Kekurangan zat besi (iron) bisa berdampak pada perkembangan otak yang mengganggu prestasi anak di sekolah. Cari tahu hubungan konsumsi zat besi dengan prestasi belajar anak di sini!
Mengapa Zat Besi Penting?
Hasil survei yang dilakukan oleh IDAI menunjukkan bahwa hampir setengah dari balita di Indonesia mengalami kekurangan zat besi (iron).
Padahal, zat besi berfungsi untuk memproduksi hemoglobin yang akan mengalirkan darah beroksigen ke otak agar dapat berfungsi dengan baik.
Tanpa zat besi (iron), kerja otak tidak bisa optimal untuk mengingat, konsentrasi, serta memproses dan memahami informasi.
Kondisi ini akan berdampak signifikan terhadap prestasi belajar anak di sekolah, mengingat pentingnya peran zat besi untuk otak.
Hubungan Konsumsi Zat Besi dengan Prestasi Belajar Anak

Bunda harus terus monitor kecukupan zat besi (iron) harian anak menggunakan Kalkulator Zat Besi, karena kekurangan zat besi dapat mengganggu kemampuan belajar anak. Berikut adalah manfaat zat besi untuk prestasi anak di sekolah:
1. IQ Lebih Tinggi
Penelitian membuktikan adanya hubungan konsumsi zat besi dengan prestasi belajar, di mana suplemen zat besi meningkatkan kecerdasan, perhatian, konsentrasi, dan daya ingat anak sekolah.
Sebaliknya, penelitian lain menunjukkan bahwa anak yang mengalami anemia cenderung memiliki rata-rata skor IQ yang lebih rendah dibandingkan anak-anak tanpa anemia.
Anemia defisiensi zat besi dapat memengaruhi fungsi otak, termasuk kemampuan belajar, konsentrasi, dan daya ingat, yang berdampak pada skor IQ anak.
2. Unggul di Bidang Matematika & Logika
Anemia defisiensi besi pada anak usia sekolah berdampak buruk pada kemampuan kognitif, termasuk nilai matematika yang lebih rendah dan keterbatasan dalam skill pemecahan masalah.
Pada anak, dampak anemia defisiensi besi terhadap prestasi belajar cenderung lebih permanen.
Meski mengalami peningkatan konsentrasi setelah diberi suplemen besi, anak-anak dengan anemia tetap kesulitan mengejar ketertinggalan dari anak-anak yang tidak mengalami anemia.
Baca Juga: Gejala Anemia pada Anak dan Cara Tepat Menanganinya
3. Punya Konsentrasi Tinggi
Kebutuhan zat besi (iron) harian anak yang terpenuhi dapat membantu oksigen tersalurkan dengan baik ke otak.
Hal ini tentunya akan membantu otak bekerja lebih optimal untuk menyerap dan menyimpan informasi baru yang anak pelajari.
Anak juga mampu berkonsentrasi dan perhatiannya tidak mudah teralihkan dibandingkan dengan anak yang kekurangan zat besi (iron).
4. Mudah Menghafal dan Mengingat
Hubungan konsumsi zat besi dengan prestasi belajar sangat erat, karena zat besi memiliki peran penting dalam produksi sel darah merah yang membawa oksigen ke otak.
Oksigen yang cukup di otak, terutama pada hipokampus, berperan dalam meningkatkan daya ingat anak.
Sederhananya, oksigen yang sampai ke otak membantu anak menghafal pelajaran dan menghubungkan informasi baru dengan yang sudah dipelajari sebelumnya.
5. Semangat Belajar Tinggi
Anak yang kekurangan zat besi (iron) akan terlihat mudah lelah, lemas, dan pucat karena otak dan jaringan otot tubuhnya kekurangan asupan oksigen serta nutrisi yang penting untuk menjalankan fungsinya.
Lemas, letih, dan lesu dapat mengurangi minat anak untuk menyelesaikan belajar atau “mematikan” antusiasme si Kecil untuk bermain sambil belajar dengan teman-temannya di sekolah.
Sebaliknya, anak dengan cukup zat besi (iron) akan memiliki energi yang lebih stabil dan memungkinkannya belajar lebih lama tanpa merasa kelelahan.
6. Perkembangan Motoriknya Optimal
Penelitian dalam Journal of Maternal and Child Health tahun 2020 menunjukkan hubungan konsumsi zat besi dengan prestasi belajar dari segi perkembangan motorik halus anak.
Kurangnya zat besi (iron) membuat lapisan pelindung saraf (mielin) tidak terbentuk sempurna, sehingga pesan dari otak ke seluruh tubuh menjadi lambat dan berdampak pada keterlambatan respon motorik.
Bunda perlu memastikan kecukupan asupan zat besi (iron) agar anak memiliki kemampuan motorik yang optimal, sehingga lebih aktif dalam berbagai aktivitas fisik.
Baca Juga: Dampak Kekurangan Zat Besi pada Tumbuh Kembang dan Kesehatan Anak
7. Lebih Percaya Diri
Hubungan konsumsi zat besi dengan prestasi belajar anak juga dikaitkan dengan tingkat kepercayaan diri selama di kelas atau di sekolah.
Anak-anak yang kekurangan asupan zat besi (iron) pada umumnya cenderung lebih malu-malu, rendah diri, atau minder.
Sifat ini dapat menghambat proses belajar anak, misalnya anak jadi malu bertanya jika menemukan soal yang susah.
Sebaliknya, asupan zat besi (iron) yang cukup akan membantu meningkatkan rasa percaya diri anak sehingga lebih berani bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru.
8. Lebih Mudah Berteman
Keseimbangan emosi anak dipengaruhi oleh zat besi, karena nutrisi ini berperan dalam membentuk dan mengirimkan sinyal-sinyal neurotransmitter yang mengatur suasana hati.
Anak yang kekurangan zat besi (iron) cenderung mengalami risiko emosional yang tidak stabil, seperti mudah marah atau sedih yang dapat mengganggu interaksi sosial.
Kondisi ini secara tidak langsung akan membuat anak kehilangan kesempatan untuk belajar melalui kerja kelompok atau diskusi dengan teman sebaya.
Baca Juga: Cara Mencegah Kekurangan Zat Besi pada Anak
Sudah tahu kan Bun, bagaimana hubungan konsumsi zat besi dengan prestasi belajar anak? Maka dari itu, pastikan kebutuhan zat besi (iron) si Kecil terpenuhi dari makanan sumber zat besi dan susu tinggi zat besi seperti SGM Eksplor 3+.
SGM Eksplor adalah satu-satunya susu pertumbuhan tinggi zat besi yang difortifikasi dengan IronC™, kombinasi unik Zat Besi & Vitamin C untuk mengoptimalkan penyerapan zat besi hingga 2x lipat.
Dilengkapi juga dengan DHA 100% berkualitas, Minyak Ikan, Omega 3&6, Kalsium, Vitamin D, serta nutrisi penting lainnya untuk bantu si Kecil berpikir cepat dan berani.
Selain itu, Bunda bisa berkonsultasi langsung dengan NutriCare Expert tentang kebutuhan zat besi anak lewat WhatsApp. Tim ahli siap menjawab pertanyaan dan memberikan solusi 24 jam, kapan pun dan di mana pun!