Facebook Pixel Code Cara Mengatasi Biduran pada Anak Akibat Alergi Susu Sapi

Cara Mengatasi Biduran pada Anak Akibat Alergi Susu Sapi

Cara Mengatasi Biduran pada Anak  Akibat Alergi Susu Sapi

Alergi susu sapi merupakan jenis alergi makanan yang memiliki berbagai gejala. Biduran (hives/urticaria) merupakan salah satu di antaranya dan cukup mudah dikenali karena menyerang permukaan kulit. Lalu, adakah cara untuk mengatasi biduran yang muncul pada anak akibat memiliki alergi terhadap susu sapi? Simak langkah-langkah berikut ini.

Apa itu biduran?

Biduran adalah kemerahan dengan bentol dan rasa gatal di kulit yang merupakan bagian dari sebuah gejala penyakit. Pada anak, biduran seringkali menunjukkan si kecil memiliki alergi susu sapi.

Untuk memastikan apakah si kecil memang alergi makanan termasuk susu sapi, biasanya gejala akan muncul antara 30 menit sampai satu jam setelah mengonsumsi makanan/minuman yang mengandung protein sapi.

Berdasarkan data dari IDAI, alergi susu sapi dilaporkan terjadi pada 5 hingga 7,5 persen bayi yang diberikan susu sapi. Oleh karena itu, Bunda harus selalu waspada terhadap setiap reaksi tubuh si kecil ketika memberikan jenis makanan tertentu, seperti susu sapi.

Mengatasi biduran yang muncul akibat alergi susu sapi

Ketika mengalami biduran, si kecil pasti akan merasa terganggu dengan rasa gatal yang terjadi. Bunda pasti ingin segera menghilangkan gejala ini dengan segera. Untuk itu, berikut beberapa cara yang dapat membantu mengatasi biduran pada anak agar cepat hilang dan tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Menghindari atau berhenti memberikan susu sapi

Terkadang biduran muncul tanpa diketahui penyebabnya. Di sisi lain, apabila anak sudah terdiagnosis memiliki alergi susu sapi, Bunda dapat mengganti susu sapi dengan nutrisi alternatif. Hal ini dilakukan agar biduran tidak muncul atau kembali dialami si kecil.

Salah satu nutrisi alternatif yang direkomendasikan adalah adalah susu yang berbasis protein soya. Pilih juga susu soya yang mengandung isolat protein soya dan jangan lupa memperhatikan kandungan nutrisi lain seperti omega 3 dan 6, serat, serta berbagai vitamin dan mineral.

Memberikan antihistamin (obat anti-gatal)

Pada umumnya, biduran akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa waktu. Namun, jika Bunda merasa khawatir karena si kecil terlihat sangat terganggu, memberikan obat jenis antihistamin dapat membantu.  Pastikan Bunda berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan rekomendasi antihistamin dan dosis yang efektif dan aman.

Menjauhkan si kecil dari hal yang memperparah biduran

Cara mengatasi biduran berikutnya tentu saja dengan mencegah masalahnya tidak menjadi lebih parah. American College of Allergy, Asthma & Immunology menyebutkan hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan atau dialami ketika si kecil mengalami biduran, di antaranya:

  • Menggaruk bagian kulit yang gatal
  • Mandi saat biduran muncul
  • Menggunakan pakaian yang terlalu ketat
  • Usahakan temperatur ruangan tidak terlalu dingin maupun panas karena biduran terkadang sensitif terhadap suhu
  • Hindari terpapar langsung sinar matahari

Kapan harus menemui dokter?

Biduran juga dapat bersifat kronis atau lebih parah dari biasanya. Apabila si kecil terus mengalami biduran lebih dari enam minggu, segera berkonsultasi dengan dokter.

Namun, Bunda tidak perlu terlalu khawatir karena kasus biduran seperti yang telah disebutkan termasuk jarang terjadi.

Selain itu, apabila biduran berhubungan atau disertai gejala lain, seperti demam tinggi, memar, maupun nyeri pada bagian sendi, Bunda juga perlu segera membawa anak ke dokter untuk diperiksakan.

Penting untuk mengetahui penyebab biduran pada anak. Bunda tidak akan bisa mengatasi biduran jika si kecil terus terpapar oleh makanan penyebab alergi.

Jika si kecil memang alergi susu sapi, segera berhenti memberikan susu tersebut dan beralih pada sumber nutrisi alternatif lainnya. Lebih baik lagi jika Bunda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai nutrisi alternatif terbaik bagi si kecil

Referensi:

  1. American College of Allergy, Asthma & Immunology. (2018, November 12). Hives (Urticaria). Retrieved June 22, 2020, from ACAAI Public Website website: https://acaai.org/allergies/types-allergies/hives-urticaria
  2. IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia). (2013). WASPADAI ALERGI SUSU SAPI PADA BAYI. Retrieved June 22, 2020, from https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/waspadai-alergi-susu-sapi-pada-bayi
  3. IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia). (2013). Mengenali Alergi Susu Sapi pada Anak. Retrieved June 22, 2020, from https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mengenali-alergi-susu-sapi-pada-anak
  4. The Royal Children’s Hospital Foundation. (2018). Kids Health Info : Hives. Retrieved June 22, 2020, from https://www.rch.org.au/kidsinfo/fact_sheets/Hives/
  5. Mayo Clinic. (2019). Hives and angioedema - Diagnosis and treatment. Retrieved June 22, 2020, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hives-and-angioedema/diagnosis-treatment/drc-20354914

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline