Facebook Pixel Code Cara yang Aman dan Benar untuk Menyimpan ASI Perah

Cara yang Aman dan Benar untuk Menyimpan ASI Perah

Cara yang Aman dan Benar untuk Menyimpan ASI Perah

Sibuk bekerja bukanlah halangan untuk tetap memberikan ASI eksklusif untuk buah hati. Bunda masih tetap melakukannya, dengan memerah ASI dan menyimpannya, untuk diberikan kepada buah hatinya. Namun, mungkin bunda masih bertanya-tanya bagaimana menyimpan ASI perah yang baik dan benar agar tetap awet dan dalam kondisi baik saat akan diberikan kepada buah hati. Lalu, bagaimana cara menyimpan ASI yang benar? Simak ulasan di bawah ini ya, Bun.

ASI merupakan makanan terbaik bagi si Kecil selama dua tahun pertama kehidupannya. American Academy of Pediatrics (AAP), menyebutkan bahwa banyak kandungan dalam ASI yang membantu melindungi si Kecil dari infeksi dan penyakit. 

Protein dalam ASI lebih mudah dicerna serta kalsium dan zat besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh si Kecil. Menyusui pun bermanfaat untuk kesehatan Bunda seperti mencegah beberapa penyakit dan mengurangi berat tubuh akibat peningkatan selama kehamilan.  Menyusui juga baik untuk memperkuat ikatan antara Bunda dan si Kecil.

Bila Bunda bekerja, memberikan ASI kepada buah hati bisa jadi merupakan tantangan. Namun jangan khawatir, Bunda bisa tetap memenuhinya dengan memberikan ASI perah.

Tapi perlu diingat ya, Bun, menyimpan ASI perah tidak boleh sembarangan. Salah teknik penyimpanan justru dapat merusak kualitas dan nutrisi dalam ASI. Oleh karena itu, Bunda perlu mengetahui bagaimana cara menyimpan ASI yang benar.

Di mana tempat menyimpan ASI perah yang baik?

ASI yang sudah diperah tentu perlu disimpan untuk diberikan kepada buah hati pada kemudian hari. Menyimpan ASI bisa dilakukan di beberapa tempat. Berbeda tempat, berbeda juga lamanya ASI bisa bertahan. Berikut beberapa tempat yang bisa digunakan untuk menyimpan ASI berikut dengan berapa lama ASI bisa bertahan di tempat tersebut.

Ruangan biasa

ASI bisa ditempatkan di ruang manapun selama ruangan bersih dan dengan ketentuan suhu tidak lebih dari 25 derajat Celcius. Pada suhu ruang ini, ASI bisa bertahan hingga 4-6 jam saja setelah diperah. Oleh karena itu, bila Bunda ingin langsung memberikan ASI perah segar tersebut kepada si Kecil, menyimpan ASI di suhu ruang bisa menjadi cara yang tepat. 

● Cooler box

ASI bisa disimpan di cooler box dengan es batu atau ice gel  di dalamnya. ASI perah yang disimpan di tempat ini dapat bertahan hingga 24 jam. Cooler box ini bisa menjadi pilihan bila Bunda ingin bepergian, tetapi masih harus tetap memerah ASI.

● Kulkas

Simpanlah ASI di dalam kulkas bagian belakang yang memiliki suhu lebih rendah, yaitu sekitar 4 derajat Celcius. Jauhkan juga dari daging, telur, dan bahan makanan lain yang belum dimasak. ASI perah di kulkas dapat bertahan hingga 4-5 hari. Namun, lebih baik gunakan ASI dari dalam kulkas tidak lebih dari tiga hari, karena memiliki kualitas yang lebih baik.

● Freezer

Freezer untuk menyimpan ASI perah bisa yang ada di dalam kulkas atau freezer khusus dengan suhu -18 derajat Celcius atau lebih rendah. Untuk ASI yang disimpan di freezer dalam kulkas atau kulkas satu pintu, ASI perah hanya bertahan hingga 2 minggu.

Namun agar lebih awet, Bunda bisa menyimpan ASI perah di dalam freezer dengan kulkas dua pintu. Pada tempat ini, ASI perah bisa bertahan hingga 9 bulan. Namun, lebih baik menggunakan ASI perah yang beku ini pada jangka waktu 3-6 bulan untuk mendapatkan kualitas yang optimal.

Adapun untuk freezer khusus dengan suhu hingga -18 derajat Celcius, ASI perah bisa bertahan hingga 1 tahun. Namun, lebih baik  ASI perah  tersebut digunakan tidak lebih dari 6 bulan.

Perhatikan hal berikut untuk cara menyimpan ASI yang tepat

Setelah mengetahui tempat dan lamanya ASI perah bertahan, berikut hal-hal yang harus diperhatikan saat menyimpan ASI perah.

● Pastikan Bunda sudah mencuci tangan sebelum memerah dan menyimpan ASI.

● Gunakan wadah penyimpanan ASI yang sudah bersih dan steril. Bunda bisa memilih botol atau plastik khusus yang tidak mengandung BPA (BPA free) untuk menyimpan ASI.

● Berikan label pada setiap wadah penyimpanan ASI yang digunakan. Tuliskan tanggal dan jam saat ASI diperah untuk tahu kapan ASI tersebut baik digunakan. Bila Bunda menyimpannya di kulkas kantor atau daycare, tuliskan juga nama si kecil di wadah tersebut agar tidak tertukar.

● Bila tidak berencana memberikan ASI perah langsung setelah dipompa, segeralah letakkan di kulkas atau freezer untuk menjaga kualitasnya dan agar tetap memberi manfaat ASI yang seharusnya untuk buah hati Bunda.

● Simpanlah ASI perah dalam jumlah sedikit, paling tidak 60-120 ml atau untuk sekali minum buah hati. Hal ini untuk menghindari ASI tidak habis saat diminum.

● Jangan letakkan ASI perah di pintu kulkas atau freezer untuk menjaga dari perubahan suhu saat kulkas atau freezer dibuka atau ditutup.

● Ketika ingin membekukan ASI, sisakan ruang sekitar 2 cm di dalam wadah karena ASI yang beku akan membesar.

● Bila Bunda menyimpan ASI di cooler box saat di kantor atau bepergian, pastikan suhu di dalamnya tetap dingin ya, Bun. Begitu sampai di rumah, ASI bisa segera diberikan kepada buah hati dalam 24 jam atau disimpan di kulkas atau freezer.

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline