Selama hamil, Bunda butuh asupan asam folat yang lebih banyak dari biasanya untuk mendukung pertumbuhan janin dan mencegah risiko komplikasi. Yuk cari tahu kebutuhan asam folat ibu hamil dan sumber terbaiknya!
Kebutuhan Asam Folat Selama Kehamilan
Untuk memastikan Bunda bisa mendapatkan asupan yang cukup, berikut uraian kebutuhan asam folat pada setiap trimester kehamilan.
1. Kebutuhan Asam Folat Ibu Hamil Trimester Pertama
Ibu hamil atau yang sedang mencoba untuk hamil harus mengonsumsi setidaknya 400 mcg (0,4 mg) asam folat setiap hari sebelum konsepsi dan setidaknya 3 bulan setelahnya.
Penelitian menunjukkan bahwa asam folat yang diminum sejak sebelum hamil dan selama trimester pertama akan mengurangi risiko cacat tabung saraf pada bayi.
Namun, jika Bunda pernah melahirkan bayi dengan cacat tabung saraf, kebutuhan asam folat akan lebih tinggi.
2. Kebutuhan Asam Folat Ibu Hamil Trimester Kedua
Meski banyak makanan yang tinggi asam folat, akan sulit untuk bisa memenuhi asupan asam folat sebanyak itu. Maka, Bunda dianjurkan mengonsumsi suplemen pendukung yang mengandung asam folat.
Pada trimester kedua yakni bulan keempat hingga keenam kehamilan, Bunda membutuhkan 600 mcg asam folat setiap hari.
3. Kebutuhan Asam Folat Ibu Hamil Trimester Ketiga
Pada trimester ini, Bunda membutuhkan 600 mcg asam folat. Setelah si Kecil lahir, Bunda tetap boleh mengonsumsi asam folat, karena ini memang bagian dari nutrisi alami dalam ASI.
Suplemen asam folat hanya terserap dalam jumlah kecil, jadi tidak akan membahayakan si kecil. Selama menyusui, Bunda disarankan memenuhi 500 mcg asam folat setiap harinya.
Baca Juga: Hati-hati, Ini 5 Daftar Makanan yang Dilarang untuk Ibu Hamil
Risiko Kekurangan Asam Folat Selama Kehamilan
Kekurangan asam folat selama kehamilan akan berdampak buruk pada janin dan bagi perkembangan anak di masa depan.
1. Risiko Kecacatan Tabung Saraf
Kekurangan asam folat saat hamil bisa menyebabkan cacat tabung saraf, yaitu gangguan pada perkembangan otak dan sumsum tulang belakang bayi. Berikut jenis-jenisnya:
- Spina bifida: Sumsum tulang belakang dan tulang belakang bayi tidak menutup sepenuhnya.
- Anensefali: Tengkorak, kulit kepala, dan otak bayi tidak terbentuk dengan baik.
- Ensefalokel: Jaringan otak menonjol keluar melalui lubang di tengkorak bayi.
Bayi dengan anensefali biasanya tidak berumur panjang, sedangkan bayi dengan spina bifida bisa mengalami cacat permanen.
2. Gangguan Perkembangan Janin
Kebutuhan asam folat ibu hamil yang tidak tercukupi dengan baik berisiko menyebabkan gangguan perkembangan janin.
Kekurangan folat juga dapat meningkatkan potensi terjadinya solusio plasenta, suatu kondisi di mana plasenta terpisah dari rahim sebelum waktunya.
3. Komplikasi Kehamilan dan Kelahiran Prematur
Kekurangan asam folat saat hamil dapat meningkatkan risiko preeklamsia, komplikasi serius yang membahayakan ibu dan janin.
Mengonsumsi suplemen asam folat sejak 3 bulan sebelum hamil hingga melahirkan dapat membantu menguranginya, Bun.
Bila dikonsumsi sebelum dan selama kehamilan, asam folat juga dapat melindungi bayi Bunda dari risiko kelahiran prematur.
4. Bayi Lahir Mati dan Keguguran
Tidak memenuhi kebutuhan asam folat ibu hamil bisa menyebabkan stillbirth (bayi lahir mati) dan keguguran.
Bayi lahir mati merupakan kematian janin setelah 20 minggu kehamilan, sedangkan keguguran adalah saat janin meninggal sebelum 20 minggu kehamilan.
Preeklamsia dan kelahiran prematur dapat meningkatkan potensi terjadinya bayi lahir mati.
Baca Juga: 3 Manfaat Kalsium untuk Ibu Hamil dan Tips Memenuhinya
5. Berat Badan Lahir Rendah
Kekurangan asam folat selama kehamilan juga berisiko menyebabkan berat badan lahir rendah (BBLR) pada bayi.
BBLR adalah kondisi bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram. BBLR merupakan penyebab utama kematian bayi di Indonesia.
Bila bayi dengan BBLR bertahan setelah dilahirkan, kemungkinan besar bayi akan mengalami keterlambatan tumbuh kembang dan kualitas hidup yang kurang baik dibanding bayi lainnya.
Cara Memenuhi Kebutuhan Asam Folat Selama Kehamilan
Bun, selain makan makanan tinggi asam folat, suplemen bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi selama hamil. Berikut cara mencukupi asupan asam folat dengan baik:
1. Makan Makanan Sumber Asam Folat
Cara terbaik untuk mencegah kekurangan folat selama hamil adalah dengan mengonsumsi makanan sehat yang tinggi asam folat, antara lain:
- Polong-polongan, kacang-kacangan, dan biji-bijian (kacang merah, almond, chia seed).
- Buah-buahan (jeruk, pisang, pepaya, stroberi, alpukat).
- Sayuran hijau (bayam, brokoli, kangkung, selada).
- Seafood matang, susu dan olahannya.
- Daging, hati, serta sereal atau roti yang difortifikasi dengan asam folat.
Baca Juga: 10 Pilihan Makanan untuk Dukung Perkembangan Otak Janin
2. Pilih Suplemen Asam Folat yang Tepat
Cacat lahir terjadi pada 3-4 minggu pertama kehamilan. Jadi, penting untuk memenuhi kebutuhan asam folat ibu hamil sedini mungkin.
Mulai minum suplemen asam folat sejak masih merencanakan kehamilan sampai trimester pertama sebanyak 400 mcg sehari. Lalu dilanjutkan dengan 600 mcg di trimester dua dan tiga.
Dukung juga asupannya dengan rutin minum susu hamil yang terfortifikasi asam folat, seperti SGM Bunda.
SGM Bunda tinggi asam folat yang juga diperkaya zat besi, DHA, minyak ikan, dan protein. Dukung nutrisi lengkap, dan lezatnya tidak bikin mual.
3. Konsultasi dengan Dokter atau Ahli Gizi
Untuk memastikan semua kebutuhan gizi selama kehamilan tercukupi dengan baik, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter ya, Bun!
Kebutuhan asam folat ibu hamil penting untuk mencegah bayi lahir dengan cacat tabung saraf dan menghindari komplikasi kehamilan serius.
Bunda memerlukan pengetahuan lain mengenai kesehatan selama kehamilan? Bergabunglah menjadi anggota Klub Generasi Maju!
Di Klub Generasi Maju, Bunda dapat mengakses ratusan artikel yang telah diverifikasi oleh ahli dan fitur-fitur yang menarik.
Bunda juga bisa berkonsultasi 24 jam bersama ahli tentang kesehatan dan nutrisi ibu hamil. Jangan ragu untuk membagikan kekhawatiran Bunda, ya!