Facebook Pixel Code Apa Bedanya Alergi Susu dengan Intoleransi Laktosa?

Bedanya Alergi Susu

Bedanya Alergi Susu


Walaupun keduanya sama-sama harus menghindarkan produk susu sapi, alergi susu sapi dan intoleransi laktosa sebenarnya merupakan kondisi yang berbeda. Keduanya juga butuh penanganan dan solusi nutrisi yang berbeda. Ingin tahu lebih banyak? Yuk, pahami dulu perbedaan antara keduanya berikut ini.

1. Penyebab

Alergi susu sapi adalah jenis alergi makanan yang disebabkan kandungan protein dalam susu dan reaksi atau gejala yang terjadi berhubungan dengan sistem imun. Intoleransi laktosa adalah masalah pencernaan akibat tubuh tidak memiliki enzim laktase yang cukup untuk mencerna laktosa yang merupakan karbohidrat di dalam susu sapi. 

Laktosa adalah jenis gula yang biasa ditemukan dalam susu sapi. Jika seseorang hanya memiliki sedikit ataupun tidak memiliki enzim laktase, tubuh sulit mencerna laktosa dari susu sapi maupun produk turunannya sehingga laktosa tidak dapat diserap dengan baik dan menimbulkan berbagai gejala pada saluran pencernaan.

2. Kecenderungan waktu timbul

Alergi susu sapi umumnya terjadi dari awal atau sejak kecil, umumnya pada usia di bawah 5 tahun. Alergi susu sapi juga bisa berangsur-angsur berkurang dengan statistik hingga 80 persen penderita mengalami kesembuhan terhadap alergi susu sapi setelah melewati usia balita. 

Intoleransi laktosa membutuhkan waktu lebih lama untuk terjadi. Dapat juga diakibatkan kondisi lain yang sedang terjadi pada tubuh seperti diare berkepanjangan sehingga enzim laktase yang seharusnya dapat dibuat oleh tubuh yang sehat menjadi berkurang. Kondisi tersebut kebanyakan bersifat sementara dan dapat disembuhkan dengan manajemen yang tepat. Intoleransi laktosa juga dapat timbul karena produksi enzim laktase yang terus berkurang seiring bertambahnya usia. 

3. Gejala

Reaksi alergi susu sapi yang muncul bisa bervariasi pada tiap anak. Reaksi alergi tersebut dapat muncul di saluran pernafasan, kulit dan saluran pencernaan. Beberapa gejalanya adalah batuk, hidung tersumbat, mata berair, biduran, masalah pencernaan seperti mual dan muntah. Pada beberapa kasus, alergi susu sapi bisa mengakibatkan respons anafilaksis yang mematikan. 

Meski gejala intoleransi laktosa juga akan bervariasi pada tiap penderita, namun gejala utamanya berkisar pada bagian pencernaan; seperti diare, kram perut, kembung, sembelit, dan sulit buang angin.

4. Kaitan Fungsi Tubuh

Alergi susu sapi memiliki hubungan erat dengan sistem daya tahan tubuh dan tidak berhubungan dengan kerja dari sistem pencernaan tubuh, walau reaksi yang timbul bisa menyebabkan masalah pada saluran pencernaan. 

Di sisi lain, intoleransi laktosa tidak berkaitan dengan sistem imunitas tubuh dan sepenuhnya adalah masalah pencernaan akibat kesulitan mencerna laktosa. 

5. Kesembuhan Jangka Panjang

Studi terbaru menunjukkan rata-rata anak bisa mengalami kesembuhan terhadap alergi susu sapi saat memasuki usia di atas 5 tahun. Alergi susu sapi bisa berkurang dan hilang total seiring pertumbuhan usia. 

Sebaliknya, intoleransi laktosa yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh memproduksi enzim laktase tidak memiliki cara penyembuhan jangka panjang. Cara mengatasinya hanya dengan diet yang tepat. Namun bila fungsi tubuh dalam memproduksi enzim laktase berkurang akibat kondisi seperti pada anak diare, maka kemampuan fungsi ini dapat kembali normal setelah diarenya teratasi dengan manajemen yang tepat.

6. Cara Mengatasi

Cara terbaik untuk mengatasi alergi susu sapi dan intoleransi laktosa adalah menghindari susu sapi dan produk turunannya. Hindari juga penyajian produk turunan dari susu sapi pada menu harian buah hati, seperti misalnya roti, kue, dan es krim. Untuk alergi susu sapi, buah hati wajib menghindari produk yang mengandung protein susu sapi utuh seperti kasein dan whey untuk menghindari timbulnya reaksi alergi.

Untuk intoleransi laktosa, Bunda tetap bisa menyajikan produk susu yang memiliki kadar laktosa yang dalam jumlah kecil dan terkontrol, misalnya susu rendah laktosa. Ada juga beberapa produk susu sapi dengan kadar laktosa rendah seperti butter, keju, dan yogurt probiotik. Konsultasikan dengan tenaga kesehatan atau ahli gizi untuk menu yang sesuai bagi anak dengan alergi ataupun intoleransi laktosa.

Baca Juga: Bunda, Ini 5 Cara Mengatasi Alergi Susu Sapi pada si Kecil

7. Untuk Ibu Menyusui

Bila Bunda memiliki kecurigaan adanya alergi pada buah hati yang sedang menerima ASI, maka Bunda perlu memperhatikan menu yang dikonsumsi Bunda saat masa menyusui. Jika buah hati menunjukkan gejala atau reaksi alergi susu sapi, sebaiknya hindari konsumsi produk susu sapi dan turunannya selama masa menyusui.

Kasus intoleransi laktosa akibat ASI tergolong sangat jarang ditemui dan bisa merupakan indikasi masalah kesehatan lebih serius terhadap anak. Jika Bunda khawatir buah hati memiliki intoleransi laktosa, segera hubungi dokter untuk berkonsultasi lebih lanjut.

Artikel Terpopuler