Tidak mudah mendeteksi apakah buah hati mengalami alergi susu sapi atau tidak. Penolakan buah hati untuk minum susu tidak dapat langsung dapat diartikan sebagai pertanda ia memiliki alergi susu sapi.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), gejala alergi susu sapi dapat timbul sebelum buah hati berusia 1 bulan dan dapat muncul langsung ataupun dalam kurun waktu satu minggu setelah mengonsumsi protein susu sapi. Gejalanya bisa muncul dalam berbagai bentuk, termasuk:
1. Reaksi pada Kulit
Ini merupakan gejala alergi paling umum yang mudah dikenali dan bisa jadi indikasi anak terpapar alergi susu. Beberapa jenis reaksi pada kulit yang muncul akibat alergi adalah:
- Perubahan warna kulit, kulit kemerahan.
- Ruam atau bentol pada kulit.
- Pruritus, dikenal juga dengan gatal dengan sensasi yang menimbulkan keinginan menggaruk kulit.
- Pembengkakan akibat reaksi alergi.
- Urtikaria atau kaligata.
2. Reaksi pada Pernapasan
Gejala alergi susu selanjutnya mempengaruhi saluran pernapasan. Reaksi alergi saluran pernapasan adalah jenis reaksi alergi yang dapat berkembang menjadi asma. Gejala alergi pernapasan meliputi:
- Rhinitis, iritasi pada selaput lendir hidung yang biasanya ditandai dengan pilek, hidung tersumbat, mata dan hidung gatal berair, bersin, serta mata merah.
- Pembengkakan pada laring (saluran pernapasan yang terletak di leher).
- Kesulitan bernapas atau sesak napas.
3. Reaksi pada Saluran Pencernaan
Bentuk reaksi alergi yang ketiga adalah pada saluran pencernaan. Umumnya reaksi pencernaan dapat juga terjadi pada anak yang intoleransi laktosa. Gejalanya bisa berupa mual, muntah, sakit perut, dan diare. Untuk memastikan apakah anak alergi atau intoleransi laktosa, segera konsultasi ke dokter begitu gejala timbul.
4. Anafilaksis
Anafilaksis termasuk jarang terjadi dan menandakan alergi yang cukup parah. Gejala anafilaksis merupakan reaksi alergi pada kulit, pernapasan, dan pencernaan yang muncul bersamaan. Kondisi ini harus segera ditangani karena dapat berakibat fatal.
Menangani Alergi Susu Sapi
Bunda sebaiknya membawa buah hati ke dokter spesialis anak untuk mendapatkan diagnosis tepat bahwa buah hati memang memiliki alergi susu sapi. Dokter mungkin akan menyarankan alternatif nutrisi susu sapi atau sumber nutrisi lainnya yang tidak berbahan dasar susu sapi utuh.
Untuk meringankan gejala jika sudah terjadi reaksi alergi pada kulit, dokter mungkin dapat memberikan resep obat berjenis antihistamin. Pada alergi pernapasan, antihistamin dan dekongestan dapat membantu meringankan gejalanya. Reaksi alergi pada saluran pencernaan bisa diatasi dengan memberikan solusi alternatif nutrisi tanpa protein susu sapi utuh kepada buah hati.
Alergi pada anak biasanya dapat berkurang atau hilang sama sekali seiring pertumbuhan buah hati. Namun, dalam beberapa kasus juga terdapat alergi susu sapi yang menetap hingga anak beranjak dewasa.
Tidak perlu khawatir apabila buah hati memiliki alergi susu karena saat ini sudah lebih banyak tersedia alternatif pengganti susu sapi. Namun, sebaiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter dulu pilihan yang mana yang paling tepat dengan kondisi buah hati agar proses tumbuh kembangnya tetap berjalan optimal.