Bunda, selama ini prestasi si Kecil sering kali dikaitkan dengan ketekunannya dalam belajar. Tentu tidak salah menghubungkan kedua hal tersebut. Penerapan metode bermain sambil belajar memang terbukti efektif dalam meningkatkan prestasi akademik si Kecil. Meski begitu, prestasi si Kecil sebetulnya sangat dipengaruhi oleh pemenuhan kebutuhan nutrisinya. Salah satu nutrisi penting yang mendukung prestasi akademik si Kecil adalah zat besi.
Zat besi merupakan komponen penting dari hemoglobin atau bagian sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Tanpa zat besi yang cukup, jaringan dan organ tubuh tidak akan mendapatkan oksigen yang dibutuhkan untuk bekerja secara optimal. Selain itu, zat besi juga termasuk mineral penting untuk perkembangan otak, motorik dan sensorik, serta pertumbuhan fisik dan daya tahan tubuhnya.
Perkembangan otak yang optimal merupakan fondasi penting untuk mendukung kemampuan belajar si Kecil. Namun, masih banyak Bunda yang tidak menyadari bahwa 90% perkembangan otak si Kecil tercapai di usia 5 tahun.
Maka daripada itu, memasuki usia pra-sekolah (usia 3-5 tahun), penting untuk Bunda terus melanjutkan pemberian nutrisi optimal untuk mendukung perkembangan otak si Kecil yang pesat dan kesiapan belajarnya.
Tentu jika anak kekurangan zat besi dapat menyebabkan dampak jangka panjang seperti prestasi akademiknya rendah akibat penurunan konsentrasi saat proses belajar, mudah terserang penyakit, serta terjadi gangguan permanen pada sistem motorik dan sensorik. Tentu hal ini memiliki pengaruh pada masa depannya.
Mengenai ciri-ciri anak kekurangan zat besi, Bunda bisa melihat timbulnya gejala seperti kulit pucat yang berlangsung lama, mudah lelah, lemas, dan menurunnya konsentrasi saat belajar. Kekurangan zat besi dapat disebabkan oleh karena si Kecil kurang mengonsumsi makanan mengandung zat besi khususnya yang berasal dari hewan (heme), mengalami obesitas, peningkatan kebutuhan zat besi akibat infeksi kronis, atau kurang baiknya penyerapan zat besi dalam saluran cerna.
Oleh karena itu, Bunda perlu memastikan asupan zat besi si Kecil selalu tercukupi. Si Kecil dengan usia 1-3 tahun membutuhkan 7 mg zat besi setiap hari, sedangkan si Kecil yang berusia 4-6 tahun memerlukan 10 mg zat besi per hari. Zat besi bisa didapat dari konsumsi daging dan sayuran berdaun hijau. Zat besi yang bersumber dari hewan (heme) lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan zat besi dari tumbuhan (non-heme). Sebagai acuan, berikut ini makanan-makanan yang tinggi zat besi:
- Daging sapi, ayam, hati, ikan
- Telur
- Tahu
- Biji-bijian dan kacang-kacangan
- Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli
- Sereal yang diperkaya zat besi, roti, nasi, dan pasta
- Susu pertumbuhan terfortifikasi
Untuk memastikan si Kecil dapat asupan zat besi yang cukup, berikut ini cara menambah zat besi pada si Kecil:
- Sajikan makanan tinggi zat besi dalam menu sehari-harinya, Daging merah dapat diberikan 3-4 kali per minggu. Bunda juga bisa memberi alternatif lain seperti sayuran, ikan, telur dan kacang-kacangan. Perhatikan cara mengolahnya agar kandungan zat besi dalam makanan tidak banyak berkurang. Untuk sarapan, Bunda sesekali dapat menyuguhkan si Kecil sereal yang diperkaya zat besi.
- Berikan si Kecil makanan mengandung vitamin C. Misalnya saja tomat, brokoli, jeruk, kiwi, pepaya, dan stroberi. Vitamin C berperan dalam mendukung penyerapan zat besi yang maksimal dalam tubuh si Kecil. Lebih baik lagi jika Bunda mengolah makanan mengandung zat besi bersama dengan makanan tinggi vitamin C.
- Berikan susu pertumbuhan terfortifikasi oleh zat besi dan vitamin C
- Hindari penyajian teh saat sedang makan utama. Teh mengandung zat tanin yang bisa mengurangi penyerapan zat besi. Minuman bersoda juga sebaiknya dihindari saat makan utama karena menghalangi penyerapan zat besi dari makanan.
Jadi, yuk teruskan nutrisinya dengan SGM Eksplor 3+, satu-satunya dengan IronC™ (kombinasi unik zat besi dan vitamin C) untuk dukung 2x penyerapan nutrisi penting, yang juga dilengkapi DHA, Minyak Ikan Tuna, Omega 3&6 serta nutrisi penting lainnya untuk dukung perkembangan kognitif si Kecil & siapkan prestasinya.
Berikan suplemen zat besi jika diperlukan si Kecil. Cara ini perlu melalui pemeriksaan dan konsultasi ke dokter, jadi suplemen tidak bisa sembarangan Bunda berikan pada si Kecil. Bunda perlu tahu terlebih dahulu dosis tepat sesuai kebutuhannya.
Dengan melengkapi kebutuhan nutrisi termasuk zat besinya, si Kecil dapat memiliki tumbuh kembang yang optimal dan konsentrasi dalam belajar pun ikut meningkat. Jadi, si Kecil kelak bisa meraih prestasi akademik yang sesuai harapan Bunda! Untuk cek potensi kekurangan zat besi pada si Kecil, Bunda bisa mengunjungi https://www.generasimaju.co.id/tools/ironc.
Sumber:
- https://kidshealth.org/en/parents/iron.html. Accessed Jan 21, 2021.
- https://www.cedars-sinai.org/health-library/diseases-and- conditions---pediatrics/i/iron-deficiency-anemia-in-children.html. Accessed Jan 21, 2021.
- https://www.uhcw.nhs.uk/download/clientfiles/files/Patient%20Information%20 Leaflets/Clinical%20Support%20Services/Transfusio/Patient%20Blood%20Management/ 118224_How_can_I_increase_iron_in_my_child_s_diet_(1918)_-_oct18.pdf. Accessed Jan 21, 2021.
- https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/anemia- defisiensi-besi-pada-bayi-dan-anak. Accessed Jan 21, 2021.