Facebook Pixel Code Cara Melatih Kemampuan Bahasa Si Kecil Lewat Bercerita

Sudahkah Bunda Melatih Kemampuan Bahasa Si Kecil Lewat Cerita?

Sudahkah Bunda Melatih Kemampuan Bahasa Si Kecil Lewat Cerita?

Membaca merupakan salah satu keterampilan komunikasi yang penting, termasuk bagi si Kecil ketika ia bersekolah kelak. Meski ia kini belum bisa membaca, Bunda bisa memupuk keterampilan itu sejak dini dengan cara membacakan buku cerita. Dengan mendengarkan suara Bunda saat membaca, si Kecil akan paham bahwa tiap huruf dapat dirangkai membentuk suku kata dan kosakata. Ini akan menjadi modal si Kecil untuk bisa membaca dan berbicara dengan baik nantinya. Berikut beberapa hal yang penting untuk Bunda ketahui dalam melatih kemampuan bahasa dan bicara anak 

Bacakan Cerita Sejak Dini

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pada usia 1 tahun, si Kecil sudah mengerti 70 kata. Ketika memasuki rentang usia 12-18 bulan, mereka biasanya sudah dapat mengucapkan 3-6 kata dengan arti hingga menunjuk anggota tubuh atau gambar yang disebutkan orang lain. Pada usia 18 bulan, kosakata si Kecil mencapai 5-50 kata dan mereka sudah bisa menyebut sebagian besar keinginan lewat kata-kata.

Oleh karena itu, meski si Kecil belum bisa membaca atau belum paham isi cerita sepenuhnya, tetap bacakan buku cerita untuknya setiap Bunda sempat. Tujuannya, agar si Kecil mengenal beragam bunyi yang akan memperkaya ingatan kosakatanya. 

Baca Juga: Yuk, Kenali Perkembangan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini

Pilih Buku Bergambar

Pilih buku yang memuat gambar-gambar menarik seperti hewan atau mobil. Kemudian, buat gerakan-gerakan yang berkaitan dengan gambar tersebut, misalnya mengelus kucing atau mengendarai mobil. Tambahkan pula suara-suara agar gambar terasa lebih hidup. Misalnya, tiru suara ayam atau suara mesin kereta api. Arahkan si Kecil agar ikut meniru Bunda. Tujuannya, si Kecil belajar mengasosiasikan bunyi dan aksi dengan benda yang ia lihat. 

Bunda juga bisa mengasah rasa ingin tahunya dengan cara menunjuk gambar dan menyebutkan nama benda tersebut. Setelah itu, tanyakan kembali nama benda tersebut kepada si Kecil. Melalui cara bercerita yang seru, si Kecil jadi lebih semangat untuk mengenal dan mengingat kata-kata baru.

Latih dengan Sajak dan Lagu

Cerita bersajak, puisi, atau cerita dengan lagu juga bisa melatih si Kecil untuk berimajinasi. Bukan itu saja, sajak dan lagu membuat si Kecil lebih mudah mengingat informasi melalui acoustic encoding atau kemampuan mengingat sesuatu setelah mendengarnya.

Teknik ingatan ini pun dapat membantu meningkatkan keterampilan membaca si Kecil. Jadi, coba Bunda masukkan sajak dan lagu anak saat membacakan cerita supaya prosesnya lebih menyenangkan bagi si Kecil. 

Ajak berbicara

Setelah terbiasa mendengar Bunda bercerita, kosakata si Kecil pun akan bertambah dan ia akan mulai berceloteh pada mainan atau orang terdekatnya. Sebuah penelitian oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika Serikat mengungkap bahwa orang tua dapat memiliki pengaruh signifikan terhadap  kemampuan bahasa dan otak si Kecil dengan melibatkan mereka dalam percakapan. 

Jadi ketika si Kecil mengajak Bunda bicara, pastikan Bunda mendengarkan secara aktif dan menjawab dengan sepenuh hati. Idealnya, bicaralah dengan si Kecil menggunakan kalimat lengkap dan tata bahasa yang benar.

Asupan Nutrisi Zat Besi Anak Dukung Belajar Bicara dan Bahasa       

Dalam proses belajar berbahasa dan bicara, si Kecil membutuhkan konsentrasi yang baik. Hal ini bisa dioptimalkan dengan pemberian asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang. Salah satu nutrisi tepat untuk mendukung konsentrasi si Kecil adalah zat besi untuk anak. Kehadiran zat besi anak memicu pembentukan selaput saraf otak yang membantu mempercepat penyerapan informasi dan meningkatkan proses belajar si Kecil. Untuk itu, Bunda bisa menambahkan makanan kaya zat besi seperti daging merah, ikan, brokoli, telur, dan susu pertumbuhan yang telah difortifikasi dengan zat besi dan nutrisi penting lainnya ke dalam menu makan si Kecil sehari-hari.  

Agar kerjanya semakin optimal, zat besi perlu dukungan vit C buat anak. Kombinasi vitamin C dan zat besi dengan rasio yang sesuai dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi di dalam tubuh si Kecil. Tak hanya  kombinasi unik zat besi dan vitamin C, si Kecil juga membutuhkan serat pangan untuk membantu penyerapan zat-zat gizi penting lainnya. 

Jadi, Bunda bisa memberikan si Kecil buah-buahan dan sayur yang mengandung vitamin C seperti jambu biji, jeruk, pepaya dan bayam. Atau tambahkan air perasan jeruk nipis pada masakan Bunda yang mengandung zat besi untuk anak.

Tidak hanya itu, kebutuhan nutrisi si Kecil juga dapat dilengkapi dengan minum susu pertumbuhan yang sudah difortifikasi zat besi, vitamin C, minyak ikan, omega 3 & 6, protein, serat pangan, dan nutrisi penting lainnya. Jika asupan nutrisi si Kecil terpenuhi, ia tentu dapat tumbuh menjadi anak yang aktif, punya kemampuan mengingat yang baik, dan siap belajar. 

Selain mengetahui informasi di atas, Bunda juga bisa mendukung pemenuhan akses nutrisi dan pendidikan anak Indonesia agar tumbuh maksimal jadi Anak Generasi Maju melalui gerakan #AyoTunjukTangan.

Laporan UNICEF Indonesia mengenai Covid-19 dan Anak di Indonesia menunjukkan bahwa 9 dari 10 anak Indonesia masih menghadapi tantangan dalam pemenuhan akses nutrisi dan pendidikan. Maka dari itu, ada tiga dukungan kemajuan anak Indonesia yang bisa Bunda lakukan, yakni:

  1. Bantu 75.000 anak di atas 1 tahun untuk mendapatkan dukungan nutrisi

  2. Bantu 1.500 anak untuk mendapatkan beasiswa pendidikan online

  3. Bantu renovasi fasilitas sekolah

Cara Dukung Kemajuan Anak Indonesia dengan Tunjuk Tangan

Untuk menunjukkan dukungan Bunda, Bunda cukup mengikuti beberapa langkah mudah berikut ini!

  1. Tunjukan dukungan Bunda dengan klik salah satu dukungan di antara 3 dukungan tadi di sini

  2. Isi data diri dan wujudkan dukungan Bunda

  3. Ajak teman Bunda berpartisipasi, dan raih berbagai hadiah menarik

Sangat mudah 'kan, Bun? Sebagai aset kemajuan bangsa, setiap anak Indonesia berhak untuk merasakan kemerdekaan terutama dalam memperoleh akses kemajuan demi masa depan yang lebih baik.

Yuk, dukung kemajuan anak Indonesia dan ajak Bunda lainnya melalui WhatsApp dan Facebook untuk ikut serta gerakan #AyoTunjukTangan!

 

Sumber:

  • https://www.cgbabyclub.co.uk/toddler/development/reading-to-your-1-year-old.html

  • https://www.researchgate.net/publication/299382448_The_Use_of_Pre-Reading_Activities_in_Reading_Skills_Achievement_in_Preschool_Education 

  • https://www.cgbabyclub.co.uk/toddler/development/reading-to-your-1-year-old.html 

  • https://psychcentral.com/lib/memory-and-mnemonic-devices/ 

  • Baddeley, A., Eysenck, M.W., & Anderson, M.C. (2009). Memory. London: Psychology Press. p. 27, 44-59

  • https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0163638385800059?via%3Dihub

  • https://www.washington.edu/news/2014/01/06/babbling-babies-responding-to-one-on-one-baby-talk-master-more-words/ 

  • https://www.webmd.com/vitamins-and-supplements/features/iron-supplements#1

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2528681/ 

  • https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/keterlambatan-bicara

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline