Facebook Pixel Code 8 Cara Jitu untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak

8 Cara Jitu untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak

8 Cara Jitu untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak

"Aduh, anaknya pemalu, ya, Bun?" Celetukan ini mungkin terdengar sepele, tapi tidak jarang membuat Bunda insecure. Refleks, Bunda biasanya langsung terbersit ingin mencari cara meningkatkan percaya diri pada anak.

Anak-anak yang merasakan malu, tidak percaya diri, dan kurang berani berhadapan dengan orang lain sebenarnya masih terbilang lumrah, Bun. Sebab, ia mungkin belum terbiasa bertemu dengan orang-orang di luar anggota keluarganya di rumah.

Meski begitu, hal ini tidak boleh dibiarkan berlangsung secara terus-menerus karena kurangnya kepercayaan diri bisa berdampak pada tumbuh kembang anak ke depannya.

Pertanyaannya sekarang, bagaimana cara membuat anak percaya diri dan berani? Yuk, pahami dulu informasi penting berikut ini, Bun!

Kenapa Anak Tidak Percaya Diri?

Setiap orang tua tentu berharap anaknya bisa tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri. Anak yang percaya diri akan tumbuh menjadi seseorang yang berani menerima tantangan dan risiko dengan baik. 

Ia pun menjadi pribadi yang tidak takut akan kegagalan. Jika gagal, anak yang percaya diri tidak mudah menyerah, Bun.

Hal tersebut tentu bisa membuat mereka lebih mudah bersosialisasi dengan orang-orang baru di sekitarnya, baik itu di rumah, sekolah, dan lainnya. 

Meski demikian, kenyataannya tidak semua anak punya kepercayaan diri yang tinggimemiliki tingkat kepercayaan diri tersebutmerasa percaya diri. Bunda pasti bertanya-tanya, kenapa Si Kecil merasa minder?

Pada dasarnya, ada berbagai macam faktor yang bisa menjadi penyebab anak tidak percaya diri dan cenderung malu. Apa saja? Berikut penjelasannya. 

1. Anak Merasa Tidak Kompeten

Sebagian anak merasa tidak percaya diri karena merasa bahwa dirinya tidak kompeten. 

Ini karena mereka merasa bahwa usaha yang telah mereka lakukan mungkin tidak sebaik teman-teman atau saudaranya sehingga kepercayaan dirinya menurun, terutama dalam bidang yang tidak ia kuasai. 

Namun, perlu Bunda ketahui bahwa hal ini tidak sepenuhnya akan menurunkan rasa percaya diri anak. Jika kemampuan anak yang kurang kompeten terlihat pada bidang yang ia sukai, rasa percaya diri anak mungkin akan meningkat.

2. Merasa Dibandingkan dengan Anak Orang Lain

Tanpa disadari, Bunda mungkin pernah tidak sengaja membandingkan anak Bunda dengan anak orang lain, atau yang lebih sering terjadi adalah dengan sang kakak atau adik. 

Padahal, membandingkan-bandingkan anak bukanlah hal yang baik, Bun. Alih-alih meningkatkan percaya diri anak, hal ini justru membuatnya merasa rendah diri dan minder karena sering dibanding-bandingkan dengan orang lain.

3. Ekspektasi Tinggi dari Orang Lain

Terkadang, orang tua dan guru di sekolah memiliki ekspektasi tertentu terhadap Si Kecil. Jika ekspektasi tersebut dinilai berlebihan atau tidak masuk akal, ia bisa saja merasa rendah diri atau tidak percaya diri. 

Untuk itu, orang tua sebenarnya memainkan peran yang sangat penting dalam membantu anak-anak meningkatkan rasa percaya dirinya, Bun.

Selain beberapa alasan di atas, anak juga bisa merasa kurang percaya diri karena faktor karakter keturunan, lingkungan, anak yang lebih sensitif dan secara emosional mudah terintimidasi, kurang interaksi sosial, serta merasa takut gagal menghadapi berbagai tantangan.

Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ciri-ciri anak percaya diri ditandai dengan berani menerima tantangan dan risiko, mampu beradaptasi, bisa mengambil keputusan dengan baik, serta bangga dengan apa yang dilakukannya. 

Ada beberapa cara meningkatkan kepercayaan diri anak yang bisa Bunda tempuh, yakni:

1. Berikan Pujian akan Usahanya

Ketika anak tampak berusaha melakukan atau mencapai sesuatu, terlepas dari apa pun hasilnya, coba berikan pujian akan usaha yang telah dia lakukan, Bun. 

Walaupun hanya kata-kata seperti “Pinter ya, Kakak!” atau “Semangat, Dek!”, ini ternyata sudah bisa membangun harga diri sekaligus menumbuhkan rasa percaya diri untuk melakukan hal lain di kemudian hari. 

Selain itu, ia mungkin akan menyadari bahwa bukan hasil saja yang patut diperhatikan, tetapi juga proses saat melakukannya.

2. Jangan Terlalu Mengendalikan Anak

Cara meningkatkan kepercayaan diri anak berikutnya adalah jangan terlalu mengendalikan anak, Bun. 

Bunda bisa mendampingi dia dalam melakukan sesuatu serta memberinya kepercayaan. Namun, jangan langsung mengkritiknya ketika ia membuat kesalahan. 

Jangan pula terlalu melakukan intervensi pada anak. Biarlah ia mencoba segala sesuatu dengan rasa percaya diri yang dimilikinya. 

3. Beri Anak Kesempatan dan Tanggung Jawab

Bangun kepercayaan diri si Kecil secara perlahan tanpa adanya tekanan. Hal ini bisa dimulai dengan langkah sederhana, misalnya saat bermain tempatkan ia di kelompok kecil.

Selain itu, biarkan anak mengembangkan kemampuan dan kepercayaan dirinya dalam menyelesaikan masalah. 

Bahkan, menurut seorang profesor psikologi di Temple University, Philadelphia, Kathy Hirsh-Pasek, PhD, sangat penting untuk membiarkan anak kecil memiliki kesempatan untuk bermain dan menerima risiko tanpa ada perasaan orang tua akan membenarkan atau mengkritik apa yang dilakukannya salah. 

Jika Bunda selalu mengambil alih pekerjaan sulit yang dihadapi anak, ia akan merasa tidak pede untuk melakukannya sendiri. Bunda bisa membantu Si Kecil dalam menghadapi masalah kalau itu dibutuhkan. 

4. Berikan Pujian untuk Usahanya

Bunda perlu menghargai tiap upaya anak mengenai apa yang ia lakukan untuk mencapai sebuah hasil. Tujuannya tentu agar anak bisa terus termotivasi untuk berusaha mencapai tujuan yang diinginkan. 

5. Jangan Sebut Anak “Pemalu”

Walaupun anak mungkin masih belum pede dan berani di depan banyak orang, jangan pernah menyebut Si Kecil dengan kata-kata “pemalu” ya, Bun!

Julukan ini tidak akan menumbuhkan rasa percaya diri, karena justru membuat si Kecil semakin merasa ada yang salah dengan dirinya.

Selain itu, melabeli anak pemalu juga menunjukkan kalau memiliki rasa malu adalah hal yang buruk dan salah. Akibatnya, si Kecil malah akan semakin menutup diri.

Daripada menyebut si Kecil pemalu, ada baiknya Bunda memberi afirmasi positif kepada anak dengan kata-kata, seperti “anak percaya diri”, “anak pemberani, atau “anak yang membanggakan orang tua”, agar si Kecil terpengaruh dengan energi positif dari Ibu. Dengan begitu, ia juga akan merasa bangga pada dirinya sendiri menjadi pribadi yang lebih mandirimau melakukannya jadi kenyataan. 

Bunda juga bisa menjelaskan kepada orang lain bahwa Si Kecil membutuhkan waktu saat bertemu dengan orang baru, bukan berarti ia pemalu. 

Baca Juga: Kebiasaan Ini Bantu Anak Bersosialisasi

6. Fokus pada Kelebihan Anak

Ketika Si Kecil merasa tidak memiliki kemampuan apa pun, ia akan tumbuh menjadi anak yang tidak percaya diri. Untuk itu, Bunda perlu membantu mereka fokus dalam menemukan hal-hal yang ia sukai. 

Coba ajak mereka mencoba berbagai hal baru, misalnya ikut kegiatan olahraga, les musik, belajar masak, atau lainnya, untuk mencari tahu apa bakat tersembunyinya. 

Temani dan dukung anak ketika mengerjakan hobi barunya. Hal ini akan membantu meningkatkan rasa percaya diri dan tingkah laku mereka.

7. Jangan Memarahi Anak

Ketika anak melakukan kesalahan dari tindakan yang dilakukan, Bunda jangan terburu-buru memarahi atau mengomelinya, ya. 

Contohnya, “Kakak, kok begini aja nggak bisa sih?”, atau “Adik nakal banget, sih!”. Sebab, omelan dan komentar negatif yang keluar dari mulut Bunda bisa menyebabkan anak merasa down dan tidak percaya diri.

Anak-anak sangat mudah menyerap setiap pesan yang diterimanya, apalagi dari orang tuanya sendiri. Ketika mereka mendengar hal-hal yang berbau negatif tentang dirinya, mereka akan merasa buruk tentang diri mereka sendiri, dan bertindak sesuai dengan itu.

Alih-alih mengomeli dan memarahinya, Bunda bisa mengajak anak bicara pelan-pelan dengan nada ramah. 

8. Ajak Anak Membayangkan Cita-Citanya

Bila anak bisa membayangkan diri mereka melakukan sesuatu yang penting atau yang diinginkan di masa depan atau saat dewasa, mereka pasti akan merasa lebih percaya diri sekarang. 

Bunda bisa bercerita kepada anak tentang bagaimana cita-cita Bunda sewaktu kecil dahulu, bagaimana Bunda memilih dan mewujudkan karir, serta cara Bunda menggapai mimpi, untuk mendorong anak lebih optimis dan percaya diri.

Anak Bunda mungkin akan menjawab keinginannya untuk menjadi seorang dokter, guru, penyanyi, atau bahkan astronot. 

Hal ini tentu dapat memotivasi dan meningkatkan rasa percaya diri mereka karena tahu apa yang diinginkan di masa depan. Walaupun nantinya ia berubah pikiran, paling tidak anak sudah dapat memikirkan tujuannya, Bun.

Baca Juga: Cara Melatih Si Kecil agar Tidak Pemalu dan Aktif Bersosialisasi

Dengan menerapkan berbagai cara membuat anak percaya diri dan berani seperti di atas, Si Kecil akan mampu jadi Anak Generasi Maju untuk Indonesia di masa depan.

Untuk anak berusia 1 tahun ke atas, Bunda bisa berikan SGM Eksplor 3+, satu-satunya susu pertumbuhan dengan IronC™, kombinasi unik Zat Besi & Vitamin C untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi hingga 2x lipat.

SGM Eksplor 3+ dilengkapi juga dengan DHA, minyak ikan, omega 3&6 serta nutrisi penting lainnya untuk bantu si Kecil tumbuh maksimal jadi Generasi Maju yang berpikir cepat dan berani

Yuk, Dapatkan lebih banyak tips parenting dan informasi terbaru lainnya seputar tumbuh kembang anak dengan mendaftarkan diri di Klub Generasi Maju, Bun

Sumber:

  1. Very Well Family. https://www.verywellfamily.com/ways-to-build-strong-self-esteem-in-your-child-3953464#toc-give-your-child-responsibilities-and-chores. Diakses pada 29 Agustus 2022.
     
  2. Very Well Family. https://www.verywellfamily.com/causes-of-low-self-esteem-in-kids-3288009#toc-perceived-disapproval-from-others. Diakses pada 29 Agustus 2022. 
     
  3. Kids Health. https://kidshealth.org/en/parents/self-esteem.html. Diakses pada 29 Agustus 2022. 
     
  4. Parents. https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/development/fear/secrets-of-confident-kids/. Diakses pada 29 Agustus 2022. 
     
  5. Web MD. https://www.webmd.com/parenting/features/parent-shy-child. Diakses pada 29 Agustus 2022.
     
  6. https://www.chla.org/blog/rn-remedies/help-your-child-overcome-shyness
     
  7. https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/gradeschool/Pages/Shyness-in-Children.aspx
     
  8. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/shyness-and-children
     


Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut