Facebook Pixel Code Pantau Berat Badan, Cara Pertama Mengatasi Anak Kurang Gizi

Pantau Berat Badan, Cara Pertama Mengatasi Anak Kurang Gizi

Pantau Berat Badan, Cara Pertama Mengatasi Anak Kurang Gizi

Ditinjau oleh: dr. AULIA A.M

Salah satu tanda anak kurang gizi adalah berat badannya yang rendah. Kondisi stunting, berat badan rendah, dan anak yang sangat kurus (wasting) merupakan masalah akibat kurang gizi yang terus mempengaruhi balita di Indonesia .

Kondisi-kondisi ini terjadi karena anak tidak mendapatkan gizi yang adekuat dan sesuai dengan tahapan kehidupannya . Pemantauan berat badan secara berkala adalah salah satu cara mengatasi bayi kurang gizi dilanjutkan dengan perubahan pola makan dan pemberian nutrisi yang dianjurkan dan dibawah pengawasan Dokter.

Memantau Berat Badan Bayi sejak Lahir

Berat badan bayi merupakan salah satu indikator yang dipantau untuk memastikan bahwa bayi tumbuh dengan sehat dan sesuai dengan standar usianya. Pemantauan ini sudah dilakukan sejak bayi baru lahir dan terus berlanjut sepanjang usia balita .

Bayi yang lahir cukup bulan (37-41 minggu) umumnya memiliki berat badan normal saat lahir dengan kisaran 3-3,6 kg untuk bayi laki-laki dan 2,9-3,4 kg untuk bayi perempuan .

Saat lahir, tubuh bayi banyak mengandung cairan, tapi cairan ini akan hilang dalam beberapa hari setelah ia dilahirkan. Karena itulah, berat badan bayi baru lahir menjadi turun. Namun tak perlu khawatir Bunda, karena dalam waktu dua minggu, berat badan bayi akan kembali ke jumlah saat ia lahir . Setelah itu, berat badannya akan terus naik sesuai dengan usianya.

Setiap bulannya, berat badan bayi bersama indikator-indikator lainnya akan dipantau menggunakan grafik pertumbuhan WHO. Indikator-indikator tersebut adalah :

  • Berat badan menurut panjang badan (BB/PB)
  • Berat badan menurut umur (BB/U)
  • Panjang badan menurut umur (PB/U)
  • Lingkar kepala menurut umur (LK/U)

Untuk indikator berat badan menurut umur, baik Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan American Academy of Pediatrics (AAP) di Amerika Serikat menggunakan kurva pertumbuhan dari WHO . Perhitungannya menggunakan persentil. Jika bayi Bunda memiliki berat badan persentil ke-50, berarti 50 persen bayi yang seumur memiliki berat badan di atas bayi Bunda, dan 50 persen lainnya memiliki berat badan di bawah beratnya.

Jika dirinci, hasilnya seperti yang ada di tabel berikut ini:

Usia Berat persentil ke-50 untuk bayi laki-laki Berat persentil ke-50 untuk bayi perempuan
Lahir 3,5 kg 3,4 kg

0,5 bulan

4 kg

3,8 kg

1,5 bulan

4,9 kg

4,5 kg

2,5 bulan

5,7 kg

5,2 kg

3,5 bulan

6,4 kg

5,9 kg

4,5 bulan

7,0 kg

6,4 kg

5,5 bulan

7,6 kg

7 kg

6,5 bulan

8,2 kg

7,5 kg

7,5 bulan

8,6 kg

7,9 kg

8,5 bulan

9,1 kg

8,3 kg

9,5 bulan

9,5 kg

8,7 kg

Cara Mengatasi Bayi Kurang Gizi

Dalam kehidupan anak, 1.000 hari pertama kehidupannya, mulai dari konsepsi sampai usia dua tahun, merupakan kesempatan yang baik bagi Bunda untuk mencegah bayi dan anak mengalami kurang gizi. UNICEF memiliki 10 bentuk intervensi nutrisi yang dapat Bunda terapkan sebagai cara mengatasi bayi kurang gizi sampai ke usia dua tahun. Diharapkan dengan intervensi nutrisi ini, anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.

  1. Menyusui bayi dalam satu jam pertama ia lahir ke dunia untuk membantu melindunginya dari infeksi dan mengurangi risiko kematian.
  2. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama untuk tumbuh kembang yang optimal.
  3. Pemberian MPASI dan ASI saatusia bayi 6 bulan dan dilanjutkan sampai usia 2 tahun.
  4. Pemberian makanan yang adekuat secara kualitas dan kuantitas untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Sesuaikan jenis makanan dengan usia bayi sampai -24 bulan.
  5. Menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan sebelum makan, baik bagi pengasuh dan anak, untuk mencegah infeksi bakteri.
  6. Suplementasi zat besi dan Vitamin A serta obat cacing untuk mencegah penyakit dan anemia.
  7. Pemberian makanan bergizi dengan lebih sering selama dan sesudah anak sakit untuk membantu penyembuhan.
  8. Pemberian makanan dan perawatan pada waktu yang tepat untuk menyelamatkan jiwa anak yang mengalami gizi buruk parah.
  9. Meningkatkan asupan nutrisi untuk remaja perempuan agar anak-anak mereka di masa depan terjaga nutrisinya.
  10. Pemberian nutrisi yang baik dan cukup bagi ibu hamil dan ibu menyusui untuk kesehatan ibu dan anak.

Baca Juga: Penyebab Anak Kurang Gizi dapat Memicu Stunting

Lanjutkan dengan Intervensi Nutrisi

Jadi, setelah memantau berat badan bayi sebagai langkah awal, pastikan setelahnya ia mendapatkan nutrisi yang adekuat sebagai cara mengatasi bayi kurang gizi ya, Bunda. Pastikan nutrisi yang Bunda berikan sesuai dengan usianya sehingga tepat sasaran dan tumbuh kembang optimal. Pada si Kecil yang berusia di atas 1 tahun, Bunda dapat mencukupi kebutuhan gizi Si Kecil menu gizi seimbang dan apabila diperlukan nutrisi tambahan dengan formula tinggi kalori formula tinggi kalori maka harus berdasarkan anjuran Dokter.

Inovasi baru, untuk anak dengan berisiko gagal tumbuh, gizi kurang dan atau gizi buruk, kini tersedia SGM Eksplor Gain Optigrow dengan IronC untuk usia 1-5 tahun ke atas. Diformulasikan secara khusus sesuai standar BPOM untuk PKMK (Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus).

                                                                                                ...

SGM Eksplor Gain Optigrow dengan IronC mengandung nutrisi kejar tumbuh berupa energi 100 kcal per 100 ml serta protein sebesar 9,4% En. Dilengkapi pula dengan nutrisi untuk perkembangan kognitifnya berupa PRO-GRESS MAX dengan IronC, kandungan DHA, AA, Omega-3, dan Omega-6 untuk mendukung perkembangan otak.

Pastikan si kecil mendapatkan gizi yang cukup dan berkualitas agar tumbuh kembangnya optimal untuk dapat mencapai potensi yang ia miliki.

Bunda, penggunaan produk harus atas rekomendasi Dokter dan pastikan untuk selalu membaca peringatan pada label.

 

Sumber

https://www.unicef.org/indonesia/sites/unicef.org.indonesia/files/2020-07/Situasi-Anak-di-Indonesia-2020.pdf

https://www.alodokter.com/bahayanya-berat-badan-bayi-tidak-normal-saat-lahir

https://www.unicef.org/rosa/stories/10-proven-nutrition-interventions

https://www.healthline.com/health/parenting/average-baby-weight

https://www.who.int/news/item/27-04-2006-world-health-organization-releases-new-child-growth-standards

https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-asi-pada-bayi-lahir-kurang-bulan

Artikel Terpopuler