Facebook Pixel Code Gejala DBD pada Anak, Fase Demam, dan Pengobatannya

Gejala DBD pada Anak, Fase Demam, dan Pengobatannya

Gejala DBD pada Anak, Fase Demam, dan Pengobatannya

 

Bunda perlu kenali gejala DBD pada anak agar dapat segera memberikan pertolongan medis. Ini karena penanganan yang terlambat berisiko fatal. 

Gejala DBD pada Anak

Gejala demam berdarah pada anak biasanya sudah mulai terlihat pada hari ke-4 hingga ke-7 setelah gigitan. Apa ciri anak terkena demam berdarah? Berikut daftarnya: 

  • Demam tinggi hingga 40°C atau lebih.
  • Nyeri kepala. 
  • Nyeri otot seluruh badan. 
  • Nyeri sendi. 
  • Kulit wajah memerah (flushing).
  • Lebih rewel dari biasanya.
  • Sulit tidur.
  • Menolak untuk makan.
  • Sering menangis dari biasanya.
  • Kulit timbul bintik-bintik merah.
  • Mual dan muntah.
  • Perdarahan dari hidung atau gusi.
  • Buang air besar berdarah
  • Lemas. 
  • Kulit dingin.
  • Penurunan kesadaran (pingsan). 

Ciri Bintik Merah DBD pada Anak 

Bintik merah DBD pada anak seperti apa? Apa bedanya dengan bintik merah karena digigit nyamuk atau alergi? 

Bintik merah pada penderita DBD pada umumnya tidak terasa (bentuknya rata, tidak menonjol) dan tidak akan hilang ketika Bunda mengusap kulit si Kecil sambil diberi tekanan.

Fase Demam Berdarah pada Anak

Kemunculan gejala DBD pada anak dibagi menjadi 3 yaitu fase demam, fase kritis, dan fase pemulihan. Berikut ini penjelasan masing-masing fase demam berdarah pada anak:

1. Fase Demam

Gejala DBD dimulai dari demam tinggi mendadak yang berlangsung selama 2 sampai 7 hari. Pada fase ini, demam tinggi dapat disertai keluhan sakit kepala, nyeri otot, dan nyeri sendi. 

Biasanya kulit wajah anak akan terlihat kemerahan (flushing) dan muncul bintik-bintik merah di seluruh kulit badan.  

Bintik merah DBD biasanya keluar pada hari ke 2-5 setelah demam dimulai. Selain itu, fase ini biasanya juga disertai turunnya nafsu makan, gampang merasa mual, hingga muntah-muntah.

Baca Juga: 10 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Anak Demam

2. Fase Kritis

Fase kritis pada umumnya terjadi 4 sampai 6 hari sejak anak mulai mengalami demam. 

Beberapa tanda bahaya yang perlu diwaspadai yaitu anak muntah terus-menerus, mimisan, gusinya tiba-tiba berdarah, mengeluh nyeri perut, muntah darah, dan buang air besar berdarah. 

Apabila tidak ditangani, anak bisa mengalami syok. Kondisi ini ditandai dengan badan anak terasa dingin (terutama ujung tangan dan kaki), lemas, hingga penurunan kesadaran. 

Jadi, penurunan suhu tubuh pada fase ini bukan tanda kesembuhan, ya, Bunda. Justru pada kondisi ini, si Kecil perlu segera dibawa ke RS.

3. Fase Pemulihan

Fase pemulihan biasanya dimulai 2-3 hari setelah demam anak mengalami penurunan. 

Fase ini ditandai dengan tanda-tanda perbaikan kondisi tubuh. Bunda akan melihat nafsu makan si Kecil membaik, anak lebih ceria, dan buang air kecilnya cukup.  

Untuk memastikan apakah kondisinya benar-benar sudah membaik, ia perlu menjalani tes darah. Dari sini bisa dilihat apakah jumlah trombosit anak dan nilai hematokritnya sudah normal.

Apakah DBD pada Anak Berbahaya?

Anak yang terkena DBD biasanya akan sembuh dalam waktu satu sampai dua minggu, jika mendapatkan penanganan yang tepat. 

Namun, pada beberapa kasus, gejala DBD bisa memburuk dengan cepat dan menjadi fatal. Kondisi ini dikenal sebagai dengue berat atau sindrom syok dengue. 

Sindrom syok dengue sebenarnya jarang terjadi. Tetapi, anak yang pernah menderita DBD berisiko terkena lebih tinggi.

Baca Juga: 6 Cara Mudah Mengatasi Anak Demam Tinggi di Malam Hari

Pengobatan DBD pada Anak

Pada dasarnya, belum ada antivirus atau obat khusus yang berdiri sendiri untuk mengobati gejala DBD pada anak. Dokter mungkin menyarankan langkah berikut untuk bantu pemulihan si Kecil: 

  • Memberikan parasetamol sesuai dosis untuk menurunkan demam.
  • Tidak memberikan ibuprofen dan aspirin untuk menurunkan demam DBD karena dapat menyebabkan perdarahan. 
  • Menempelkan kompres hangat selama 10-15 menit pada dahi, lipatan ketiak, dan lipatan selangkangan untuk menurunkan panas.
  • Membiarkan anak banyak tidur agar istirahat cukup. 
  • Memenuhi kebutuhan cairan anak untuk menghindari dehidrasi. Berikan susu, jus buah (contoh:  jus jambu), cairan elektrolit isotonik, dan air beras (air tajin).
  • Berikan makanan bergizi untuk bantu memperkuat sistem kekebalan tubuh anak. 
  • Memberikan cairan tambahan melalui infus. 
  • Pada kasus DBD yang berat, si Kecil mungkin membutuhkan transfusi darah. 

Itu dia penjelasan mengenai gejala DBD pada anak dan langkah-langkah pengobatan yang pada umumnya bisa dilakukan. 

Kalau Bunda punya pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu menghubungi Sahabat Bunda Generasi Maju. Kami siap menjawab pertanyaan Bunda seputar kondisi kesehatan si Kecil selama 24/7. 

Jangan ketinggalan juga bergabung di Klub Generasi Maju segera untuk dapatkan akses istimewa ke berbagai artikel terbaru seputar kesehatan anak ya, Bun. Gratis! 

Referensi: 

  1. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/10/tanda-dan-gejala-demam-berdarah-dengue
  2. IDAI | MEMAHAMI DEMAM BERDARAH DENGUE (BAGIAN 1). (2019). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/memahami-demam-berdarah-dengue
  3. IDAI | MEMAHAMI DEMAM BERDARAH DENGUE (BAGIAN 2). (2019). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/memahami-demam-berdarah-dengue-bagian-2
  4. ‌CDC. (2019, October 31). Caring for a Child or Family Member Sick with Dengue. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/dengue/symptoms/family.html
  5. Dengue Vaccine & Kids: FAQs for Families Who Live Where Dengue Disease Commonly Spreads. (2023). HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/safety-prevention/immunizations/Pages/dengue-vaccine-and-kids-faqs-for-families-who-live-where-dengue-disease-commonly-spreads.aspx
  6. ‌NHS Choices. (2023). Dengue. https://www.nhs.uk/conditions/dengue/
  7. Dengue fever in babies and children. (2022). BabyCenter India. https://www.babycenter.in/a1021718/dengue-fever-in-babies-and-children‌
  8. Chitnis, R. (2019, August 9). Dengue in Children - Signs, Diagnosis & Treatment. FirstCry Parenting. https://parenting.firstcry.com/articles/dengue-fever-in-children-symptoms-treatment-prevention/
  9. Dengue fever - Diagnosis and treatment - Mayo Clinic. (2022). Mayoclinic.org; https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dengue-fever/diagnosis-treatment/drc-20353084
  10. ‌Mary Anne Dunkin. (2010, July 26). Dengue Fever. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/dengue-fever-reference
  11. ‌World. (2023, March 17). Dengue and severe dengue. Who.int; World Health Organization: WHO. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue
  12. IDAI | Penanganan Demam pada Anak. (2014). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/penanganan-demam-pada-anak
  13. ‌IKAN PEMAKAN JENTIK - dkk.sukoharjokab.go.id :: DKK Sukoharjo - Sukoharjo Makmur. (2017). Sukoharjokab.go.id. https://dkk.sukoharjokab.go.id/read/ikan-pemakan-jentik
  14. Dengue Fever (for Parents). (2022). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/dengue.html
  15. Dengue fever: MedlinePlus Medical Encyclopedia. (2022). Medlineplus.gov. https://medlineplus.gov/ency/article/001374.htm#:~:text=Symptoms,-Collapse%20Section&text=Dengue%20fever%20begins%20with%20a,appears%20later%20in%20the%20disease.

Artikel Terpopuler