Facebook Pixel Code Tahapan Penting Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

Tahapan Penting Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

Tahapan Penting Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

Perkembangan kognitif anak di usia dini adalah tahapan yang penting, Bun. Karena, keterampilan ini akan berkembang paling pesat dalam 5 tahun pertama kehidupannya dan sangat berhubungan dengan kesiapan si Kecil belajar di sekolah nantinya. Akan tetapi, memantau perkembangan kognitif atau otak anak mungkin tidak semudah mengukur pertumbuhan fisiknya.

Untuk itu, yuk simak selengkapnya mengenai tahapan perkembangan kognitif anak usia 1-5 tahun dan cara stimulasinya di sini!

Apa Itu Perkembangan Kognitif?

Sampai dengan usia 3 tahun, si Kecil mengalami masa periode emas yang sangat penting dan tidak boleh terlewatkan, Bun. Ini dikarenakan pada masa-masa tersebut, perkembangan kognitif si Kecil masih bertumbuh dan berkembang dengan pesat. 

Ya! Sekitar 80% perkembangan kognitif anak terjadi optimal pada 3 tahun pertama kehidupannya, dan 90% kemampuannya masih akan terus berkembang hingga mencapai usia 5 tahun.

Perkembangan kognitif adalah keterampilan anak dalam berpikir. Beberapa kemampuan ini termasuk bagaimana cara ia memerhatikan, mengingat dan mengumpulkan informasi, mengambil keputusan, hingga memecahkan masalah. Itu kenapa, perkembangan kognitif juga menjadi bagian dari perkembangan otak.

Meski kelihatannya ada banyak aspek yang terlibat dalam perkembangan kemampuan kognitif anak, tapi berbagai hal ini bisa dipelajari si Kecil secara bertahap.

Seiring dengan tahapan perkembangan anak termasuk bertambahnya usia, fungsi otak si Kecil akan membantunya untuk mengembangkan satu per satu kemampuan kognitif ini.

Sebagai orang tua, penting untuk mendorong perkembangan kognitif anak sejak bayi baru lahir, menginjak usia sekolah, hingga ia sudah dewasa nanti. Salah satu caranya dengan memberikan stimulasi dan pemenuhan nutrisi. 

Namun sebelum itu, alangkah baiknya kita mengetahui bersama seperti apa tahapan perkembangan kognitif anak terlebih dahulu. 

Tahapan Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

Semakin bertambahnya usia, kemampuan kognitif anak semakin bertambah, dan setiap anak memiliki tahapan yang berbeda. Berikut perkembangan kognitif anak usia dini hingga usia sekolah yang bisa menjadi panduan Bunda.

1. Perkembangan Kognitif Anak Usia 1 Tahun

Setelah merayakan ulang tahun pertamanya, Bunda mungkin akan menemukan si Kecil mulai bermain dengan cara membanting atau melempar mainan. Hal ini juga termasuk bentuk eksplorasi anak dan baik untuk pengembangan kognitif anak usia dini.

Mengutip dari situs resmi Universitas Michigan, si Kecil juga lebih penasaran terhadap banyak hal di usia ini. Bayi Bunda sekarang sudah semakin hebat meniru ucapan dan tindakan yang dilakukan oleh orang tuanya. Ini karena bayi 12 bulan banyak belajar dari hal-hal yang dilihatnya sehari-hari.

Contohnya, ia mungkin akan menggunakan guling atau botol susu yang ditempelkan di telinga sebagai tindakan meniru cara Bunda dan Ayah saat sedang menelepon. Bunda juga mungkin mendapati anak sedang membersihkan meja menggunakan kain lap, karena sering melihat kegiatan Bunda sehari-hari di rumah. 

Tidak hanya itu, ia mulai gemar membuka dan menutup laci, mendorong pintu, hingga corat coret. Di usia 1-2 tahun, anak bisa mencari objek yang disembunyikan oleh Bunda juga sebaliknya. Ia menyembunyikan mainannya untuk Bunda. Ia juga sedang senang-senangnya main petak umpet bersama orang di rumah.

Untuk menstimulasi kemampuan kognitifnya, Bunda bisa banyak-banyak memberikan bentuk kasih sayang dengan memeluk, mencium, hingga memujinya setiap kali melakukan perilaku baik yang sesuai dengan yang diajarkan.

2. Perkembangan Kognitif Anak Usia 2 Tahun

Perkembangan kognitif anak usia 2 tahun semakin berkembang pesat, Bun. Berikut kemampuan yang umumnya ia tunjukkan. 

  • Mulai memahami konsep waktu, seperti “sekarang”, “nanti”, “sebentar lagi”.

  • Mulai mengerti perintah sederhana, seperti mengambil mainan dan menaruhnya kembali di tempatnya jika sudah selesai.

  • Mampu dan menunjukkan nama-nama hewan, benda, atau warna yang terdapat dalam buku cerita. 

  • Memahami perbedaan bentuk dan menyebutkan nama-nama benda yang berbeda. 

  • Mampu menyusun atau mengelompokkan benda-benda berdasarkan ukuran dan warna, serta bermain puzzle. 

  • Bermain peran atau bermain boneka.

Pada usia ini, sebagian orang tua mungkin mulai mendaftarkan si Kecil untuk mengikuti prasekolah. Meski demikian, Bunda tetap perlu menyesuaikan kemampuan anak dan tidak perlu membandingkan dengan anak yang lain. 

3. Perkembangan Kognitif Anak Usia 3 Tahun

Anak akan menunjukkan semakin banyak perkembangan kognitif di usia 3 tahun ini, Bun. Adapun perkembangan anak usia 3 tahun dari sisi kognitif ditandai dengan:

  • Bermain peran dengan teman atau keluarga dan boneka.

  • Mencoba menyelesaikan permainan mengasah otak, seperti puzzle untuk usia 3 tahun.

  • Mulai menggambar lingkaran menggunakan pensil atau krayon. 

  • Memahami instruksi atau perintah Bunda dan Ayah, seperti bila Bunda mengingatkan agar menjauhi kompor, ia akan mengerti.

  • Mulai bisa berhitung.

Karena aktivitasnya yang semakin bertambah, Bunda perlu bersiap untuk lebih waspada dalam menjaga si Kecil agar tetap aman dan terhindar hal-hal yang membahayakan. Bahkan, biasanya ia mulai dapat membuka toples hingga membuka pintu sendiri.

4. Perkembangan Kognitif Anak Usia 4 Tahun

Di usia ini, si Kecil sudah bisa mengingat beberapa warna dan angka serta menghitungnya secara benar. Ia juga sudah memahami konsep dari waktu atau jam, misalnya kapan waktunya bermain dan waktunya tidur. Lalu, anak usia 4 tahun sudah bisa apa lagi dari aspek kognitifnya?

  • Memahami arti kata “sama” dan “berbeda”.

  • Membandingkan suatu hal, misalnya tinggi, ukuran, atau jenis kelamin.

  • Mengingat cerita. 

  • Mengurutkan objek, seperti dari yang terbesar ke terkecil atau terpendek hingga tertinggi.

  • Menyusun puzzle.

  • Mengetahui beberapa angka dan berhitung.

  • Melakukan tiga perintah dalam satu waktu, misalnya, “Dik, yuk, kembalikan buku ceritanya ke rak buku, terus kita sikat gigi dan tidur!”

Di usia ini, tak jarang bila si Kecil akan mulai banyak memberikan pertanyaan kepada Bunda dan Ayah. Misalnya, “Kenapa langit warnanya biru? Kenapa burung bisa terbang?”

Walaupun terkadang berbagai pertanyaan yang muncul ini kerap mengganggu, sering melontarkan pertanyaan ini ternyata merupakan bagian dari tumbuh kembang yang normal lho, Bun.

Di samping itu, si Kecil sudah bisa menggunakan gunting dengan baik. Walaupun begitu, Bunda tidak boleh membiarkan anak bermain benda satu ini secara sembarangan, ya. Selalu awasi si Kecil saat ia menggunakan gunting selama waktu bermain. 

Pada usia ini, permainan yang ia lakukan pun menjadi semakin kompleks, seperti permainan papan atau kartu sudah dapat ia lakukan. Bunda akan lebih sibuk untuk menemani ia bermain sekaligus belajar mulai dari usia 4 tahun hingga sebelum sekolah. Semangat, ya, Bun!

5. Perkembangan Kognitif Anak Usia 5 Tahun

Semakin mendekati usia sekolah, kemampuan kognitif anak usia dini akan semakin matang walaupun tetap butuh stimulasi agar tumbuh kembangnya semakin optimal. Hal ini ditandai dengan kemampuannya dalam menghitung angka lebih dari 10 dan menggambar orang dengan setidaknya enam bagian tubuh yang sesuai.

Pada umumnya juga anak sudah mengerti konsep uang dan menggunakannya sebagai alat tukar. Pemahaman dalam konsep waktu pun semakin bertambah. Anak akan mengerti apa artinya 'kemarin', 'hari ini', dan 'besok'.

Baca Juga: Tahapan Perkembangan Motorik Anak Usia 1-3 Tahun dan Tips Stimulasinya

Cara Stimulasi Keterampilan Kognitif Anak Usia Dini

Mengetahui tahapan kemampuan kognitif anak sangat penting sebagai pengingat Bunda untuk selalu memantau si Kecil. Meski begitu, perlu diketahui kalau tiap anak memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda-beda, ya. 

Justru di sinilah tugas Bunda dan Ayah untuk mengoptimalkan perkembangan kognitif anak dengan cara-cara berikut ini:

1. Stimulasi Kognitif untuk Anak Usia 1 Tahun

Bermain sembunyi mainan masih menjadi salah satu cara stimulasi kemampuan kognitif yang menarik dilakukan pada anak usia 1 tahun. 

Bunda bisa mengambil mainan favorit si Kecil atau benda yang sudah ia kenali. Lalu, sembunyikan mainan tersebut di dalam selimut, gorden jendela rumah, atau di belakang tubuh Bunda. 

Namun, Bunda tidak perlu menyembunyikan mainan tersebut seutuhnya, ya. Tetap beri petunjuk dengan memperlihatkan beberapa sisi dari mainan tersebut agar terlihat olehnya. Kemudian, berikan instruksi kepada si Kecil untuk mencari mainannya tersebut. 

Umumnya, bayi akan merasa bahagia apabila benda yang disembunyikan berhasil ia temukan. Jika ia sudah bisa menemukan mainan tersebut, jangan lupa memberikan respon atau pujian kepadanya. 

2. Stimulasi untuk Anak Usia 2 Tahun

Mengingat di usia ini anak sudah mengenal bentuk dan warna, Bunda bisa mengajak si Kecil bermain mengurutkan bentuk balok dan mencocokkannya dengan warna yang sama.

Nantinya, ketika si Kecil sudah bisa mencocokkan dengan benar, jangan lupa beri pujian agar ia merasa senang dan lebih bersemangat lagi ya, Bunda.

3. Stimulasi untuk Anak Usia 3 Tahun

Bermain balok bisa menjadi salah satu cara untuk menstimulasi kemampuan kognitif anak usia 3 tahun. Balok susun memiliki warna yang sangat beragam dan bentuknya 3 dimensi, sehingga si Kecil bisa berkreasi dengan menyusun balok-balok ini.

Melalui permainan ini, ia dapat mengasah kemampuan penyelesaian masalah yang ditujukan untuk anak usia 3-4 tahun.

4. Stimulasi untuk Anak Usia 4 Tahun

Di usia ini, Bunda bisa mengajak anak untuk bermain sandiwara atau bermain peran. Misalnya, anak pura-pura menjadi dokter dan Bunda menjadi pasien, anak pura-pura menjadi koki dan Bunda menjadi penikmat makanannya. 

Bunda juga bisa bermain peran lainnya sesuai imajinasi si Kecil, seperti main masak-masakan, perang-perangan, dan lainnya.

Selain itu, Bunda dapat memancing anak untuk bercerita, dan kalau ia mengeluarkan pertanyaan yang sulit untuk dijawab, tetap berikan jawaban yang sederhana tapi masuk akal. 

5. Stimulasi untuk Anak Usia 5 Tahun

Bermain puzzle bisa menjadi permainan untuk melatih kemampuan kognitif anak balita. Bunda bisa mengawali permainan ini dengan kepingan puzzle yang besar agar anak lebih mudah saat memainkannya.

Ketika anak sudah lancar, bisa beralih ke ukuran yang sedang, sampai yang kecil. Hindari membiarkan anak bermain sendiri, Bunda bisa ikut serta menyusun gambar sambil sesekali ajak diskusi tentang bentuk dan susunan puzzle.

Baca Juga: Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Pentingnya Dampingan Nutrisi yang Tepat untuk Perkembangan Kognitif Anak

Perkembangan otak yang optimal merupakan fondasi penting untuk mendukung kemampuan belajar si Kecil. Namun, masih banyak Bunda yang tidak menyadari, bahwa 90% perkembangan otak si Kecil tercapai di usia 5 tahun.

Jadi selain memberikan stimulasi yang tepat penting juga untuk Bunda terus melanjutkan pemberian nutrisi optimal untuk mendukung perkembangan otak si Kecil yang pesat dan kesiapan belajarnya memasuki usia pra-sekolah (usia 3-5 tahun) ini.  

Jangan lupa daftarkan diri Bunda di Klub Generasi Maju supaya Bunda bisa mendapatkan lebih banyak informasi penting soal cara pengasuhan anak dan tips-tips mempersiapkan si Kecil masuk sekolah. Gratis!

Sumber:

  1. CDC. (2013). Learn the Signs. Act Early. Retrieved September 17, 2020, from https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/pdf/checklists/all_checklists.pdf
  2. Council for Professional Recognition. (2017). Cognitive Learning Begins at Birth: Take Part in Infants and Toddlers’ Brain Development. Retrieved September 17, 2020, from https://www.cdacouncil.org/council-blog/905-cognitive-learning-begins-at-birth
  3. Virtuallabschool.org. (2019). Cognitive Development: School-Age | VLS. Retrieved September 17, 2020, from https://www.virtuallabschool.org/school-age/cognitive/lesson-2
  4. Queensland Government - Department of Child Safety. (2007). Physical and Cognitive Developmental Milestones. Retrieved from https://www.communities.qld.gov.au/resources/childsafety/practice-manual/physical-cognative-milestones.pdf
  5. First Thing First. https://www.firstthingsfirst.org/early-childhood-matters/brain-development/. Diakses pada 19 Desember 2022.
  6. Help Me Grown. https://helpmegrowmn.org/HMG/HelpfulRes/Articles/WhatCognitiveDev/index.html. Diakses pada 19 Desember 2022.
  7. Web MD. https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-development-3-months. Diakses pada 19 Desember 2022.
  8. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/infant-development/art-20048178. Diakses pada 19 Desember 2022.
  9. CDC. https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/milestones-6mo.html. Diakses pada 19 Desember 2022. 
  10. CDC. https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/milestones-3yr.html. Diakses pada 19 Desember 2022.
  11. Baby Center. https://www.babycenter.com/toddler/1-year-old/12-month-old_40007620. Diakses pada 19 Desember 2022. 
  12. University of Michigan Health. https://www.uofmhealth.org/health-library/ue5313#:~:text=Thinking%20and%20reasoning%20(cognitive%20development,to%20conceptualize%20at%20this%20age.). Diakses pada 19 Desember 2022.
  13. Web MD. https://www.webmd.com/parenting/3-to-4-year-old-milestones#1. Diakses pada 19 Desember 2022.
  14. Web MD. https://www.webmd.com/parenting/4-to-5-year-old-milestones#091e9c5e806a211e-1-4. Diakses pada 19 Desember 2022.

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline