Biduran kerap dikenal sebagai kaligata/urtikaria, adalah kondisi kulit dengan ruam merah dan gatal. Selain mengakibatkan rasa gatal, biduran kadang juga disertai nyeri dan rasa seperti terbakar. Walaupun biduran umumnya bukanlah kondisi medis yang membahayakan dan bisa hilang sendirinya, biduran kerap menjadi pertanda reaksi alergi serius yang butuh perhatian khusus.
Biduran bisa terjadi pada salah satu bagian tubuh dengan ukuran yang kecil atau membesar dengan diameter lebih dari 10 cm. Bentuk biduran juga bisa terlihat seperti sekumpulan cincin yang saling berdempetan atau berkelompok.
Gejala Biduran
Gejala biduran antara lain:
-
Kondisi kulit memerah yang menonjol dengan bagian tengah terlihat lebih pucat.
-
Bentuk mirip dengan gigitan nyamuk
-
Ukuran rata-rata biduran adalah 12 milimeter hingga beberapa centimeter.
-
Bentuk dan lokasi biduran bisa bervariasi dan sering berganti-ganti
-
Terasa gatal
Penyebab Biduran
Pada dasarnya, tubuh manusia akan bereaksi jika mengalami kontak dengan pemicu alergi tertentu. Sel pada tubuh akan mengeluarkan histamine dan enzim lain sehingga sel darah merah di bawah kulit turut berubah bentuk. Inilah yang kemudian muncul di atas permukaan kulit dalam bentuk biduran.
Setiap anak bisa mengalami masalah biduran karena faktor pemicu berbeda-beda. Bukan tidak mungkin, penyebab biduran juga tidak bisa diketahui secara spesifik pada beberapa kasus tertentu. Namun, umumnya berikut adalah penyebab biduran pada anak:
-
Alergi Makanan
Salah satu penyebab biduran paling umum adalah alergi makanan. Beberapa makanan pemicu reaksi alergi biduran misalnya susu, gandum, telur, ikan atau kerang-kerangan, buah beri, dan kacang-kacangan. Biduran yang disebabkan alergi makanan biasanya akan surut dalam waktu 6 jam. Hanya sekitar 3 persen penyebab biduran disebabkan makanan.
-
Alergi Obat-obatan
Salah satu contoh penyebab biduran adalah penicilin atau antiobiotik tertentu. Jika biduran terjadi karena anak mengonsumsi resep tertentu, konsultasikan kepada dokter setiap kali Bunda meminta resep obat.
-
Infeksi Virus
Salah satu penyebab biduran yang paling umum terjadi ketika anak mengalami gejala sakit seperti demam, batuk, pilek, atau diare. Biduran yang terjadi karena efek infeksi virus biasanya berlangsung sekitar tiga hari dan akan berangsur hilang. Penyebab biduran ini tidak ada kaitan dengan reaksi alergi.
-
Faktor Udara
Biduran bisa terjadi karena paparan sinar matahari, perubahan suhu atau terpaan angin. Penyebab biduran dari faktor udara/cuaca ini lebih kepada sensitivitas kulit manusia, sehingga menimbulkan reaksi biduran dan bukan karena alergi terhadap udara luar.
-
Alergi Serangga
Anak dengan masalah alergi debu atau tungau rumah kerap akan mengalami biduran. Jika Bunda curiga dengan buah hati yang sering merasa gatal, alergi pernapasan, dan biduran walaupun tidak terekspos pada pemicu tertentu, bisa jadi kondisi rumah seperti perabot, tempat tidur, tirai dan sudut-sudut rumah yang menjadi penyebab biduran.
Baca Juga: Kenali Sebab dan Penanganan Mimisan
Mengatasi Biduran
Setelah Bunda tahu penyebab biduran, segera berkonsultasi dengan dokter jika menemui kondisi biduran buah hati seperti:
-
Tidak menghilang dalam 48-72 jam
-
Mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti kelelahan hebat dan terasa sangat parah
-
Disertai gejala lain
Biduran yang ditandai dengan reaksi anaphylactic (sesak nafas, tidak bisa menelan, pusing, lidah/tenggorokan membengkak) harus segera mendapatkan pertolongan darurat.