Facebook Pixel Code 9 Tanda Bahaya Kehamilan yang Harus Bunda Waspadai

9 Tanda Bahaya Kehamilan yang Harus Bunda Waspadai

9 Tanda Bahaya Kehamilan yang Harus Bunda Waspadai


Masa kehamilan pasti merupakan salah satu momen paling membahagiakan untuk Bunda.. Oleh karena itu, sangat penting untuk bisa menjaga kesehatan kandungan sampai waktunya melahirkan nanti. Selain untuk bisa memastikan bayi dalam kandungan bertumbuh kembang dengan baik, hal ini juga diperlukan untuk menghindari kemunculan tanda bahaya dalam kehamilan yang dapat berakibat fatal. Tidak cuma untuk bayi, tapi juga untuk kesehatan Bunda sendiri.

Tanda Bahaya Kehamilan yang Perlu Diwaspadai

Sebagian besar ibu hamil akan mengalami keluhan karena perubahan pada tubuh mereka. Beberapa gejala selama kehamilan merupakan hal yang wajar, tapi terkadang juga menimbulkan kekhawatiran yang berbahaya. Lalu, apa saja tanda-tanda bahaya kehamilan yang perlu Bunda waspadai?

1. Mual dan Muntah Berlebihan

Mual dan muntah adalah salah satu gejala kehamilan yang umum di trimester pertama. Tapi jika frekuensi, lama waktunya (durasi), sampai volume muntahnya sangat berlebihan saat hamil muda, ini perlu diwaspadai. Kondisi mual dan muntah yang berlebihan di trimester 1 disebut dengan hiperemesis gravidarum.

Selain mual dan muntah yang parah dan berkepanjangan, berikut adalah beberapa gejala  hiperemesis gravidarum:

  • Jantung berdebar.

  • Konstipasi (sembelit).

  • Mengeluarkan air liur secara berlebihan.

  • Pusing dan nyeri kepala.

  • Sangat sensitif terhadap aroma.

Mual dan muntah berlebihan tentu akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Bahkan, dapat menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan drastis. Tentu saja hal ini bisa membahayakan Bunda dan janin dalam kandungan.

2. Demam Tinggi

Demam lebih dari 38,3 derajat Celcius adalah pertanda bahaya karena dapat disebabkan oleh infeksi yang dapat memengaruhi janin. Demam saat hamil yang disertai ruam dan nyeri sendi bisa jadi tanda infeksi seperti toxoplasmosis, yaitu penyakit yang menular ke manusia dan disebabkan oleh parasit yang dapat ditemukan di hewan seperti kucing dan babi.

3. Keputihan dan Gatal pada Vagina

Keputihan sebenarnya normal. Namun dalam beberapa kasus, keputihan juga bisa menjadi tanda infeksi penyakit menular seksual yang dapat membahayakan janin.

Bunda tidak perlu malu jika mengalami kondisi ini, segera konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Baca Juga: Manfaat Minyak Ikan untuk Ibu Hamil, Baik untuk Otak Janin!

4. Perdarahan dari Vagina

Perdarahan memiliki arti yang berbeda selama kehamilan Bunda. Jika mengalami perdarahan hebat disertai gejala kram perut dan seperti ingin pingsan pada trimester pertama, bisa jadi itu tanda kehamilan ektopik.

Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi berada di luar rahim. Kondisi ini bisa membahayakan Bunda.

Selain itu, perdarahan juga salah satu tanda keguguran. Segera hubungi dokter jika Bunda mengalami perdarahan. 

5. Tangan dan Wajah Bengkak

Ibu hamil sebenarnya wajar jika mengalami kenaikkan berat badan yang membuat beberapa bagian tubuhnya membengkak.

Tapi, Bunda perlu waspada jika pembengkakan disertai gejala seperti sakit kepala parah, nyeri ulu hati, kejang, hingga pandangan kabur. Ini bisa saja jadi pertanda Bunda mengalami preeklampsia.

Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan berbahaya yang disebabkan oleh kenaikan tekanan darah drastis. Di Indonesia, penyebab kematian ibu hamil terbanyak disebabkan oleh hipertensi atau preeklampsia.

Baca Juga: Perut Menonjol Ke Atas Tanda Hamil Anak Perempuan, Benarkah?

6. Gerakan Janin Berkurang

Tanda bahaya kehamilan lain yang perlu Bunda waspadai adalah jika gerakan janin berkurang di trimester ketiga. Kondisi ini bisa disebabkan pasokan oksigen ke janin berkurang atau kekurangan gizi.

Untuk “memancing” pergerakan bayi, Bunda bisa minum sesuatu yang dingin atau mengelus perut dengan perlahan, kemudian berbaring untuk melihat apakah janin bergerak atau tidak. Bunda perlu khawatir jika dalam 2 jam, janin tidak bergerak dibawah 10 kali.

7. Air Ketuban Pecah Dini

Air ketuban pecah sebelum waktunya merupakan salah satu tanda bahaya kehamilan. Kondisi ini bisa membahayakan ibu dan janin, karena memudahkan terjadinya infeksi bahkan dapat mengakibatkan persalinan prematur. 

Saat mengalami pecah ketuban, Bunda akan merasakan ada cairan yang keluar dari vagina secara terus-menerus. Ketuban biasanya berwarna bening atau kuning pucat. Mungkin sulit untuk membedakan antara cairan ketuban dan urin. Oleh karena itu, segera kunjungi dokter atau bidan untuk mengetahui lebih pastinya, Bun.

Itulah berbagai tanda bahaya kehamilan yang perlu Bunda waspadai. Jika terjadi tanda-tanda seperti di atas, segera konsultasikan ke dokter atau bidan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. 

Baca Juga: 3 Manfaat Kalsium untuk Ibu Hamil dan Tips Memenuhinya

Cara Menghindari Risiko Komplikasi Kehamilan

Tentunya Bunda menginginkan kehamilan yang normal dan sehat. Oleh karena itu, ada beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk menghindari risiko komplikasi kehamilan. Apa saja yang harus dilakukan?

1. Hindari Asap Rokok

Jika Bunda sedang hamil, sebaiknya hindari asap rokok karena dapat membahayakan janin dalam kandungan.

Rokok mengandung karbon monoksida yang dapat mengganggu pasokan hemoglobin ke seluruh tubuh. Akibatnya, janin bisa kekurangan oksigen sehingga menyebabkan sindrom kematian bayi mendadak.

2. Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang

Selalu mengonsumsi makanan bergizi seimbang selama masa kehamilan. Selain itu, jangan mengonsumsi makanan yang menimbulkan risiko bagi kesehatan janin. Hindari susu dan keju yang tidak dipasteurisasi, masak daging sampai benar-benar matang, dan hindari telur setengah matang. Pastikan juga untuk mencuci dan memasak sayuran hingga matang.

Baca Juga: 5 Pantangan untuk Ibu Hamil Trimester 2

3. Mengurangi Stres

Tingkat stres yang tinggi, dan pola makan yang buruk merupakan faktor penyebab komplikasi kehamilan. Oleh karena itu, cobalah untuk mengurangi tingkat stres Bunda dan perbanyak istirahat selama kehamilan.

Bunda juga bisa melakukan olahraga ringan seperti yoga hamil atau jalan pagi supaya tetap sehat saat hamil.

4. Kurangi Makanan atau Minuman Manis

Selama hamil, mungkin Bunda akan merasa “bebas” mengonsumsi makanan apa saja. Tapi perlu diketahui, berat badan ibu hamil merupakan faktor penentu dalam pencegahan komplikasi kehamilan.

Makan berlebihan, dan terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman manis dapat menyebabkan berat badan yang berlebih, sehingga memicu preeklampsia.

5. Periksakan Kehamilan Secara Rutin

Jangan lupa untuk selalu periksa kehamilan secara rutin ke dokter atau bidan untuk memantau detak jantung, pertumbuhan, dan kesehatan janin secara keseluruhan.

Pemeriksaan selama masa kehamilan ini juga bertujuan agar Bunda mengetahui lebih cepat jika terjadi masalah medis atau tanda-tanda bahaya kehamilan.

Nah, itu dia yang bisa Bunda lakukan untuk menghindari komplikasi kehamilan. Dan untuk menghitung usia kehamilan sekaligus mencari tahu seperti apa perkembangan janin Bunda dari minggu ke minggu, Bunda bisa kunjungi Kalkulator Kehamilan.

Semoga artikel ini bermanfaat, ya, Bun!

Referensi:

  1. WebMD. (2017, May 24). Toxoplasmosis. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/baby/toxoplasmosis
     
  2. Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. https://promkes.kemkes.go.id/peringatan-hari-preeklamsia-sedunia-2021
     
  3. Water breaking: Understand this sign of labor. (2021). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/labor-and-delivery/in-depth/water-breaking/art-20044142
     
  4. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1853/pengaruh-paparan-asap-rokok-pada-ibu-hamil
     
  5. Mann, D. (2009, August 31). 7 Pregnancy Warning Signs. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/baby/features/7-pregnancy-warning-signs
     
  6. Mann, D. (2010, May 28). First Trimester Problems: When to Call Your Doctor. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/baby/features/pregnancy-first-trimester-warning-signs
     
  7. Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. https://promkes.kemkes.go.id/tanda-bahaya-kehamilan-yang-harus-diketahui-oleh-ibu-hamil
     
  8. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1136/tanda-tanda-bahaya-pada-ibu-hamil
     
  9. ‌default - Stanford Medicine Children’s Health. (2019). Stanfordchildrens.org. https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=warning-signs-during-pregnancy-85-P01199
     
  10. ‌Pregnancy Complications. (2023). https://www.cdc.gov/reproductivehealth/maternalinfanthealth/pregnancy-complications.html‌
     
  11. tbsmo. (2016, November 28). 5 Keys to Preventing Pregnancy Complications. New Jersey Perinatal Associates; NJ Perinatal Associates. https://njperinatal.com/2016/11/5-keys-preventing-pregnancy-complications/
     

Artikel Terpopuler