Facebook Pixel Code Kenali Penyebab Mimisan pada Anak dan Cara Mengatasinya

Kenali Penyebab Mimisan pada Anak dan Cara Mengatasinya

Kenali Penyebab Mimisan pada Anak dan Cara Mengatasinya

Anak-anak berusia 3-10 tahun kerap mengalami mimisan. Penyebab mimisan pada anak yang paling sering terjadi adalah jika si Kecil senang mengorek atau mencungkil bagian dalam hidung. Cuaca panas dan udara kering juga kerap menyebabkan mimisan pada anak-anak.

Mimisan pada anak umumnya bukan kondisi yang berbahaya. Namun, bukan berarti Bunda dan Ayah boleh menyepelekannya. Yuk, kenali penyebab mimisan pada anak dan pertolongan pertama cara mengatasinya di bawah ini! 

Apa Penyebab Mimisan pada Anak?

Dalam istilah medis, mimisan disebut dengan epistaksis. Epistaksis atau mimisan adalah perdarahan yang terjadi dari jaringan di dalam hidung atau selaput lendir hidung. 

Mimisan disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah, biasanya di bagian depan hidung yang dekat dengan lubang hidung. Bagian hidung ini mempunyai banyak pembuluh darah kecil yang rentan pecah, Bun. Itulah alasannya kenapa mimisan pada anak umum terjadi.

Sering kali mimisan pada anak disebabkan oleh aktivitas yang tidak berbahaya, misalnya sering menggaruk atau mengorek bagian dalam hidung, meniup terlalu keras atau sering, serta hidung terbentur ketika bermain.

Selain itu, ada beberapa penyebab mimisan pada anak lainnya, yaitu:

  • Udara kering atau terlalu hangat. Perubahan suhu dari lingkungan luar yang dingin ke dalam rumah yang hangat dan kering dapat membuat hidung lebih rentan terhadap pendarahan. Tak hanya di iklim dingin, mimisan tiba-tiba juga dapat terjadi di iklim panas dan kering dengan kelembapan rendah atau ketika ada perubahan musim. Hal ini dapat menyebabkan pembuluh darah bagian hidung menjadi sensitif dan pecah.

  • Infeksi pada bagian hidung, tenggorokan, atau sinus (misalnya pilek).

  • Alergi (misalnya alergi debu atau serbuk bunga).

  • Ada benda yang masuk ke dalam hidung.

  • Trauma, seperti benturan atau hantaman pada bagian wajah.

  • Sembelit (misalnya terlalu memaksa BAB).

  • Pengaruh obat-obatan (misalnya jika ada resep dokter untuk antiradang).

  • Infeksi bakteri, terutama pada bagian luar kulit hidung atau lubang hidung.

Dalam kasus yang sangat jarang, penyakit medis tertentu juga dapat menyebabkan mimisan. 

Mimisan pada anak biasanya dialami berkali-kali selama beberapa minggu.

Cara Mengatasi Mimisan pada Anak

Dari serangkaian penyebab mimisan pada anak, tidak semuanya membutuhkan penanganan profesional dokter. Lebih sering, orang tua akan dianjurkan memberikan pertolongan pertama untuk meredakan mimisan pada anak.

Berikut adalah beberapa cara mengatasi mimisan pada anak yang perlu Bunda dan Ayah lakukan:

1. Condongkan Tubuh Anak ke Depan

Saat anak mimisan, reflek yang mungkin Bunda lakukan adalah meminta si Kecil mendongak ke atas untuk menghentikan darahnya mengucur keluar.

Padahal, langkah ini kurang tepat sebenarnya. Meskipun terlihat berkurang, darah justru bisa mengalir ke belakang tenggorokan, bukannya keluar dari hidung, dan menyebabkan anak tersedak.

Jadi, minta si Kecil duduk tegak dan condongkan kepala sedikit ke depan. Pastikan anak tenang dan tidak panik, Bun. Beri tahu si Kecil untuk bernapas melalui mulut dulu dan tidak mendongakkan kepalanya ke atas untuk sementara.

Bila darah masuk ke tenggorokan, minta si Kecil ludahkan darah yang tertelan. Menelan ludah dikhawatirkan dapat menyebabkan mual dan tersedak.

2. Jepit Hidung Si Kecil

Cara mengatasi mimisan pada anak berikutnya adalah dengan menjepit bagian depan hidung secara perlahan. 

Pertama-tama, arahkan ibu jari dan jari tengah si Kecil untuk menjepit kedua ciput hidung. Kemudian, biarkan si Kecil bernapas melalui mulut. Lakukan langkah ini selama 5-10 menit. 

Dengan demikian, pembuluh darah akan menerima tekanan yang cukup dan bisa membantu menghentikan aliran darah. Ulangi proses penekanan hidung selama 5-10 menit jika mimisan tidak berhenti.

Jangan lepas jepitan itu setidaknya selama lima menit untuk memeriksa apakah mimisan pada anak sudah berhenti atau belum. Ibu disarankan agar mencari bantuan medis bila mimisan pada anak tidak kunjung berhenti.

3. Jangan Menggaruk atau Mengorek Hidung

Setelah mimisan berhenti, bersihkan sisa darah dan cek apakah sering berulang. Kemudian, jangan menggaruk atau mengorek hidung seperti membuang ingus sebagai cara mengatasi mimisan pada anak selanjutnya. Selain itu, jangan memposisikan kepala lebih rendah dari jantung.

4. Gunakan Pelembap Udara

Tahukah, Bunda? Penggunaan pelembap udara ternyata bisa menjadi cara mengatasi mimisan pada anak. Pelembap udara dapat menambah lebih banyak kelembapan di rumah sehingga dapat membantu meredakan perdarahan di hidung. 

5. Pastikan Anak Cukup Istirahat

Apabila mimisan pada anak tidak parah dan kondisinya bisa ditangani dengan pertolongan pertama, coba istirahatkan si Kecil selama beberapa jam berikutnya. 

Pada kasus yang lebih parah hingga memerlukan bantuan medis, biarkan si Kecil beristirahat 12-24 jam. 

Baca Juga: 9 Cara Alami Mengatasi Hidung Tersumbat pada Anak

Kapan Harus Membawa Anak Mimisan ke Dokter?

Mimisan pada anak umumnya bukan kondisi yang berbahaya. Namun, bukan berarti Bunda boleh menyepelekannya. Bunda disarankan berkonsultasi dengan dokter anak jika terjadi kasus mimisan dengan kondisi berikut:

1. Mimisan Tidak Kunjung Berhenti

Jika anak mimisan tidak kunjung berhenti walaupun sudah mendapatkan pertolongan pertama, Bunda perlu membawa anak ke dokter. 

Dokter mungkin perlu menjalani metode cauter. Cauter adalah metode membakar area pembuluh darah yang mengalami perdarahan menggunakan arus listrik, perak nitrat, atau laser. Dengan metode ini, perdarahan dapat dihentikan.

Pada metode ini, dokter mungkin akan memasang tampon hidung dengan kain kasa khusus atau balon lateks yang dapat ditiup. 

2. Anak Sedang Mengonsumsi Obat-Obatan Tertentu

Jika si Kecil sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti aspirin atau warfarin, segera konsultasikan anak ke dokter. Dokter mungkin akan memberikan jenis dan dosis obat yang berbeda.

3. Diikuti Gejala Lain yang Mengkhawatirkan

Bila mimisan pada anak diikuti juga dengan kondisi kulit pucat dan memar di tubuh, jangan tunda pemeriksaan ke dokter ya, Bun.

Apalagi jika ada riwayat gangguan darah dalam keluarga. Hal ini penting menjadi perhatian Bunda dan Ayah.

Selain berbagai kondisi di atas, Bunda dan Ayah juga perlu membawa anak mimisan ke dokter apabila si Kecil mengalami hal sebagai berikut:

  • Mimisan hebat yang dapat menyebabkan anak pingsan.

  • Mimisan sering terjadi dalam beberapa minggu berturut-turut.

  • Mimisan akibat kemasukan benda atau objek asing ke dalam hidung dan belum berhasil dikeluarkan.

  • Terjadi pendarahan pada bagian tubuh lain, misalnya gusi.

  • Mimisan karena trauma atau benturan serius dan tidak berhenti dalam 10 menit pertama.

Bagaimana Mencegah Mimisan pada Anak?

Setelah melakukan langkah-langkah mengatasi mimisan pada anak terjadi, Bunda dan Ayah tentu ingin kondisi ini tidak terjadi lagi di kemudian hari. Untuk itu, simak berbagai cara mencegah mimisan pada anak berikut ini:

  • Jika udara terasa kering, oleskan lotion atau petroleum jelly pada kulit bagian luar hidung si Kecil. 

  • Memastikan kuku anak pendek dan rapi agar tidak melukai hidung.

  • Menghindari paparan alergen.

  • Jangan berikan makanan dan minuman panas setelah anak mimisan.

  • Beri tahu anak untuk tidak membuang ingus setelah ia mimisan.

  • Pastikan bagian hidung anak sudah terlindungi jika harus melakukan aktivitas olahraga yang berpotensi hantaman.

  • Bila hidung si Kecil dipasang tampon hidung oleh dokter, misalnya dengan kain kasa, diamkan selama 24–48 jam. Dalam hal ini, Bunda perlu membawa si Kecil ke dokter umum untuk pemeriksaan dan melepaskan kasa tersebut.

  • Gunakan pelembap udara (humidifier) untuk menjaga kelembapan ruangan.

Demikian penyebab dan cara mengatasi mimisan pada anak yang perlu Bunda ketahui. Semoga informasi di atas bermanfaat ya, Bun! 

Tetap berikan perhatian dan perawatan kesehatan supaya si Kecil tumbuh menjadi anak sehat, cerdas, dan aktif.

Jika masih punya pertanyaan terkait keluhan dan kondisi tubuh si Kecil, jangan ragu untuk menghubungi Sahabat Bunda Generasi Maju sekarang juga!

Referensi:

  1. Nosebleeds: First aid. (2023). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-nosebleeds/basics/art-20056683
  2. Kids Health Information : Nosebleeds. (2018). Rch.org.au. https://www.rch.org.au/kidsinfo/fact_sheets/Nosebleeds/
  3. Nosebleed (Epistaxis) in Children. (2022, April 13). Hopkinsmedicine.org. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/nosebleeds
  4. Clinic, C. (2023). Nosebleeds (Epistaxis): Causes, Treatment & Prevention - Cleveland Clinic. Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/13464-nosebleed-epistaxis#management-and-treatment

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline