Facebook Pixel Code Ciri Anak Terlambat Bicara, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Ciri Anak Tidak Bisa Bicara Lancar, Penyebab, dan Stimulasinya

Ciri Anak Tidak Bisa Bicara Lancar, Penyebab, dan Stimulasinya

 

Ciri anak tidak bisa bicara lancar kadang terlambat disadari sampai Bunda memerhatikan ucapan si Kecil sulit dimengerti. Yuk, kenali ciri-ciri, penyebab, dan cara mengatasinya!

Kapan Anak Dikatakan Telat Bicara?

Anak umumnya paling lambat bisa bicara di umur 1,5 tahun. Di usia 12-18 bulan, anak seharusnya sudah bisa mengucapkan minimal 5 kata dan memiliki 20-70 kosakata. 

Seorang anak dapat dikatakan terlambat bicara berbicara jika umurnya sudah 2-3 tahun dan belum bisa bicara lancar karena kosakatanya terbatas.

Anak juga bisa dikatakan telat bicara jika sudah mempunyai keterampilan motorik, berpikir, dan sosial, tapi kesulitan berkomunikasi dengan bahasa lisan atau ekspresif pada usia 18-30 bulan.

Ciri Anak Tidak Bisa Bicara Lancar

Setiap anak mengembangkan kemampuan berbahasa dengan kecepatan dan cara berbeda-beda. Beberapa anak secara alami lebih fasih bicara dari yang lain. 

Namun, Bunda tetap harus mewaspadai ciri anak tidak bisa lancar karena keterlambatan bicara atau speech delay.

Khususnya di Indonesia, kasus speech delay pada anak terus meningkat dari tahun ke tahun. 

Berikut adalah beberapa ciri anak terlambat bicara secara umum yang perlu Bunda ketahui:

  • Tidak menoleh saat namanya dipanggil dari belakang.
  • Tidak ada babbling (celotehan) di rentang usia 2-6 bulan.
  • Tidak bisa menunjuk dengan jari.
  • Ekspresi wajahnya tidak variatif pada usia 6-12 bulan.
  • Tidak bisa mengucapkan satu kata berarti di usia 16 bulan.
  • Belum memahami kata “tidak” atau “stop” pada usia 18 bulan.
  • Tidak bisa mengucapkan kata sederhana, seperti “mama” atau “dada” dengan jelas di usia 12-15 bulan.

Baca Juga: Penyebab, Ciri, dan Cara Mengatasi Keterlambatan Perkembangan Anak

Ciri Keterlambatan Bicara Sesuai Usia Anak

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ciri anak tidak bisa bicara lancar dapat diamati dari tahapan perkembangan sesuai usianya.

Jika si anak tidak menunjukkan kemajuan berbahasa atau berbicara di usia yang seharusnya, bisa jadi si Kecil mengalami speech delay.

Berikut ini berbagai ciri anak tidak bisa bicara lancar sesuai tahapan perkembangan usianya:

1. Usia 6-12 bulan

Anak di usia 6-12 bulan rata-rata mulai mengenali nama dirinya sendiri serta nama orang-orang terdekatnya, seperti “Mama” atau “Papa”.

Di usia ini umumnya anak juga mengerti konsep komunikasi dasar, seperti “ya”, “tidak”, dan “habis”, juga beberapa perintah sederhana, misal, “Lihat ke sini!” atau “Ayo, ke sini!”

Anak-anak usia 6-12 bulan juga sudah lebih sering menggunakan bahasa tubuh untuk mengungkapkan keinginannya. Misalnya menunjuk boneka atau merentangkan tangan minta digendong..

Beberapa ciri anak tidak bisa bicara lancar di rentang usia 6-12 bulan adalah:

  • Tidak menunjuk dengan jarinya pada usia 12 bulan. 
  • Jarang atau sama sekali tidak menunjukkan ekspresi wajah.
  • Tidak menoleh saat dipanggil namanya dari belakang
  • Tidak berceloteh (babbling) di usia 6 bulan.

2. Usia 12-18 bulan

Pada usia 12-18 bulan, anak sudah bisa mengucapkan 3 sampai 6 kata bermakna. Bahkan kosa katanya mencapai 5 sampai 50 kata pada usia 18 bulan.

Anak usia 1-1,5 tahun juga umumnya sudah bisa mengikuti perintah sederhana, seperti “tolong ambilkan bola merah itu, nak!”

Waspada ciri anak tidak bisa bicara lancar jika ia tidak bisa mengucapkan kata dengan jelas atau tidak memiliki kosakata berarti pada usia 16 bulan.

3. Usia 18-24 bulan

Bunda, pada usia 18 sampai 24 bulan si Kecil akan mengalami “ledakan” bahasa. Ia akan mempunyai kosa kata baru hampir setiap hari.

Si Kecil bisa membuat kalimat yang tersusun atas dua kata, contohnya “”Mama masak” atau “Ayo main!” dan bisa mengikuti perintah. Pada usia 18 sampai 24 bulan, si Kecil akan senang jika dibacakan dongeng.

Ketika si Kecil berbicara, hampir 50% bisa dimengerti oleh orang-orang di sekitarnya. 

Bila orang-orang di sekitar sulit sekali mengerti ucapan si Kecil di usia 24 bulan, ini bisa mengarah pada ciri anak tidak bisa bicara dengan lancar.

Baca Juga: Perkembangan Bahasa Anak Usia 1-3 Tahun dan Tips Stimulasinya

4. Usia 2-3 tahun

Hampir seluruh kata yang diucapkan si Kecil bisa dimengerti oleh orang lain pada usia 2 sampai 3 tahun. Anak usia ini juga bisa mengucapkan kalimat yang tersusun dari 2 sampai 3 kata.

Lalu, mendekati usia 3 tahun si Kecil bisa memakai kalimat tanya, misalnya “Mama, ini apa?” 

Pada usia ini, ia akan menyebutkan nama dan kegunaan benda-benda yang sering ditemui, sudah mengenal warna, dan senang bernyanyi.

Bunda perlu waspada bila artikulasi ucapan si Kecil tidak jelas atau ia kesulitan untuk menyusun kata-kata. Bisa jadi ini ciri anak tidak lancar bicara.

Begitu juga jika si Kecil menunjukkan ciri seperti ini di usia 2-3 tahun

  • Belum bisa menggunakan setidaknya 25 kata di umur 2 tahun. 
  • Belum bisa menggunakan frasa dua kata unik
  • Tidak bisa mengucapkan kombinasi kata benda pada usia 2,5 tahun. 
  • Belum bisa menggunakan setidaknya 200 kata
  • Tidak meminta sesuatu dengan nama
  • Ucapan sulit dimengerti pada usia 3 tahun. 

5. Usia 3-5 tahun

Berlanjut pada usia 3 sampai 5 tahun, tingkat ketertarikan si Kecil untuk mendengarkan cerita dan percakapan di sekitarnya mulai bertambah.

Pada usia ini, ia akan menyebutkan nama, umur, jenis kelamin, bahkan memakai kalimat panjang (lebih dari 4 kata) ketika berbicara.

Kalimat yang disampaikan oleh si Kecil sepenuhnya bisa dimengerti oleh orang lain ketika ia menginjak usia 4 tahun.

Bunda perlu waspada jika pada usia ini, anak menunjukkan ciri berikut:

  • Hanya dapat meniru ucapan atau tindakan, tapi tidak bisa spontan melontarkan kata atau frasa.
  • Hanya mengucapkan beberapa bunyi atau kata berulang kali dan tidak dapat menggunakan bahasa lisan untuk berkomunikasi.
  • Tidak bisa mengikuti petunjuk sederhana.
  • Nada suaranya yang tidak biasa, seperti serak atau sengau.
  • Belum bisa mengucapkan kata-kata yang telah dipelajari sebelumnya, ketika usianya sudah lebih dari usia 3 tahun.

Ini bisa menjadi ciri anak tidak bisa bicara lancar dan butuh penanganan medis.

Penyebab Anak Tidak Bisa Bicara Lancar

Keterlambatan bicara pada anak umumnya disebabkan kurang stimulasi. Misalnya Ayah dan Bunda yang jarang mengajak anak ngobrol atau anak terlalu sering main handphone.

Menurut para peneliti, speech delay juga dapat dipengaruhi oleh faktor medis seperti:

  • Memiliki riwayat keluarga dengan keterlambatan bahasa dini.
  • Berjenis kelamin laki-laki.
  • Lahir dengan berat kurang dari 85 persen dari berat lahir optimal mereka.
  • Gangguan pendengaran.
  • Gangguan pada otak, ccontohnya gangguan bahasa spesifik reseptif dan/atau ekspresif).
  • Autisme.
  • Gangguan pada organ mulut yang membuat si Kecil sulit melafalkan kata-kata (gangguan artikulasi).

Untuk mengetahui penyebab anak tidak bisa dengan lancar, Bunda perlu membawanya ke dokter anak, dokter THT, dan psikolog atau psikiater anak.

Bunda juga bisa memastikan perkembangan anak sudah sesuai tahapan usianya atau belum serta tips stimulasinya lewat fitur Catatan Perkembangan Anak, lho. Yuk, coba sekarang!

Bagaimana Cara agar Anak Cepat Lancar Bicara?

Perkembangan bicara anak akan sangat dipengaruhi oleh peran keluarga terdekatnya. 

Berikut adalah beberapa cara agar anak cepat bicara yang bisa Bunda lakukan:

1. Rutin Berkomunikasi dengan Si Kecil

Kebiasaan untuk berbicara dan berkomunikasi dengan si Kecil bisa dimulai kapan pun dan di mana pun.

Cobalah untuk mengatakan tentang apa yang sedang terjadi, apa yang sedang dilakukan, atau sebutkan benda-benda yang ditemui. 

Selalu berbicara dengan anak dalam bahasa yang jelas dan benar. Ini membantu mereka memahami dan meniru cara berbicara yang baik.

Berikan perhatian penuh ketika anak berbicara. Hal ini mendorong si Kecil untuk terus berkomunikasi dan merasa dihargai.

2. Bacakan Dongeng

Membacakan dongeng bisa menciptakan ikatan yang kuat antara Bunda, Ayah, dan si Kecil.

Selain itu, kebiasaan mendengarkan dongeng bisa meningkatkan keterampilan anak memahami, mengingat, menyerap kosakata baru, sampai bagaimana cara melafalkan kata-kata.

Bunda bisa membacakan cerita atau dongeng. Saat membacakan dongeng, Bunda perlihatkan juga gambar dan menyebutkan nama benda -benda yang ditunjuk.

3. Ajak Bernyanyi

Nyanyikan lagu-lagu anak-anak atau gunakan lagu pembelajaran yang melibatkan gerakan tubuh. Musik dan ritme dapat membantu meningkatkan kemampuan berbicara.

Lagu dan musik juga dapat meningkatkan pemahaman anak terhadap intonasi dan ritme dalam bahasa.

4. Berikan Mainan Edukatif

Pilih mainan edukatif yang dirancang untuk mengembangkan kemampuan berbicara.

Mainan ini bisa mencakup puzzle kata, kartu kata (flash cards), atau mainan yang mendorong interaksi verbal seperti mainan masak-masakan atau dokter-dokteran.

Bermain peran tidak hanya menyenangkan, tapi juga membantu anak belajar cara berkomunikasi dan menyerap kosakata baru.

Jangan lupa berikan pujian dan semangat ketika anak berhasil mengucapkan sesuatu diri dengan baik, ya! Ini akan meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam berbicara.

5. Bergabung dalam Kelompok Bermain

Ajak anak bergabung dalam kelompok bermain atau aktivitas kelompok lainnya. Interaksi sosial dengan anak-anak sebayanya dapat merangsang perkembangan bahasa.

Ajak juga si Kecil untuk berpartisipasi dalam kegiatan keluarga, seperti memasak atau merapikan rumah. Ini memberi mereka kesempatan untuk mendengar dan menggunakan berbagai kata.

Baca Juga: 8 Ide Aktivitas untuk Dukung Tumbuh Kembang Anak 1 Tahun

6. Tempel Label Kosakata di Rumah

Hiasi lingkungan sekitar anak dengan kata-kata. Misalnya, dengan menempelkan label bertuliskan nama-nama benda-benda di rumah, seperti pintu, meja, atau kursi.

Bawa anak untuk menjelajahi dunia sekitar. Ceritakan nama-nama benda, warna, dan bentuk yang mereka temui. Ini membantu memperkaya kosakata mereka.

Sebagai orang tua, peran Bunda sangat penting untuk memahami perkembangan bahasa anak sejak dini untuk mengenali apa saja ciri anak tidak bisa bicara lancar  dan penanganan yang tepat.

Jika Bunda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan tertentu terkait perkembangan anak, jangan ragu untuk bertanya langsung pada dokter atau Sahabat Bunda Generasi Maju, ya!

 

Referensi:

  1. Trubo, R. (n.d.). Helping Your Late-Talking Children. WebMD. Retrieved March 4, 2023, from https://www.webmd.com/baby/features/helping-your-late-talking-child
  2. Lowry, L. (2016). How to tell if Your Child is a Late Talker – and What to Do about It. Hanen.org. https://www.hanen.org/helpful-info/articles/how-to-tell-if-your-child-is-a-late-talker-%E2%80%93-and-w.aspx
  3. Soebadi, A. (n.d.). IDAI | Keterlambatan Bicara. Www.idai.or.id. Retrieved October 9, 2022, from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/keterlambatan-bicara
  4. Weiss, K. (2022, January 15). What to Know if Your Toddler Is a Late Talker. What to Expect. https://www.whattoexpect.com/toddler/ask-heidi/late-talker.aspx
  5. DiProperzio, L. (2023, March 4). Language development milestones: Ages 1 to 4. Parents. Retrieved March 16, 2023, from https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/development/language/language-development-milestones-ages-1-to-4/ 

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline