Facebook Pixel Code Pentingnya Mengenali Perkembangan Mental Anak Sejak Dini

Pentingnya Mengenali Perkembangan Mental Anak Sejak Dini

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 14 February 2019

2 Tahun
Tumbuh Kembang
Cover Image of Pentingnya Mengenali Perkembangan Mental Anak Sejak Dini

Selain memperhatikan perkembangan kognitifnya, penting juga memahami sejauh apa perkembangan mental anak di usia sekolah. Pelajari lebih lanjut supaya Bunda bisa membantu menjaga kesehatan mentalnya!

Apa itu Perkembangan Mental Anak?

Perkembangan mental adalah perkembangan dari hal-hal yang berkaitan dengan pikiran, emosi, perasaan, kepercayaan, perilaku, dan fungsi kognitif individu.

Perkembangan mental melibatkan kemampuan anak memperhatikan, mengamati, mengingat, membayangkan, berpikir, memecahkan masalah, berbahasa, mengatur emosi, hingga menangani stres dan rangsangan negatif. 

Perkembangan mental yang tidak optimal dapat menyebabkan anak kesulitan menjalin interaksi dengan orang di sekitar, mengganggu kualitas tidur, dan bahkan bisa menghambat pertumbuhan fisik anak. 

Baca Juga: Perkembangan Anak 5 Tahun, Sudah Bisa Apa Saja?

Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Mental Anak

Selama masa kanak-kanak, ada banyak hal yang memengaruhi perkembangan mental si Kecil, di antaranya:

1. Genetik

Faktor genetik dapat memengaruhi kecerdasan, kepribadian, dan potensi mental anak. 

Gen mengandung serangkaian instruksi yang memberi tahu tubuh kita cara bekerja, termasuk dalam pembentukan struktur otak dan perkembangan mental anak. 

2. Kondisi Kesehatan Ibu dan Anak

Gizi yang baik, minim stres, dan bebas dari zat berbahaya mendukung perkembangan otak yang sehat.

Anak yang tumbuh sehat fisiknya cenderung memiliki perkembangan mental yang baik. Sebaliknya, masalah kesehatan, kecacatan, atau malnutrisi dapat mengganggu perkembangan fisik dan mental anak.

3. Peran Orangtua dan Lingkungan

Anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh kasih sayang dan dukungan orangtua akan merasa lebih percaya diri dan aman. Hal ini sangat penting untuk perkembangan mental anak.

Pola asuh yang penuh perhatian serta kedekatan emosional dengan orangtua berperan besar membentuk karakter dan mental anak.

Sebaliknya, konflik keluarga, kekerasan dalam rumah tangga, dan pengalaman traumatis seperti bullying dapat merusak psikologis anak sehingga meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental di masa depan.

Baca Juga: 7 Cara Melatih Anak agar Punya Banyak Akal dan Berpikir Cepat

4. Pendidikan dan Stimulasi Mental

Mental anak bisa semakin matang seiring dengan stimulasi yang diterimanya, seperti bermain, membaca, merakit, menyusun, bermain peran, dan aktivitas lainnya bisa merangsang pertumbuhan mental anak. 

Anak-anak yang mendapat kemudahan akses pendidikan berkualitas di usia dini kemungkinan memiliki kemampuan kognitif dan sosial yang baik. 

5. Sosial dan Budaya

Interaksi dengan teman dan orang di sekitar anak dapat membantu perkembangan mental si Kecil, Bun.

Penerapan nilai-nilai budaya yang dianut dalam keluarga dan masyarakat terhadap anak juga memengaruhi kemampuan anak dalam beradaptasi, berpikir, dan bersikap. 

6. Ekonomi

Anak dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang baik cenderung memiliki akses lebih baik terhadap pendidikan, nutrisi, dan lingkungan yang mendukung.

Hal ini tentu mendukung perkembangan mental anak yang optimal. 

Hubungan Perkembangan Mental dengan Kognitif Anak

Perkembangan mental dan perkembangan kognitif anak sama-sama membantu anak memahami dunia, mengatur emosi, serta berinteraksi dengan lingkungan. 

Pada usia 5 tahun, kapasitas otak anak berkembang hingga mencapai 90%, yang memengaruhi keterampilan kognitif seperti perhatian, memori, logika, dan pemrosesan informasi.

Anak dengan perkembangan mental yang baik lebih mampu mengatur emosi, yang mendukung fokus dan kemampuan belajarnya. 

Sebaliknya, stres berat pada anak bisa menghambat perkembangan mental dan kognitif, membuatnya sulit belajar dan mengatur emosi.

Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak Sejak Dini

Untuk optimalkan perkembangan mental anak, Bunda dapat menerapkan beberapa langkah berikut.

1. Buat Quality Time dengan si Kecil 

Meluangkan waktu untuk si Kecil akan membuat dirinya merasa penting dalam hidup Ayah dan Bunda.

Lakukan aktivitas bersama yang menyenangkan, seperti menonton film, bermain game yang mereka sukai, atau jalan-jalan bersama. 

Bunda juga bisa dapatkan berbagai stimulasi dan permainan interaktif yang tepat untuk siapkan si Kecil agar berprestasi di sekolah dengan mengunjungi Sekolah Generasi Maju, lho!

2. Berikan Perhatian Penuh

Anak-anak sangat senang jika diperhatikan, Bun.

Oleh karenanya, berikan si Kecil perhatian penuh dengan menanyakan bagaimana perasaannya menjalani hari, keseruan aktivitasnya, atau kemungkinan masalah yang ia hadapi.

Bunda bisa menjadi tempatnya berkeluh kesah. Jangan lupa tenangkan dirinya dengan memberikan belaian atau pelukan, serta tawarkan solusi untuk mengatasi masalahnya tersebut.

3. Ajari Anak untuk Berpikir Positif

Penting bagi Bunda untuk mengajarkan si Kecil bersikap positif dan tetap optimis saat menghadapi kesulitan. 

Alasannya, karena pikiran positif membantu meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri anak.

Di samping itu, pikiran positif membantu mereka pulih dari kegagalan, dan terus termotivasi untuk bekerja keras.

4. Berikan Pujian yang Tulus

Faktanya, banyak anak sering ditegur karena perilaku buruk tetapi jarang dipuji karena perilaku baik. Akibatnya, anak mungkin percaya bahwa mereka tidak akan pernah cukup baik.

Jadi, setiap kali anak melakukan perbuatan baik, sekecil apa pun itu, jangan lupa untuk memujinya, Bun! Pujian bisa membantu mereka bangga dengan dirinya.

Namun, jangan pula sampai berlebihan dalam memberi pujian, ya, Bun!

Baca Juga: Cara Menstimulasi Tumbuh Kembang Anak Usia Prasekolah

5. Tidak Melabeli Anak saat Mendisiplinkannya

Saat mendisiplinkan si Kecil, hindari menggunakan kata-kata seperti malas, nakal, atau bodoh karena frasa tersebut tidak menegaskan perilaku yang dapat diterima oleh anak.

Sebaliknya, perbaiki perilaku si Kecil yang salah dengan menjelaskan mengapa tindakannya tidak pantas.

Beri pemahaman bahwa Bunda mencintai mereka, namun tidak membenarkan tindakan salah yang dilakukan.

Mengasuh si Kecil memang bukan tugas yang mudah, Bun. Jangan khawatir, Bunda bisa mendaftarkan diri sebagai anggota Klub Generasi Maju agar bisa mendapatkan beragam informasi seputar parenting, nutrisi, hingga kesehatan anak!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Bunda

Temukan Topik Lainnya