Tahu bagaimana cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak itu penting, lho, Bun, untuk mendukung perkembangan emosional, sosial, dan mentalnya. Apa saja cara yang bisa Bunda lakukan?
Cara Menumbuhkan Rasa Percaya Diri pada Anak
Anak yang percaya diri akan merasa yakin pada dirinya, berani menghadapi tantangan dan mencoba hal baru. Tanamkan rasa percaya diri dalam diri anak dengan cara:
1. Dorong si Kecil Mencoba Hal Baru
Rasa percaya diri biasanya muncul ketika anak melakukan sesuatu yang dikuasainya sehingga ia bisa melakukannya dengan sukarela tanpa diminta dan tanpa dibantu.
Maka, ajak ia melakukan aktivitas baru atau permainan sosial emosional sebagai cara untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak di aspek-aspek yang lain.
Jika ia sudah percaya diri menyusun balok warna-warni, dorong ia mencoba hal baru. Misalnya seperti menceritakan kembali apa yang dibacanya dengan suara lantang untuk melatih kemampuan berbahasa.
2. Ajarkan Pola Pikir “Aku Pasti Bisa!”
Jika si Kecil masih ragu-ragu, ajari dan biasakan ia untuk berkata “Aku bisa” ketika akan melakukan sesuatu yang menantang.
Sekalipun ia tidak berhasil di awal, kata-kata motivasi ini tujuannya untuk menyemangati anak agar mau kembali mencoba dan mempertebal keyakinannya bahwa dirinya bisa berhasil.
Baca Juga: Fase Perkembangan Psikologi Anak Usia Sekolah
3. Ajari Anak Jangan Takut Salah dan Gagal
Saat si Kecil melakukan kesalahan atau kegagalan, ia pasti kecewa. Peran Bunda dalam cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak adalah menjadi supporter.
Beri tahu si Kecil bahwa ia boleh saja merasa kecewa atau bersalah karena gagal, tapi ingatkan bahwa ia tidak boleh berlarut-larut tenggelam dalam perasaan tersebut.
Arahkan si Kecil untuk berpikir lebih positif, misalnya, “Adek sedih, ya, gagal merakit mobil-mobilannya? Nggak papa, kok, kan, kita bisa coba lagi. Yuk, bareng sama Bunda!”
Pemikiran positif ini bisa mengurangi perasaan takut gagal yang muncul dalam benak si Kecil dan menumbuhkan rasa semangat untuk bangkit dan mencoba lagi sampai berhasil.
4. Beri Anak Pujian
Bunda, percaya diri bukan hanya soal keberhasilan, tapi juga tentang belajar mencoba, menerima kekalahan, dan tetap tenang saat belum jadi yang terbaik.
Menjalani proses yang panjang ini membuat anak butuh apresiasi. Jadi, baik itu keberhasilan atau sesuatu yang anak telah lakukan meskipun belum berhasil, patut Bunda berikan pujian.
Pujian yang berfokus pada usaha, proses, atau kemajuan anak membuat si Kecil merasa dihargai dan percaya diri, Bun. Biasakan memberi pujian seperti ini, ya!
5. Bantu Anak Mengeksplorasi Minatnya
Memberi pujian dapat menjadi cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak sekaligus membantunya memahami nilai diri. Hal ini baik untuk perkembangan mental si Kecil.
Secara perlahan, anak akan mengenali minat dan bakatnya. Ia pun akan tergerak untuk menggali lebih dalam hal yang disukainya. Pembelajaran seperti ini, bisa mendorong si Kecil jadi lebih percaya diri.
Selain dengan pengamatan, Bunda bisa bantu si Kecil mengeksplorasi minatnya dengan mengakses Sekolah Generasi Maju untuk menemukan stimulasi dan aktivitas yang tepat guna memaksimalkan periode emasnya.
Baca Juga: 7 Cara Melatih Anak agar Punya Banyak Akal dan Berpikir Cepat
6. Berikan Tugas yang Sesuai dengan Usianya
Mempelajari dan menguasai hal baru terbukti efektif sebagai cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Namun, Bunda perlu memastikan bahwa aktivitas yang dikerjakan si Kecil sesuai dengan usianya.
Ada banyak pekerjaan rumah yang menjadi tanggung jawab si Kecil, seperti merapikan mainan, meletakan gelas atau alat makan setelah digunakan, membantu Bunda menyiram tanaman, atau membuat sereal sendiri.
Terlihat sepele memang, namun membiarkan ia melakukan sesuatu sendiri dan memberinya tugas seperti itu bisa membantu si Kecil jadi lebih percaya diri.
7. Libatkan Anak dalam Kegiatan di Lingkungan
Rasa percaya diri tentu akan lebih terasah jika si Kecil lebih sering berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain, maupun di lingkungan rumah.
Melibatkan si Kecil dalam komunitas atau organisasi di sekitar rumah pun tidak sulit. Bunda bisa memintanya ikut kerja bakti membersihkan halaman, mengikuti perlombaan 17-an, atau lomba antar-komplek.
Selain meningkatkan rasa percaya diri anak, kegiatan di atas bisa membantu anak untuk mendapatkan teman dan pengalaman baru.
8. Hindari Membandingkan Anak
Saat si Kecil menghadapi kegagalan, ia bisa saja menangis atau menarik diri dari aktivitas biasanya. Bunda perlu tenang dalam menghadapinya.
Janganlah terpancing emosi dan membandingkan kegagalan si Kecil dengan prestasi saudara maupun temannya. Ingat, membandingkan anak bisa merusak rasa percaya diri.
Jadi, biarkan si Kecil mengenali emosinya, beri pelukan, dan validasi perasaannya. Lalu, ajarkan cara mengatasi kesedihan dengan bernapas perlahan atau melakukan aktivitas seru favoritnya.
9. Rayakan Usaha yang Anak Lakukan
Mengapresiasi usaha yang dilakukan si Kecil tidak hanya berupa pujian, saja, lho, Bun!
Sebagai cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak, tidak ada salahnya Bunda dan keluarga di rumah merayakan perjuangan si Kecil.
Bunda dapat memberikan hadiah atau mengajak si Kecil ke tempat yang ia inginkan, seperti kebun binatang, atau wisata ramah anak lainnya. Perayaan sederhana ini adalah wujud rasa bangga Ayah dan Bunda terhadapnya.
Baca Juga: 9 Skill yang Perlu Anak Miliki Sebelum Masuk Sekolah
10. Jadilah Panutan
Anak adalah peniru terbaik orangtua di rumah. Oleh karena itu, Ayah dan Bunda harus menjadi panutan bagi si Kecil.
Cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak ini dapat Bunda wujudkan dengan melakukan berbagai pekerjaan di rumah dengan optimis. Kurangi mengeluh sebelum melakukan sesuatu.
Sebaliknya, tunjukkan semangat untuk mengerjakan tugas-tugas tersebut. Perasaan semangat bisa mencerminkan sikap percaya diri di mata si Kecil dan bagus untuk perkembangan emosinya, Bun.
Kenali Faktor Risiko Penyebab Kepercayaan Diri Anak Turun
Kepercayaan diri yang rendah biasanya disebabkan oleh kurang dukungan atau respons positif dari lingkungan. Anak yang semula percaya diri juga bisa menjadi rendah diri karena berbagai faktor, misalnya:
- Kemampuan belajar dan nilai sekolah yang rendah.
- Menjadi korban bullying.
- Menghadapi krisis dalam keluarga, seperti perceraian orangtua.
- Mengalami trauma, seperti menjadi korban pelecehan seksual atau kekerasan dalam rumah tangga.
Studi juga menunjukkan, anggapan buruk pada citra diri sendiri, seperti gendut, tidak tinggi di usia 5 tahun seperti anak lainnya, atau berkulit hitam, bisa menurunkan tingkat kepercayaan diri anak.
Di sinilah tugas Bunda sebagai orang tua untuk menggali berbagai cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak.
Untuk membantu, Bunda dapat bergabung dengan Klub Generasi Maju dan mendapatkan beragam informasi seputar parenting dan tips mendidik anak menjadi Generasi Maju.