Facebook Pixel Code Manfaat Susu untuk Anemia dan Cara Memilihnya yang Tepat

Manfaat Susu untuk Anemia dan Cara Memilihnya yang Tepat

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 23 December 2024

1 Tahun
Nutrisi
Cover Image of Manfaat Susu untuk Anemia dan Cara Memilihnya yang Tepat

 

Menurut Riskesdas 2018, 1 dari 3 anak balita di Indonesia mengalami anemia. Anemia gejala ringan masih dapat diatasi dengan pemenuhan gizi dari makanan yang dilengkapi dengan pemberian susu untuk anemia.

Peran Susu untuk Anemia pada Anak

Penting untuk dipahami bahwa peran susu bukan sebagai obat penyembuh atau pencegah anemia.

Susu bisa menjadi asupan pelengkap untuk mengatasi kekurangan gizi pada anak anemia, karena anemia sering disebabkan oleh kekurangan zat besi, folat (vitamin B9), dan vitamin B12.

Namun, tidak semua susu otomatis cocok untuk anak dengan anemia. Susu sapi segar tidak direkomendasikan karena tinggi kalsium, yang dapat menghambat penyerapan zat besi dan berisiko memperburuk anemia pada anak.

Pilihlah susu yang telah difortifikasi. Susu pertumbuhan yang difortifikasi dapat membantu mencegah anemia defisiensi besi pada anak-anak.

Baca Juga: Ciri Anak Kekurangan Zat Besi dan Cara Penuhi Kebutuhannya

Cara Memilih Susu untuk Anak dengan Anemia

Memilih susu untuk anak tidak bisa asal pilih ya, Bun. Berikut beberapa kriteria yang perlu Bunda perhatikan dalam memilih susu untuk anemia:

1. Terfortifikasi Zat Besi (iron)

American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan penggunaan susu pertumbuhan yang difortifikasi zat besi (iron) karena terbukti efektif mengatasi kekurangan zat besi pada anak. 

Penelitian tahun 2021 menunjukkan bahwa penambahan zat besi dalam susu dapat memenuhi kebutuhan zat besi harian anak dan meningkatkan kadar hemoglobin hingga 38,2%.

Anak yang minum susu pertumbuhan terfortifikasi zat besi memiliki jumlah sel darah merah yang lebih baik, terutama bila susu mengandung jenis zat besi khusus yang disebut ferrous sulfate.

2. Diperkaya Vitamin C

Jika susu untuk anemia yang Bunda pilih juga diperkaya vitamin C, tubuh anak bisa menyerap zat besi dengan lebih efektif sehingga membuat sel darah merah semakin sehat.

Vitamin C membantu menciptakan lingkungan asam di perut, yang mencegah perubahan zat besi dari ferrous menjadi ferric sehingga lebih mudah diserap tubuh.

3. Ada Kandungan Vitamin D

Susu tinggi zat besi yang bagus untuk anak sebaiknya juga diperkaya vitamin D.

Vitamin D membantu mencegah dan mengobati anemia yang disebabkan oleh peradangan dengan memastikan tetap ada simpanan zat besi yang cukup untuk membuat sel darah merah sehat.

4. Diperkaya Omega-3

Para ilmuwan menemukan bahwa asam lemak omega-3 dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan zat besi.

Lemak sehat ini bahkan penting untuk menjaga keseimbangan kadar zat besi, karena dapat membantu mengatasi beberapa masalah kesehatan yang berkaitan dengan defisiensi zat besi. 

Konsultasikan dengan dokter anak terkait rekomendasi susu untuk anemia yang tepat bagi anak usia 1 tahun ke atas, ya, Bun.

Bunda juga bisa cek apakah kebutuhan zat besi (iron) anak sudah terpenuhi dengan menggunakan Kalkulator Zat Besi secara gratis!

Baca Juga: Cara Mudah Mencegah Anemia pada Anak

Cara Cegah Anemia pada Anak

Mencegah anemia pada anak memerlukan kombinasi pola makan sehat dan pemberian nutrisi yang tepat. Berikut ini beberapa cara yang dapat Bunda lakukan:

1. Berikan Makanan Kaya Zat Besi

Anak usia 1-2 tahun lebih mudah terkena anemia defisiensi besi karena mereka membutuhkan zat besi 40 kali lebih banyak dibandingkan sebelumnya.

Pada usia ini, cadangan zat besi yang mereka miliki sejak lahir sudah habis. Maka itu, hampir seluruh kebutuhan zat besi anak (97%) harus dipenuhi dari makanan tinggi zat besi yang dikonsumsi setiap hari.

Anak usia 1-3 tahun membutuhkan asupan zat besi sebesar 7 mg, sedangkan anak usia 4-5 tahun membutuhkan sekitar 10 mg.

Bunda bisa memberikan anak makanan yang kaya zat besi heme seperti daging merah, ayam, ikan, hati, dan zat besi non-heme dari sayuran berdaun hijau seperti bayam. 

Baca Juga: 10 Sayuran yang Mengandung Zat Besi untuk Anak

2. Hindari Makanan Penghambat Penyerapan Zat Besi

Beberapa minuman seperti teh, kopi, cokelat, dan makanan tinggi kalsium  dapat menghambat penyerapan zat besi jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan sumber zat besi. 

Batasi konsumsi teh atau susu di dekat waktu makan utama ya, Bun. Berikan jeda minimal satu jam di antara keduanya untuk memastikan zat besi dapat diserap secara optimal oleh tubuh.

3. Kombinasikan dengan Sumber Vitamin C

Untuk meningkatkan penyerapan zat besi yang penting bagi tubuh, jangan lupa sertakan makanan yang mengandung vitamin C dalam menu makan anak.

Buah-buahan sitrus, beri-berian, paprika, tomat, dan sayuran hijau adalah beberapa sumber vitamin C yang baik. 

Kombinasikan makanan ini dengan sumber zat besi seperti daging merah, unggas, dan kacang-kacangan untuk mendapatkan nutrisi yang optimal.

4. Hindari Memberikan Terlalu Banyak Susu

Agar penyerapan nutrisi anak usia 1-5 tahun lebih optimal, sebaiknya batasi konsumsi susu untuk anemia tidak lebih dari 24 ons (710 milliliter) per hari. 

Selain dapat mencegah penyerapan zat besi dari makanan lain, terlalu banyak mengonsumsi susu dapat menghambat nafsu makan anak terhadap makanan padat lainnya.

5. Suplementasi Zat Besi Jika Diperlukan

Pemberian suplemen zat besi termasuk salah satu cara untuk mencegah anemia, terutama jika anak memiliki risiko tinggi kekurangan zat besi. 

Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum memberi suplemen zat besi untuk anak, agar dosisnya sesuai kebutuhan si Kecil.

Jangan lupa, Bunda bisa dapatkan panduan lengkap mencegah anemia pada anak dan berbagai tips memenuhi kebutuhan zat besi anak dengan bergabung di Klub Generasi Maju secara gratis!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Bunda

Temukan Topik Lainnya

Kalkulator Zat Besi

Image Banner Kalkulator Zat Besi