Facebook Pixel Code Anak Tidak Mau Makan Nasi, Bolehkah Diganti dengan Susu?

Anak Tidak Mau Makan Nasi, Bolehkah Minum Susu Saja?

Anak Tidak Mau Makan Nasi, Bolehkah Minum Susu Saja?

 

Sebagai orang tua, memberikan makanan bernutrisi seimbang memang menjadi tanggung jawab utama. Akan tetapi, Bunda mungkin saat ini sedang merasa bingung karena si Kecil tidak mau makan nasi dan hanya mau minum susu. Lalu, bagaimana cara mengatasi masalah ini? Apakah susu bisa menjadi pengganti makanan? Simak ulasan lengkapnya di artikel ini, ya, Bun.

Apa Susu Bisa Jadi Pengganti Makanan?

Susu merupakan salah satu sumber makanan yang kaya akan zat gizi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Beberapa zat gizi yang terdapat dalam susu antara lain, lemak, vitamin A, vitamin E, dan vitamin D.

Kandungan paling terpenting saat mengonsumsi susu adalah menambah asupan kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi si Kecil. Kandungan kalsium dalam susu sekitar 270 mg per 250 ml atau setara dengan satu cangkir susu.

Namun, kebutuhan kalsium harian anak berbeda-beda tergantung usianya, untuk anak usia 1 sampai 3 tahun memerlukan sekitar 500 mg kalsium setiap harinya. Jadi, apabila anak minum 250 ml susu sudah mencukupi setengah kebutuhan harian kalsium, apalagi ditambah dengan asupan makanan bergizi lengkap lainnya.

Namun meski susu mengandung banyak nutrisi penting, perannya bukan sebagai pengganti makanan dalam memenuhi kebutuhan gizi harian anak yang beragam. 

Makanan yang bervariasi dan bergizi seimbang tetap harus menjadi sumber asupan utama anak untuk memenuhi zat-zat gizi esensial yang penting untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangannya. Susu hanya sebagai asupan pendukung untuk melengkapi gizi yang mungkin belum terkejar dari makanan.

Sebagai contoh, lemak merupakan salah satu komponen penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam segelas susu biasanya mengandung 3,5 gram lemak, tetapi anak usia 3 tahun umumnya membutuhkan asupan lemak setiap harinya sebesar 35 gram. Maka, mengandalkan hanya susu sebagai sumber lemak tidak akan mencukupi kebutuhan harian anak. Di sisi lain, mengonsumsi terlalu banyak kalsium dari susu sapi juga bisa menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. 

Oleh karena itu, penting untuk tetap memberikan asupan gizi yang seimbang dari berbagai kelompok makanan, seperti sayuran, buah-buahan, protein hewani dan protein nabati agar si Kecil bisa mendapatkan semua nutrisi penting yang dibutuhkannya untuk bertumbuh kembang dengan optimal.

Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri Anak Tidak Cocok Susu Formula

Apa yang Terjadi Jika Anak Tidak Mau Makan Tapi Hanya Minum Susu?

Susu memang menjadi asupan bergizi penting yang dapat Bunda berikan pada anak. Menurut Kementerian Kesehatan dalam Pedoman Gizi Seimbang, susu tidak lagi dianggap pelengkap konsumsi makanan harian, tetapi sudah menjadi sumber protein.

Memang tidak ada salahnya memberikan susu pada anak setiap hari, tapi jangan mengabaikan pemberian makanan bergizi seimbang sebagai kebutuhan utama untuk memenuhi nutrisi.  Sebab, nutrisi dari makanan dan susu itu saling melengkapi sehingga dua-duanya harus tetap ada.

Berikut ini beberapa akibat yang terjadi jika anak hanya diberikan susu sebagai pengganti makanan:

1. Kekurangan Nutrisi

Susu tidak dapat memberikan semua nutrisi yang diperlukan oleh tubuh anak secara lengkap. Sebab, anak-anak membutuhkan berbagai macam nutrisi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya dengan optimal.

Makanan padat, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, daging, ikan, kacang-kacangan, dan produk susu lainnya, mengandung berbagai nutrisi penting yang tidak ditemukan dalam susu secara mencukupi.

Jika si Kecil hanya ingin minum susu dan tidak mendapatkan nutrisi dari makanan padat, ada risiko kekurangan nutrisi sehingga dapat mengalami masalah pertumbuhan, penurunan berat badan, sistem kekebalan tubuh yang lemah.

2. Menyebabkan Anemia

Zat besi merupakan mineral penting yang dibutuhkan tubuh. Mineral satu ini berperan dalam produksi sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh. Salah satu bahaya yang akan dialami anak apabila kekurangan zat besi yaitu anemia atau kekurangan jumlah sel darah merah dalam tubuh.

Apabila kadar zat besi rendah, si Kecil bisa mengalami kelelahan yang dapat mempengaruhi performa mereka dalam belajar. Kekurangan asupan zat besi juga berpotensi menyebabkan masalah konsentrasi, rentang perhatian yang lebih singkat, dan penurunan prestasi akademik. 

Susu memang mengandung kalsium, sebuah mineral penting yang berperan dalam menjaga kesehatan tulang. Kalsium adalah nutrisi esensial yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang yang kuat. Namun, terdapat beberapa bukti yang menunjukkan bahwa kalsium dalam susu dapat mempengaruhi penyerapan zat besi heme oleh tubuh.

3. Berat Badan Jadi Tidak Ideal

Susu mengandung protein, lemak, dan glukosa yang cukup tinggi. Jika si Kecil hanya mau minum susu dan tidak mau makan, akan menyebabkannya obesitas di kemudian hari. Mendapatkan asupan lemak dari susu yang secara berlebihan tidak bagus untuk anak mendapatkan berat badan yang ideal.

Si Kecil yang menderita obesitas akan mempengaruhi tumbuh kembangnya secara keseluruhan. Banyak penyakit berbahaya jika anak mengalami obesitas, antara lain asma, kardiovaskular, gangguan pada sendi, dan diabetes.

Untuk itu, Bunda perlu menjaga asupan nutrisi si Kecil sejak dini dengan konsumsi makanan bergizi seimbang dan menerapkan pola hidup yang sehat.

Baca Juga: 8 Makanan Mengandung Zinc yang Baik untuk Anak

Cara Mengatasi Anak yang Susah Makan

Bunda harus bersiap menghadapi masalah anak yang menolak makan, karena momen semacam ini mungkin terjadi sewaktu-waktu selama pengenalan makanan pada si Kecil. 

Namun, hal ini bisa menjadi lebih membahayakan jika Bunda malah membiarkan si Kecil minum susu lebih banyak sebagai pengganti makanannya.

Mungkin hal ini dilakukan karena merasa agar ada asupan bernutrisi yang harus dikonsumsi si Kecil. Untuk menghadapi anak yang menolak makan, dibutuhkan kesabaran yang tinggi agar mencapai keberhasilan dalam membantu anak makan dengan baik ke depannya.

Berikut ini beberapa cara yang bisa Bunda lakukan agar si Kecil mau makan:

  • Mengatur jadwal makan lebih baik dengan konsisten dalam pemberian susu di waktu yang tepat. Utamakan memberikan makanan utama 3 kali dan 2 kali camilan atau susu.

  • Jadikan suasana makan yang menyenangkan, mulai dari mengajaknya menyiapkan makanan atau makan bersama keluarga.

  • Biarkan anak merasa kelaparan dan jangan berikan susu atau camilan menjelang waktu makannya tiba.

  • Biarkan anak makan sendiri dan bereksplorasi pada makanannya.

  • Jangan memaksa anak untuk menghabiskan makanan atau memaksa untuk makan.

  • Berikan waktu ketika makan dengan durasi maksimal 30 menit.

Saat ingin mengajarkan kembali si Kecil tentang pola makan yang baik dan benar, hindari memulainya dengan marah dan memaksa. Pendekatan tersebut bisa membuat anak semakin menolak makan dan menganggap makanan sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan. Biarkan anak memahami bahwa makan adalah suatu kebutuhan yang penting.

Anak Masih Tidak Mau Makan, Haruskah ke Dokter?

Penolakan makan pada anak mungkin merupakan cara untuk mengekspresikan rasa takut terhadap makanan baru atau makanan tertentu. Namun, masalah ini juga bisa disebabkan oleh beberapa masalah medis yang dialami si Kecil.

Maka dari itu, Bunda harus perhatikan beberapa tanda yang perlu diwaspadai ketika anak tidak mau makan, seperti:

  • Menolak asupan lain seperti susu atau camilan.

  • Tersedak atau muntah ketika memasukan makanan ke dalam mulut.

  • Muncul tanda-tanda penyakit kuning.

  • Penurunan berat badan atau tidak adanya kenaikan selama 6 bulan.

  • Penolakan makan apa pun selama dua atau tiga hari.

  • Reaksi emosional ketika diberikan makanan tertentu.

  • Rasa takut ketika dihadapkan makanan.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika si Kecil tetap menolak makanan dan lebih memilih minum susu saja. Nantinya, dokter akan mengevaluasi lebih lanjut apakah ada masalah medis yang dialami si Kecil. Tentunya semakin cepat ditangani, akan semakin baik untuk tumbuh kembangnya.  

Bunda juga dapat konsultasikan berbagai pertanyaan terkait nutrisi, pola asuh, dan tumbuh kembang si Kecil melalui Sahabat Bunda Generasi Maju. Jangan ragu untuk berbagi momen kebahagiaan atau pun kecemasan Bunda. Yuk, hubungi sekarang juga, Bun!

Referensi:

  1. Healthy Eating As You Age: Know Your Food Groups. National Institute on Aging. https://www.nia.nih.gov/health/healthy-eating-you-age-know-your-food-groups
  2. Susu Sumber Zat Gizi yang Tak Boleh Diabaikan. Politeknik Negeri Lampung. https://polinela.ac.id/susu-sumber-zat-gizi-yang-tak-boleh-diabaikan/
  3. ‌Garone, S. (2020, January 27). Help! My Toddler Won’t Eat. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/childrens-health/toddler-wont-eat-2#meal-ideas
  4. ‌WebMD Editorial Contributors. (2020, November 19). Health Benefits of Milk. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/diet/health-benefits-milk
  5. ‌IDAI | Air Susu Ibu dan Perannya dalam Pencegahan Obesitas. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/air-susu-ibu-dan-perannya-dalam-pencegahan-obesitas
  6. ‌IDAI | Sekilas tentang Obesitas pada Buah Hati. (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/sekilas-tentang-obesitas-pada-buah-hati
  7. ‌Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1438/mitos-dan-fakta-seputar-susu
  8. ‌Admin SMP. (2023, March 10). Pentingnya Minum Susu Sapi untuk Kesehatan Tubuh. Direktorat SMP. https://ditsmp.kemdikbud.go.id/pentingnya-minum-susu-sapi-untuk-kesehatan-tubuh/
  9. ‌Kandungan lemak dan kolesterol dalam 100 gr bahan makanan susu sapi cair dan susu bubuk full cream - Direktorat P2PTM. (2013). Direktorat P2PTM. https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/page/50/kandungan-lemak-dan-kolesterol-dalam-100-gr-bahan-makanan-susu-sapi-cair-dan-susu-bubuk-full-cream
  10. ‌IDAI | Gerakan Tutup Mulut (GTM) pada Batita. (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/gerakan-tutup-mulut-gtm-pada-batita
  11. Verywell. (2023). Why Won’t My Child Eat Anything? Verywell Health. https://www.verywellhealth.com/what-to-do-when-your-child-is-not-eating-anything-1323965
  12. ‌5 Benefits of Drinking Milk. (2019). Healthhub.sg. https://www.healthhub.sg/live-healthy/1495/dear-dairy

Artikel Terpopuler