Facebook Pixel Code 10 Ciri Anak Alergi Susu Sapi, Gejala, dan Pengobatannya

10 Ciri Anak Alergi Susu Sapi dan Pengobatannya

10 Ciri Anak Alergi Susu Sapi dan Pengobatannya

 

Ciri-ciri anak alergi susu sapi harus Bunda pahami. Sebab alergi susu sapi dengan penanganan tidak tepat dapat menimbulkan gangguan tumbuh kembang yang serius. 

Ciri-Ciri Anak Alergi Susu Sapi yang Umum 

Bagaimana cara mengetahui apakah anak alergi susu sapi? Bunda bisa mengetahuinya dengan mengamati tanda anak alergi susu sapi berikut ini: 

1. Biduran

Reaksi alergi biasanya terlihat 30 - 60 menit setelah mengonsumsi produk yang mengandung susu sapi. Pada kasus yang sangat jarang, reaksi bisa muncul lebih dari 2 jam setelahnya. 

Salah satu reaksi yang muncul adalah ruam. Ruam alergi susu sapi seperti apa? Ruam bisa terlihat kemerahan, menonjol, dan terasa gatal. Disebut juga dengan biduran atau urtikaria.

2. Eksema

Selain biduran, beberapa anak yang alergi susu juga bisa mengalami ruam karena eksim alias dermatitis atopik. Ciri-ciri anak alergi susu sapi satu ini biasanya muncul pada area pipi. 

Kondisi ini ditandai dengan kulit yang terlihat lebih kering, bersisik, dan berwarna kemerahan. Eksim sendiri menimbulkan gatal di kulit anak sehingga membuatnya merasa tidak nyaman. 

3. Gangguan Pencernaan

Alergi susu sapi dapat membuat saluran pencernaan mengalami peradangan sehingga si Kecil mengalami sakit perut berulang, kembung, diare, dan muntah-muntah. 

Tanda anak alergi susu sapi ini perlu Bunda waspadai karena muntah-muntah dan diare rentan membuat dehidrasi. 

Pada anak usia dini, dehidrasi yang tidak segera ditangani dapat mengancam keselamatan jiwa. 

4. Batuk dan Pilek

Jika batuk dan pilek si Kecil tampak tidak kunjung sembuh, mungkin penyebabnya bukan infeksi virus, melainkan alergi terhadap protein susu sapi. 

Alergi ini bisa memengaruhi saluran pernapasan dan menyebabkan gejala ringan seperti batuk-pilek yang terus berulang. 

Selain hidung berair, si Kecil juga mungkin akan lebih sering bersin-bersin.

5. Terjadi Pembengkakan

Ciri-ciri anak alergi susu sapi selanjutnya adalah terjadi pembengkakan di beberapa bagian tubuh. Dalam istilah medis kondisi ini disebut angioedema.

Pembengkakan sendiri lebih sering terjadi pada area wajah seperti telinga, kelopak mata, bibir, lidah, tenggorokan, dan langit-langit mulut. 

Kondisi ini ditandai dengan kulit yang menebal, berwarna kemerahan, dan terasa kebas atau nyeri. 

6. Mata Memerah dan Gatal

Selain mengalami pembengkakan, mata anak yang alergi susu sapi biasanya juga tampak merah dan terasa gatal. 

Jadi, beberapa saat setelah minum susu sapi, mungkin Bunda akan melihat si Kecil sibuk mengucek-ngucek matanya. 

Baca Juga: Gejala Alergi Kulit pada Anak dan Cara Mengatasinya

Gejala Anafilaksis pada Anak Alergi Susu Sapi

Pada beberapa kasus, alergi susu sapi bisa menimbulkan syok anafilaksis. Reaksi alergi serius yang dapat mengancam keselamatan jiwa. 

Jadi, anak harus mendapatkan pertolongan medis di rumah sakit secepatnya. Berikut ciri-ciri anak alergi susu sapi dengan syok anafilaksis yang harus Bunda ketahui: 

1. Diare Berdarah

Apabila peradangan pada saluran pencernaan si Kecil terlalu parah, bisa saja saluran pencernaannya terluka. Akibatnya, si Kecil mengalami diare yang disertai dengan darah. 

2. Kesulitan Menelan

Penebalan lidah dan tenggorokan dapat membuat si Kecil kesulitan menelan makanan, minuman, bahkan air liurnya sendiri. Secara medis, kondisi ini disebut disfagia.  

Kondisi ini sangat berbahaya karena dapat membuat si Kecil merasa kesakitan hingga tersedak saat mencoba menelan. 

Ketika tersedak, ada risiko makanan masuk ke saluran pernapasan dan menimbulkan infeksi paru-paru (pneumonia).  

3. Kesulitan Bernapas

Bunda perlu waspada jika terjadi pembengkakan di area wajah. Sebab, pada kondisi tertentu, lidah dan tenggorokan yang menebal dapat membuat saluran pernapasan si Kecil tersumbat. 

Dengan begitu, si Kecil mengalami sesak napas (bronkospasme) hingga napas berbunyi ‘ngik-ngik’ melengking (mengi). 

4. Kehilangan Kesadaran

Anak alergi susu sapi yang mengalami syok anafilaksis juga dapat mengalami penurunan tekanan darah (hypotension). 

Hal ini dapat membuat anak merasa pusing, kulit terlihat pucat, dan pada kasus yang parah dapat membuat si Kecil kehilangan kesadaran. 

Baca Juga: Apakah Alergi pada Anak Bisa Sembuh?

Apa yang Harus Dilakukan Ketika Anak Alergi Susu Sapi?

Apabila Bunda menemukan tanda alergi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghentikan pemberian semua jenis produk olahan susu

Kemudian, bawa anak ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Sebab, ciri-ciri anak alergi susu sapi mirip dengan ciri anak intoleransi laktosa. 

Jangan pernah membuat diagnosa sendiri ya, Bun. Tindakan ini bisa membahayakan si Kecil. 

Apabila si Kecil positif alergi susu sapi, Bunda perlu mengganti susu pertumbuhan si Kecil dengan cairan lain yang nutrisinya mirip. 

Salah satu yang disarankan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) adalah memberikan susu yang terbuat dari sari kedelai (susu soya). 

Bunda bisa memilih susu soya yang telah diperkaya dengan nutrisi penting lain supaya dapat bantu mendukung tumbuh kembangnya lebih optimal. 

Salah satu pilihan terbaiknya dapat Bunda jatuhkan pada SGM Eksplor ISOPRO SOY. Susu yang diformulasikan khusus untuk anak usia 1-5 tahun yang tidak cocok susu sapi. 

Susu pertumbuhan ini terbuat dari isolat protein soya berkualitas dan diperkaya dengan DHA, Omega 3&6, dan IronC™. 

IronC™ adalah kombinasi unik antara zat besi dan vitamin C yang berfungsi memaksimalkan penyerapan berbagai nutrisi penting hingga 2x lipat lebih tinggi. 

Selain itu, diperkaya juga dengan kalsium, vitamin D, zinc, dan serat pangan, nutrisi penting untuk dukung si Kecil tumbuh jadi generasi maju dengan daya tangkap cepat!

Baca Juga:Nutrisi Terbaik Agar Tumbuh Kembang Anak Terbebas dari Alergi Susu Sapi

Bagaimana Jika Alergi Susu Sapi Dibiarkan?

Pada beberapa kasus, alergi susu sapi akan sembuh dengan sendirinya saat anak memasuki usia 3-6 tahun. Namun, ada juga alergi susu sapi yang terus menetap hingga dewasa. 

Anak yang masih terus mengalami alergi susu sapi membutuhkan perhatian khusus dari Bunda. Pastikan Bunda berkonsultasi dengan dokter anak dan juga ahli gizi. 

Dengan begitu, asupan nutrisi si Kecil tetap tercukupi dan ia tidak mengalami gangguan serius seperti dampak psikologi anak alergi, diare terus-menerus, batuk kronik, anemia, hingga gagal tumbuh. 

Semoga artikel mengenai ciri-ciri anak alergi susu sapi ini dapat membantu Bunda untuk mengenali kondisi tubuh si Kecil dengan lebih baik, ya. 

Dengan begitu tumbuh kembanganya jadi lebih optimal. Sampai jumpa pada artikel informatif berikutnya!

Referensi:

  1. IDAI | Susu Formula Alternatif untuk Alergi Susu Sapi. (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/susu-formula-alternatif-untuk-alergi-susu-sapi
  2. IDAI | WASPADAI ALERGI SUSU SAPI PADA BAYI. (2019). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/waspadai-alergi-susu-sapi-pada-bayi
  3. REKOMENDASI IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA UKK Alergi Imunologi UKK Gastrohepatologi UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik 2014 DIAGNOSIS DAN TATA LAKSANA ALERGI SUSU SAPI. (n.d.). https://www.idai.or.id/downloads/Professional%20Resources/Rekomendasi%20Diagnosis%20dan%20Tata%20Laksana%20Alergi%20Susu%20%20Sapi.pdf
  4. IDAI | Dermatitis Atopik: Lesi Kemerahan dengan Rasa Gatal. (2018). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/dermatitis-atopik-lesi-kemerahan-dengan-rasa-gatal
  5. Al-Beltagi, M., Nermin Kamal Saeed, Adel Salah Bediwy, & Reem Elbeltagi. (2022). Cow’s milk-induced gastrointestinal disorders: From infancy to adulthood. World Journal of Clinical Pediatrics, 11(6), 437–454. https://doi.org/10.5409/wjcp.v11.i6.437
  6. Clinic, C. (2022). Milk Allergy: Causes, Symptoms, Diagnosis & Treatment. Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/11315-milk-allergy#symptoms-and-causes
  7. Clinic, C. (2023). Dysphagia (Difficulty Swallowing): What It Is, Causes & Treatment. Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/21195-dysphagia-difficulty-swallowing

Artikel Terpopuler