Facebook Pixel Code 3 Manfaat Penting Zat Besi untuk Ibu Menyusui

3 Manfaat Zat Besi untuk Ibu Menyusui dan Cara Memenuhinya

3 Manfaat Zat Besi untuk Ibu Menyusui dan Cara Memenuhinya


Masa-masa menyusui adalah momen yang sangat berharga untuk ibu dan bayi. Selain membuat Bunda dan si Kecil semakin dekat, nutrisi penting dalam ASI juga menjadi fondasi utama untuk mengoptimalkan tumbuh kembang bayi setidaknya dalam 6 bulan pertama usianya. Oleh karena itu, semua ibu menyusui perlu memenuhi kebutuhan zat besi setiap hari agar produksi ASI lebih lancar dan berkualitas.

Selain mempengaruhi jumlah produksi ASI, ternyata ada banyak lagi manfaat penting lainnya yang bisa Bunda dapatkan dari asupan zat besi selama masa menyusui. Apa saja, ya?

Manfaat Penting Zat Besi untuk Ibu Menyusui

Saat menyusui, nutrisi yang Bunda konsumsi akan digunakan oleh tubuh dan diolah menjadi ASI yang dapat menyediakan kebutuhan gizi bagi si Kecil. Tentu penting bagi Bunda untuk memilih jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh.

Nah, salah satu nutrisi penting bagi Bunda yang sedang menyusui adalah zat besi. Terlebih, kebutuhan zat besi Bunda meningkat karena digunakan untuk pembentukan sel dan jaringan baru. Selain itu, zat besi untuk ibu menyusui juga merupakan unsur penting dalam pembentukan hemoglobin pada sel darah merah.

Saat sedang menyusui, sebenarnya Bunda memerlukan asupan zat besi seperti sewaktu hamil, yaitu sebesar 30 mg setiap hari. Akan tetapi, kekurangan zat besi merupakan hal umum yang terjadi setelah melahirkan karena selama masa nifas Bunda biasanya mengalami pendarahan (lokia) selama kurang lebih 6 minggu. 

Lalu, mengapa penting untuk ibu menyusui mencukupi asupan zat besi hariannya? Berikut penjelasannya:

1. Mencegah Anemia

Anemia adalah salah satu masalah utama bagi seorang ibu menyusui. Ibu menyusui dapat dikatakan mengalami anemia saat kadar hemoglobin (Hb) di dalam darahnya lebih rendah daripada nilai normal. 

Kadar hemoglobin normal pada ibu menyusui itu sendiri adalah ≥ 12 g/dL. Apabila setelah dites angkanya lebih rendah dari 12 g/dL, artinya Bunda mengalami anemia defisiensi besi. 

Di dalam tubuh, pembentukan hemoglobin sangat dipengaruhi oleh zat besi. Jadi, apabila asupan zat besi kurang, pembentukan hemoglobin juga tidak akan terbentuk sempurna. Padahal, Bun, hemoglobin berperan sebagai alat pengantar oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. 

Ketika mengalami anemia, otak dan otot-otot tubuh Bunda tidak bisa mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup. Akibatnya, Bunda akan mudah merasa lemas, merasa tidak bertenaga, sakit kepala, detak jantung tidak beraturan, hingga mengalami sesak napas. Semua gejala anemia ini tentunya dapat mempengaruhi kelancaran proses menyusui si Kecil.

2. Menjaga Mood Tetap Baik

Menjaga agar asupan zat besi selalu tercukupi adalah salah satu upaya untuk menjaga mood Bunda tetap stabil selama masa menyusui.

Pasalnya, defisiensi zat besi yang berujung anemia dapat membuat Bunda selalu merasa lelah, tidak bertenaga, dan kesulitan untuk tidur nyenyak tiap malam sehingga Bunda menjadi mudah marah dan mudah kesal. 

Jika tidak ditangani, kondisi ini sangat berisiko membuat Bunda mengalami depresi pasca melahirkan yang menyebabkan proses menyusui terhambat.

Sebab, depresi pasca melahirkan dapat membuat Bunda merasa kesulitan atau enggan merawat dan berinteraksi dengan bayi karena terus-terusan merasa sedih tanpa alasan yang jelas dan tidak mau merawat diri sendiri, misalnya tidak mau mandi atau makan selama berhari-hari.

3. Mencegah Kekurangan ASI

Menurut penelitian, ibu menyusui yang memiliki anemia karena defisiensi zat besi berisiko mengalami kekurangan suplai ASI sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan bayi. 

ASI adalah nutrisi terbaik untuk bayi karena mengandung zat gizi dan zat kekebalan yang dibutuhkan bayi. Kekurangan ASI tidak hanya dapat membuat si Kecil mudah merasa lapar, tapi juga dapat berdampak pada penurunan daya tahan tubuh, perkembangan berat badan yang buruk, serta keterlambatan perkembangan kognitif dan pertumbuhan fisiknya

Sungguh sangat disayangkan bukan apabila si Kecil harus melewati periode emasnya tanpa asupan ASI yang cukup?

Baca Juga: Cara Menyusui Bayi yang Benar agar si Kecil Tumbuh Optimal

Cara Memenuhi Asupan Zat Besi Ibu Menyusui

Sekarang sudah sangat jelas bukan mengapa asupan zat besi sangat penting untuk Bunda yang sedang menyusui? Oleh karena itu, berikut adalah beberapa tips yang bisa Bunda terapkan untuk mencukupi kebutuhan zat besi sehari-hari: 

1. Perbanyak Makanan Sumber Zat Besi

Untuk memenuhi kebutuhan zat besi, Bunda dapat mengonsumsi berbagai bahan makanan sumber besi. Ada dua macam bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan zat besi Bunda, yaitu heme (sumber makanan hewani) dan non-heme (sumber makanan nabati).

Konsumsi sumber makanan heme lebih disarankan karena lebih mudah diserap oleh tubuh. Untuk heme, sumber zat besi terbaik ada pada daging merah seperti daging sapi atau daging kambing, juga hati ayam, hati sapi, ikan sarden, tiram, kerang, dan telur. 

Namun, ini bukan berarti Bunda tidak perlu mengonsumsi pangan nabati untuk mendapatkan asupan zat besi, ya. Sebab kombinasi antara heme dan non-heme juga akan mempercepat proses penyerapan zat besi. 

Apalagi jika didampingi juga dengan makanan yang mengandung vitamin C tinggi. Pasalnya, vitamin C berfungsi meningkatkan penyerapan zat besi non-heme hingga 4 kali lipat. 

Oh iya, daftar asupan non-heme yang dapat Bunda konsumsi antara lain bayam, brokoli, tomat, kacang-kacangan, kentang yang masih ada kulitnya, dan masih banyak lagi.  

2. Konsumsi Susu Terfortifikasi Zat Besi

Selain minum suplemen dan mengonsumsi bahan pangan sumber zat besi, Bunda juga dapat mengonsumsi susu yang telah difortifikasi (diperkaya) dengan zat besi. Salah satu susu yang dapat menjadi pilihan adalah SGM Bunda Pro-gress Maxx.

SGM Bunda Pro-gress Maxx adalah susu untuk Ibu hamil dan menyusui yang lezat dan tersedia dalam varian cokelat dan vanila.

Bunda cukup minum 1 gelas susu sehari untuk membantu memaksimalkan asupan nutrisi tubuh karena susu SGM Bunda tinggi zat besi dan sudah diperkaya nutrisi penting lainnya seperti minyak ikan, asam folat, kalsium, dan sumber vitamin D untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil secara maksimal. 

3. Hindari Minum Teh pada Waktu Makan

Teh memang menyegarkan, apalagi di saat Bunda merasa penat. Walau begitu, ketika akan dan setelah menyantap makan utama sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi teh terlebih dahulu. Sebab, teh memiliki zat yang dapat menghambat penyerapan zat besi di dalam tubuh. 

Jika ingin mengonsumsi teh, Bunda dapat meminumnya paling tidak satu jam sebelum atau sesudah makan. 

Baca Juga: Yuk Cari Tahu Peran Zat Besi untuk Jaga Daya Tahan Tubuh si Kecil

4. Konsumsi Tablet Tambah Darah

Pada beberapa kasus, kebutuhan zat besi mungkin sangat sulit dipenuhi hanya dari menu makanan sehari-hari saja. Oleh karena itu, ibu menyusui mungkin juga disarankan untuk mengonsumsi suplemen tambah darah untuk mencegah anemia defisiensi besi. 

Dokter mungkin akan menyarankan Bunda untuk mengonsumsi tambahan zat besi dari tablet tambah darah (TTD). Bahkan, pemberian TTD sebetulnya sudah menjadi salah satu program pemerintah yang dijalankan sejak tahun 90-an untuk mencegah dan menanggulangi anemia akibat kekurangan zat besi pada ibu hamil dan menyusui.

Besaran suplemen zat besi yang disarankan untuk ibu menyusui usia 19-50 tahun adalah 9 mg per hari. Namun agar lebih aman dan yakin, Bunda dapat berkonsultasi dulu dengan dokter mengenai aturan minum dan dosis tablet tambah darahnya. 

Jika dokter sudah memberikan lampu hijau untuk mengonsumsi TTD, Bunda akan disarankan minum obat tiap waktu makan malam bersama makanan atau minuman yang mengandung vitamin C seperti buah segar, sayuran dan jus buah, agar penyerapan zat besi di dalam tubuh lebih optimal.

Hal ini sekaligus juga untuk meminimalisir risiko efek samping dari konsumsi TTD, seperti mual dan perut perih, jika diminum saat perut kosong.

Nah, selain zat besi, jangan lupa untuk memenuhi asupan nutrisi lainnya, ya. Supaya Bunda tetap sehat dan dapat mendukung si Kecil tumbuh memiliki daya tahan tubuh yang optimal, pencernaan yang baik, daya pikir optimal, serta pertumbuhan yang maksimal.

Sampai jumpa pada artikel berikutnya!

Referensi:

  1. “Iron.” The Nutrition Source, 16 Sept. 2019, www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/iron/#:~:text=Non%2Dheme%20iron%20is%20found,heme%20iron)%20and%20fortified%20foods.. Accessed 15 Dec. 2022.

  2. “Tomat Buah Sehat Kaya Manfaat.” Jogjaprov.go.id, 2022, www.dinkes.jogjaprov.go.id/berita/detail/tomat-buah-sehat-kaya-manfaat-tomat-buah-sehat-kaya-manfaat#:~:text=Tiap%20100%20gram%20tomat%20mengandung,5%20miligram%2C%20potassium%20360%20miligram.. Accessed 15 Dec. 2022.

  3. “How Do I Know If I am Low in Iron after Having a Baby?” BabyCentre UK, 2022, www.babycentre.co.uk/x1011233/how-do-i-know-if-i-am-low-in-iron-after-having-a-baby. Accessed 15 Dec. 2022.

  4. Liyew, A. M., & Teshale, A. B. (2020). Individual and community level factors associated with anemia among lactating mothers in Ethiopia using data from Ethiopian demographic and Health Survey, 2016; a multilevel analysis. BMC Public Health, 20(1). https://doi.org/10.1186/s12889-020-08934-9 

  5. “Why It Is Not a Good Idea to Drink Tea after Eating» PanAfricare Kenya.” PanAfricare Kenya, 27 May 2022, panafricarekenya.org/1743/why-it-is-not-a-good-idea-to-drink-tea-after-a-meal/. Accessed 15 Dec. 2022.

  6. Fan, Frank S. “Iron Deficiency Anemia due to Excessive Green Tea Drinking.” Clinical Case Reports, vol. 4, no. 11, 5 Oct. 2016, pp. 1053–1056, www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5093162/, 10.1002/ccr3.707. Accessed 15 Dec. 2022.

  7. Baby Center. https://www.babycenter.com/baby/breastfeeding. Diakses pada 18 Desember 2022.

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline