Facebook Pixel Code 10 Manfaat Zinc untuk Anak dan Sumber Makanannya

10 Manfaat Zinc untuk Anak dan Sumber Makanannya

Foto Reviewer Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

Disusun oleh: Tim Penulis

Ditinjau oleh: Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

Diterbitkan: 10 January 2023

1 Tahun
Nutrisi
Cover Image of 10 Manfaat Zinc untuk Anak dan Sumber Makanannya

Penting memenuhi kebutuhan, zinc untuk anak agar ia tumbuh sehat dan kuat. Nutrisi ini juga berperan dalam mendukung imun dan perkembangan otaknya. Yuk, kenali manfaat zinc, tanda kekurangannya, dan sumber makanannya!

Apa Itu Zinc?

Zinc adalah mineral yang secara alami terdapat di tubuh. Zinc berfungsi untuk membantu sel tumbuh dan membelah. 

Mineral ini diperlukan untuk aktivitas enzim, protein, dan DNA. Zinc umumnya disimpan di otot dan tulang. 

Tubuh membutuhkan zinc untuk melawan infeksi, mempercepat penyembuhan luka, dan membuat anak punya indera perasa dan penciuman yang optimal. 

Asupan zinc untuk anak yang mencukupi akan memastikan si Kecil tumbuh dan berkembang dengan baik.

Kebutuhan Harian Zinc untuk Anak

Tubuh tidak bisa memproduksi zinc, jadi anak harus mendapatkan asupan zinc dari makanan yang mereka konsumsi. 

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019, berikut kebutuhan harian zinc berdasarkan usia anak yang perlu Bunda penuhi: 

  • Bayi 0-5 bulan: 1,1 mg 
  • Bayi 6-11 bulan: 3 mg 
  • Anak 1-3 tahun: 3 mg 
  • Anak 4-6 tahun: 5 mg 

Sangat penting bagi Bunda untuk mengikuti anjuran asupan zinc ini, sebab kelebihan zinc juga dapat membuat anak muntah-muntah, diare, dan mengalami gangguan penyerapan zat besi.

Baca Juga: Daftar Kebutuhan Gizi Balita Usia 1-5 Tahun yang Wajib Dipenuhi

Manfaat Zinc untuk Anak

Sangat penting untuk Bunda bisa memenuhi kebutuhan zinc harian anak berdasarkan anjuran di atas. Ini berbagai manfaat zinc untuk kesehatan dan pertumbuhan anak:

1. Memperkuat Daya Tahan Tubuh

Salah satu fungsi utama zinc adalah untuk mengaktifkan sel darah putih yang bernama limfosit sel T.

Sel T ini bertanggung jawab untuk melawan dan mematikan segala jenis kuman (bakteri, virus, jamur) yang berpotensi membahayakan kesehatan si Kecil. 

Memiliki daya tahan tubuh kuat berarti anak Bunda akan lebih jarang sakit sehingga bisa bebas bermain dan belajar, serta melakukan berbagai aktivitas lain di luar rumah. 

2. Mencegah Stunting

Kekurangan zinc adalah salah satu faktor risiko dari stunting pada anak di usia 1-5 tahun. 

Stunting tidak hanya membuat perawakan tubuh si Kecil lebih pendek daripada teman sebayanya.

Konsekuensi jangka panjang dari stunting adalah berisiko lebih mudah terkena infeksi, penyakit tidak menular, diabetes, dan obesitas. 

Jadi, Bunda perlu memenuhi asupan zinc si Kecil setiap hari untuk memastikan tinggi badan anak optimal dan terhindar dari stunting. 

3. Meningkatkan Kecerdasan Otak

Anak yang stunting karena kekurangan zinc lebih berisiko mengalami keterlambatan perkembangan otak yang dapat berdampak negatif terhadap kemampuan belajar.

Perkembangan saraf otak memengaruhi fungsi otak, keterampilan gerak, memori, dan kemampuan kognitif anak.

Oleh karena itu, kekurangan zinc untuk anak berkaitan erat dengan rendahnya keterampilan kognitifnya di usia dini.

4. Meningkatkan Nafsu Makan

Ketika si Kecil terlihat lesu dan nafsu makannya tidak sebagus kemarin-kemarin, Bunda dapat mencari tahu apakah asupan zinc si Kecil sudah cukup?

Asupan zinc yang cukup meningkatkan nafsu makan anak karena mineral ini memberikan rangsangan pada saraf sistem organ pencernaan dan meningkatkan pergerakan usus.

Anak yang terpenuhi asupan zinc-nya cenderung memiliki daya tahan tubuh yang bagus serta nafsu makan yang baik. 

5. Mempercepat Penyembuhan Luka

Anak yang sibuk bergerak ke sana kemari seringkali cedera atau luka, misalnya karena jatuh akibat berlari atau habis naik jungkat-jungkit di taman.

Di sinilah peran penting zinc untuk anak dalam mempercepat penyembuhan luka. Sebab, zinc berperan penting dalam produksi kolagen dan meredakan stres oksidatif. 

Kolagen merupakan serat protein yang memberikan kekuatan dan tekstur elastis pada kulit. Sehingga, ketika produksi kolagen maksimal, luka dapat menutup dengan lebih cepat. 

Baca Juga: 5 Manfaat Vitamin D untuk Anak dan Sumber Terbaiknya

6. Meringankan Gejala Diare

Salah satu cara yang paling mudah untuk mencegah dan mengantisipasi gejala diare pada anak adalah dengan memenuhi kebutuhan zinc-nya, Bun!

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, zinc membantu mengoptimalkan penyerapan elektrolit dalam usus, sehingga mengurangi tingkat keparahan diare anak. 

Selain itu, zinc juga membantu memperkuat sistem imun tubuh melawan infeksi pada saluran pencernaan yang dapat memicu diare.

7. Mengurangi Peradangan 

Zinc merupakan antioksidan yang dapat mengurangi stres oksidatif penyebab peradangan. 

Stres oksidatif menjadi penyebab utama penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, kanker, dan keterbelakangan mental. 

8. Menjaga Kesehatan Mata

Zinc untuk anak juga baik bagi kesehatan matanya. Zinc akan mencegah kerusakan sel di retina mata dan menunda degenerasi makula terkait usia. 

Degenerasi makula terkait usia adalah penyakit mata pada lansia yang membuat penderitanya tidak dapat melihat benda di depannya secara langsung.

Oleh sebab itu, asupan zinc yang mencukupi sejak kecil akan membantu meminimalisir potensi kerusakan mata di masa tua anak nantinya. 

9. Mencegah Eksim 

Selain bisa mempercepat penyembuhan luka, zinc juga dapat mengobati beberapa penyakit kulit seperti eksim, ruam popok, jerawat, dan hidradenitis suppurativa (benjolan kecil yang nyeri di bawah kulit). 

10. Mencegah Diabetes Tipe 2

Diabetes merupakan penyakit metabolik yang bisa terjadi pada anak. Sifatnya kronis dan dapat mengganggu tumbuh kembang si Kecil. 

Diabetes tipe 2 disebabkan karena resistensi insulin akibat gaya hidup tidak sehat dan kelebihan berat badan. 

Nah, zinc berguna untuk menurunkan gula darah dan kadar kolesterol, jadi mengonsumsi zinc bisa mencegah diabetes tipe 2 pada anak. 

Tanda dan Gejala Kekurangan Zinc pada Anak

Jika anak tidak mendapatkan cukup asupan zinc, si Kecil berisiko mengalami masalah defisiensi zinc yang dapat berdampak pada tumbuh kembangnya.

Berikut adalah beberapa gejala yang dapat muncul jika anak kekurangan zinc: 

  • Rambut rontok
  • Diare
  • Mudah mengalami infeksi
  • Kehilangan nafsu makan
  • Penurunan berat badan
  • Luka lama sembuh
  • Kurang peka terhadap rasa dan bau

Di sisi lain, gejala-gejala di atas dapat tampak seperti ciri penyakit atau masalah kesehatan lain yang juga umum. 

Jadi agar tidak salah langkah merawat anak, jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke dokter jika Bunda khawatir mengenai kondisi si Kecil, ya! 

Dokter mungkin akan memberikan suplemen zinc untuk dikonsumsi dan diobservasi apakah terdapat perubahan gejala dalam waktu 72 jam. 

Baca Juga: PMT (Pemberian Makanan Tambahan): Tujuan dan Menunya

Sumber Makanan Kaya Zinc untuk Anak

Si Kecil harus mendapatkan asupan zinc yang cukup dari makanan sehari-harinya. Agar Bunda tidak bingung, ini dia daftar sumber makanan tinggi zinc untuk anak: 

1. Daftar Makanan Hewani Tinggi Zinc 

  • Tiram, kepiting, kerang, lobster.
  • Daging sapi, daging kambing.
  • Ayam, telur.
  • Ikan (sarden, salmon, teri, haring, cakalang).
  • Susu sapi, yogurt, keju.

2. Daftar Makanan Nabati Tinggi Zinc

  • Kacang lentil, kacang merah, kacang mede.
  • Biji labu, biji wijen, biji bunga matahari, chia seed.
  • Oat, beras merah.
  • Jamur, kangkung, buncis, brokoli, bayam, kacang polong, buah bit.

Cara Memastikan Anak Mendapatkan Zinc yang Cukup

Seperti yang sudah disebutkan di atas, rata-rata kebutuhan zinc harian untuk anak adalah 3-5 mg tergantung usianya. Begini tips agar anak mendapatkan asupan zinc yang cukup!

1. Pola Makan Seimbang dan Variasi Makanan

Sumber terbaik zinc untuk anak adalah dari kacang-kacangan, daging, biji-bijian, ikan, seafood, dan produk susu sapi. 

Zinc yang berasal dari hewan memiliki kadar zinc yang lebih tinggi dan lebih mudah diserap. Namun, zinc dari tumbuhan tidak kalah bermanfaatnya kok, Bun. 

Oleh sebab itu, pastikan anak mendapatkan pola makan yang seimbang untuk mendapatkan asupan zinc yang optimal dari berbagai sumber. 

Bunda harus memastikan satu piringnya terdapat protein hewani, kacang atau biji-bijian, dan sayuran

Baca Juga: 6 Manfaat Minum Susu Tinggi Zat Besi untuk Anak 1-5 Tahun

2. Suplemen Zinc

Bun, jika anak kekurangan zinc, suplementasi bisa jadi solusi. IDAI menyebutkan bahwa zinc dapat membantu mengurangi diare, pneumonia, dan mendukung pertumbuhan anak.

Suplemen zinc dianjurkan untuk anak usia 6 bulan hingga 2 tahun. Pemberiannya dilakukan selama minimal 2 bulan setiap 6 bulan sekali.

Tapi, jangan lupa untuk konsultasi ke dokter dulu, untuk pastikan dosisnya sesuai dengan kebutuhan si Kecil.

3. Lengkapi dengan Susu Pertumbuhan

Selain makanan alami, beberapa jenis makanan juga sudah difortifikasi dengan zinc untuk membantu melengkapi kebutuhan mineral pada anak. Contohnya, sereal, camilan, dan susu pertumbuhan.

Susu yang difortifikasi dengan zinc akan mendukung daya tahan tubuh anak, sehingga tidak gampang sakit dan bisa tumbuh secara maksimal.

Pilih susu pertumbuhan yang tidak hanya dilengkapi dengan zinc, tapi juga mengandung zat besi, vitamin C, omega 3 dan 6, serta tinggi protein. 

Mengonsumsi zinc untuk anak sangat penting untuk pertumbuhan si Kecil. Kekurangan zinc akan menyebabkan perkembangan terhambat, membuatnya gampang sakit, dan meningkatkan risiko diare. 

Ingin mencari inspirasi seputar pemenuhan gizi anak sehari-hari? Yuk, daftarkan diri Bunda di Klub Generasi Maju untuk dapatkan akses ke banyak informasi parenting terbaru serta beragam promo menarik lain seputar susu SGM. Gratis!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Bunda

Temukan Topik Lainnya

Kalkulator Zat Besi

Image Banner Kalkulator Zat Besi