Alergi susu sapi adalah kondisi sistem imun yang bereaksi berlebihan terhadap kandungan protein dalam susu sapi atau produk olahan susu. Ini adalah salah satu jenis alergi makanan yang umum terjadi pada anak. Sebanyak 80% kejadian alergi susu sapi dialami oleh anak sebelum mencapai usia 16 tahun.
Secara umum, alergi susu sapi berisiko muncul ketika anak mulai belajar mengonsumsi susu sapi sejak dini. Risiko alergi juga ternyata lebih tinggi terutama pada bayi yang sudah diberikan susu sapi mulai di bawah 6 bulan. Di sisi lain, bayi yang yang diberikan ASI eksklusif pada enam bulan pertama kehidupannya cenderung berisiko lebih rendah memiliki alergi ketika tumbuh besar.
Bunda sudah bisa mengetahui Si Kecil memiliki alergi susu sapi di beberapa bulan pertama kehidupannya dan sebelum usia anak menginjak enam bulan.
Apa saja ya kira-kira gejala alergi susu sapi pada anak?
Gejala Alergi Susu Sapi
Gejala alergi susu sapi umumnya akan muncul 30 menit hingga 2 jam setelah mengonsumsi produk yang mengandung protein susu sapi, Bun.
Ada beberapa gejala alergi susu sapi yang biasa terjadi pada anak, yaitu:
-
Bersin-bersin
-
Pilek
-
Hidung berair
-
Mata merah
-
Bengkak
-
Agak nyeri di bibir
-
Eksema atau dermatitis atopik
-
Gangguan pencernaan, seperti diare
-
Kolik
-
Batuk
-
Gangguan pernapasan, seperti sesak napas.
Selain itu, gejala alergi susu sapi yang juga umum adalah gatal-gatal di badan atau sekitar mulut. Gatal bisa disertai kemerahan atau nyeri. Kondisi ini pasti sangat mengganggu Si Kecil saat tidur maupun beraktivitas.
Gejala alergi susu sapi yang dialami pun cukup beragam antara satu anak dan lainnya serta tergantung dari kondisi kesehatan dan seberapa banyak jumlah susu yang dikonsumsi Si Kecil.
Apa Penyebab Alergi Susu Sapi?
Alergi susu sapi merupakan salah satu jenis alergi makanan yang terjadi karena sistem imun anak menganggap protein dalam susu sapi sebagai zat yang tidak diinginkan. Kondisi ini memunculkan reaksi negatif pada sistem kekebalan tubuh.
Gangguan ini lalu memicu sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi imunoglobulin E untuk menetralkan alergen.
Proses tersebut membuat tubuh jadi melepaskan zat kimia tubuh seperti histamin dan mendorong munculnya gejala alergi susu sapi yang sudah dijelaskan di atas. Salah satunya bisa saja gatal.
Baca Juga: 3 Jenis Gejala Alergi Pada Kulit Anak
Cara Mengatasi Gatal Akibat Alergi Susu Sapi
Umumnya, alergi susu sapi bisa menghilang seiring usia anak bertambah. Tetapi, ada beberapa kasus di mana alergi susu sapi terjadi hingga anak dewasa.
Jika gejala alergi susu sapi yang dialami Si Kecil berupa gatal, hal yang bisa Bunda lakukan yaitu:
-
Berikan obat anti alergi yang direkomendasikan oleh dokter dan berikan sesuai anjuran.
-
Bila gejala gatal yang terjadi cukup parah, segera bawa Si Kecil ke dokter.
-
Pastikan anak tidak terkena paparan sinar matahari terlebih dulu. Pasalnya, suhu panas bisa membuat rasa gatal semakin menjadi.
-
Hindari memberikan makanan dan minuman yang mengandung susu sapi atau produk olahan susu sapi , seperti keju, yogurt, hingga es krim untuk sementara. Bunda dapat menggantinya dengan makanan dan minuman yang plant based.
-
Jika Bunda ingin membeli makanan atau minuman kemasan di pasaran, pastikan juga untuk memperhatikan komposisi yang terdapat dalam produk tersebut.
-
Bila makan di luar rumah seperti restoran, cobalah untuk tanyakan pada juru masak terkait apakah dalam makanan atau minuman tersebut terdapat kandungan susu atau tidak.
Ada baiknya juga Bunda berkonsultasi pada Pakar Alergi terkait apa saja makanan atau minuman yang bisa diberikan pada Si Kecil untuk sehari-hari kesehariannya.
SGM Soya Pro-Gress Maxx, Nutrisi Tepat untuk Anak yang Alergi Susu Sapi
Meski si Kecil alergi susu sapi, bukan berarti ia tidak mengonsumsi susu sama sekali ya Bund. Ada baiknya untuk memilih jenis susu yang aman bagi anak alergi.
Untuk anak usia 1-5 tahun yang memiliki alergi susu sapi, Bunda bisa memberikan alternatif formula yang mengandung protein soya seperti SGM Eksplor Soya Pro-gress Maxx. SGM Soya juga diformulasikan dengan kandungan IronC (kombinasi zat besi dan vitamin C) yang baik untuk menunjang tumbuh kembangnya.
SGM Eksplor Soya Pro-gress Maxx memiliki kandungan Isolat Protein Soya, zat besi dan vitamin C (IronC) berkualitas, zinc, kalsium, protein serta tak ketinggalan Vitamin D yang membantu penyerapan kalsium, serat pangan, omega 3 & 6, dan minyak ikan yang berperan dalam proses penyerapan nutrisi penting secara maksimal.
Bunda sudah menjadi anggota Generasi Maju? Daftar di sini yuk, agar terus update dengan artikel seputar anak dan menggunakan tools-tools untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil. Penawaran menarik dari produk-produk SGM juga menanti Bunda.
Sumber:
https://acaai.org/allergies/types-allergies/food-allergy/types-food-allergy/milk-dairy-allergy
https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/air-susu-ibu-dan-kekebalan-tubuh
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542243/
https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/waspadai-alergi-susu-sapi-pada-bayi
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/milk-allergy/symptoms-causes/syc-20375101