Jangan sepelekan manfaat zat besi untuk anak, Bunda. Sebab, kekurangan zat besi dalam jangka panjang dapat berdampak negatif terhadap tumbuh kembang anak. Yuk, cari tahu cara penuhi kebutuhannya!
Manfaat Zat Besi untuk Anak
Selain untuk pembentukan hemoglobin, zat besi (iron) berguna untuk dukung kesehatan dan tumbuh kembang anak. Berikut ini beberapa manfaatnya:
1. Mencegah Anemia
Terhitung 1 dari 3 anak Indonesia berusia di bawah 5 tahun memiliki anemia. Hal ini kerap terjadi karena kurangnya asupan zat besi.
Seorang anak dapat mengalami defisiensi zat besi jika:
- Kurang asupan makanan yang mengandung zat besi heme (zat besi yang berasal dari makanan hewani).
- Pertumbuhan anak yang cepat tidak diikuti dengan penambahan konsumsi makanan mengandung zat besi.
- Kehilangan zat besi secara berlebihan akibat perdarahan saluran cerna.
- Minum susu sapi murni berlebihan.
- Berat badan berlebih (obesitas).
- Mengalami infeksi bakteri, virus, maupun parasit yang bersifat kronis.
2. Mendukung Fungsi Kognitif
Anemia defisiensi zat besi harus dicegah karena akan menghambat tumbuh kembang anak, termasuk perkembangan otak.
Sebab, otak membutuhkan oksigen untuk berfungsi sebagaimana mestinya. Faktanya, otak menggunakan sekitar seperlima dari total suplai oksigen tubuh untuk bisa menjalankan segala fungsi.
Zat besi (iron) diperlukan untuk mengikat oksigen dan nutrisi dalam darah untuk disalurkan ke otak.
Baca Juga: Ciri Anak Kekurangan Zat Besi dan Cara Penuhi Kebutuhannya
3. Bantu Cegah Risiko Stunting
Salah satu dampak kekurangan zat besi pada anak yang paling serius jika terjadi dalam jangka panjang adalah risiko stunting. Terutama jika terjadi pada periode emas usia anak, yaitu 0-2 tahun.
Anemia defisiensi zat besi memengaruhi pertumbuhan dengan mengganggu produksi hormon IGF-1 yang penting untuk perkembangan.
Sementara itu, stunting dapat memperburuk anemia karena kurangnya asupan zat besi (iron), vitamin A, dan zinc yang penting untuk penyerapan dan metabolisme zat besi.
4. Meningkatkan Konsentrasi
Manfaat zat besi untuk anak juga penting untuk menjaga performa akademis di sekolah.
Anak yang kebutuhan zat besinya tercukupi dengan baik cenderung lebih mudah fokus saat belajar atau melakukan aktivitas tertentu.
Sebaliknya, defisiensi zat besi (iron) membuat anak susah konsentrasi dan jadi lebih lambat menyelesaikan suatu tugas.
5. Tingkatkan Daya Tangkap Anak
Selain membantu konsentrasi, asupan zat besi (iron) yang terpenuhi dengan baik berperan dalam meningkatkan daya tangkap anak.
Mineral ini mendukung fungsi kognitif otak sehingga anak lebih mudah memahami pelajaran atau informasi baru.
6. Daya Ingat Lebih Kuat
Manfaat zat besi untuk anak usia prasekolah sampai sekolah nanti juga untuk meningkatkan kemampuan mengingat.
Zat besi (iron) mendukung memori dengan membantu pengiriman oksigen ke otak dan produksi neurotransmiter yang penting untuk fokus dan penyimpanan informasi.
7. Mendukung Perkembangan Sistem Saraf
Otak terdiri dari milyaran sel saraf yang saling terhubung melalui serabut saraf. Agar koneksi antar sel saraf ini kuat dan cepat, diperlukan lapisan pelindung yang disebut mielin.
Pembentukan mielin bergantung pada zat besi. Jika pembentukan mielin terganggu, komunikasi antar sel saraf akan terhambat dan berdampak pada perkembangan kognitif dan motorik anak.
8. Menekan Risiko Infeksi
Tak kalah penting, manfaat zat besi untuk anak adalah pencegahan penularan penyakit infeksi.
Anak yang kekurangan zat besi diketahui lebih rentan tertular infeksi, karena zat besi diperlukan untuk mendukung fungsi sistem kekebalan membentuk perlawanan terhadap bakteri.
Asupan zat besi yang mencukupi juga membantu menjaga keseimbangan jumlah dan fungsi sel darah putih yang memainkan peran utama pada kekebalan tubuh si Kecil.
9. Membangun Perilaku Positif
Asupan zat besi untuk anak yang mencukupi dalam 2 tahun pertama usianya ternyata berpengaruh besar terhadap pembentukan perilaku si Kecil.
Menurut IDAI, anak yang kekurangan zat besi lebih mudah rewel dan cepat marah karena anemia dapat menyebabkan rasa lelah dan penurunan nafsu makan.
Karena suasana hatinya buruk, si Kecil jadi enggan berinteraksi dan tidak bersemangat menjalani aktivitas hariannya dengan baik.
10. Meningkatkan Kualitas Tidur
Kekurangan zat besi pada anak dikaitkan dengan perubahan pola tidur jangka pendek dan jangka panjang yang dapat berpengaruh pada kelancaran tumbuh kembang anak.
Dalam jangka panjang, pertumbuhan anak mungkin terdampak jika ia tidak mendapatkan cukup tidur. Itu karena hormon pertumbuhan biasanya dilepaskan saat tidur.
Jika anak terus-terusan kurang tidur, tubuhnya tidak akan memproduksi hormon pertumbuhan dalam jumlah yang cukup.
Baca Juga: Cara Mudah Mencegah Kekurangan Zat Besi pada Anak
11. Jaga Nafsu Makan Baik
Anak yang kekurangan asupan harian zat besi (iron) sering dikaitkan dengan penurunan nafsu makan.
Memenuhi kebutuhan zat besi (iron) harian anak akan membantu menjaga nafsu makan, sehingga asupan nutrisinya terpenuhi dengan baik.
12. Tidak Mudah Lelah
Manfaat zat besi untuk anak penting sebagai sumber energi bagi tubuh. Zat besi membantu sel darah merah membawa oksigen ke seluruh tubuh, termasuk otot.
Kekurangan zat besi dapat menghambat kinerja fisik dan mental, menyebabkan gejala seperti mudah lelah dan kurang fokus.
13. Mengurangi Frekuensi Breath-Holding Attacks
Anak-anak yang sering mengalami serangan menahan napas (breath-holding attacks) seringkali disebabkan oleh kekurangan zat besi.
Pemberian zat besi dapat membantu mengatasi masalah kekurangan darah yang sering menjadi penyebab serangan tersebut.
14. Lebih Aktif dan Lincah
Kekurangan zat besi dapat menjadi penghambat bagi si Kecil untuk tetap aktif dan lincah. Sebab, zat besi sangat penting untuk menyalurkan energi ke otot.
Zat besi (iron) juga membantu menjaga tingkat energi yang stabil, sehingga anak tetap aktif bermain dan belajar.
15. Menjaga Kesehatan Rambut
Salah satu gejala kekurangan asupan zat besi (iron) adalah kerusakan pada rambut, terutama rambut rontok.
Manfaat zat besi untuk anak adalah menjaga kesehatan rambut dengan meningkatkan aliran darah ke kulit kepala.
Hal ini membantu rambut anak tumbuh lebih sehat, kuat, dan bebas dari masalah rambut rontok atau kering.

Baca Juga: 8 Cara Menambah Zat Besi pada Anak yang Tepat
Cara Memenuhi Kebutuhan Zat Besi Anak
Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kebutuhan zat besi untuk anak usia 1-3 tahun adalah 7 mg per hari. Berikut beberapa cara penuhi kebutuhan zat besi (iron) harian anak:
1. Berikan Makanan Tinggi Zat Besi
Tak sedikit Bunda yang belum mengetahui anak kekurangan zat besi harus makan apa. Untungnya, ada banyak sumber makanan tinggi zat besi yang dapat diberikan kepada anak, yaitu:
- Daging sapi cincang ¼ ons: 0,8 mg zat besi.
- Daging kambing ¼ ons: 1 mg kandungan zat besi.
- Setengah potong hati ayam: 3.6 mg kandungan zat besi.
- Setengah potong hati sapi: 1,7 mg kandungan zat besi.
- Setengah potong sosis sapi: 0,8 mg kandungan zat besi.
- 1 butir telur: 0,8 mg kandungan zat besi.
- Brokoli 9 kuntum: 0,2 mg zat besi.
- Bayam 3 ikat: 1 mg zat besi.
- Tahu 150 gram: 2.4 mg zat besi.
- Tempe 100 gram: 2.7 mg zat besi.
- Tauge 100 gram: 1mg zat besi.
- Kol 100 gram: 0.5 mg zat besi.
Pastikan Bunda memberikan si Kecil makanan tinggi zat besi (iron) minimal 2 kali dalam sehari. Ini termasuk protein hewani dan nabati, serta sayur dan buah yang tinggi zat besi.
Penasaran apakah asupan zat besi si Kecil sudah cukup atau belum? Yuk, cari tahu secara gratis di Kalkulator Zat Besi, cukup dengan menjawab 7 pertanyaan singkat mengenai rutinitas harian si Kecil!
2. Suplementasi Zat Besi
Jika anak menunjukkan gejala kekurangan zat besi (iron), seperti lesu, pucat, atau sulit berkonsentrasi, pemberian suplemen mungkin diperlukan.
Namun, pastikan Bunda sudah konsultasi terlebih dahulu dengan dokter, karena dosis yang salah dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan pencernaan.
3. Kombinasikan dengan Makanan Tinggi Vitamin C
Agar manfaat zat besi untuk anak bisa lebih optimal, Bunda dapat memberikan asupan makanan yang kaya vitamin C seperti jeruk, jambu merah, pepaya, dan masih banyak lagi.
Vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi dari sayuran hingga 2 kali lipat sehingga akan ada lebih banyak zat besi yang dapat diserap oleh tubuh anak.
Selain untuk menjaga imun, vitamin C juga bermanfaat untuk memaksimalkan penyerapan zat besi (iron) non-heme yang berasal dari sumber makanan nabati.
4. Berikan Susu Pertumbuhan Terfortifikasi Zat Besi
Selain makanan, Bunda juga bisa memberikan si Kecil susu pertumbuhan yang tinggi zat besi seperti SGM Eksplor 1+ yang dilengkapi dengan IronC™.
IronC™ adalah kombinasi unik zat besi & vitamin C yang dapat membantu memaksimalkan penyerapan zat besi dan nutrisi penting lainnya hingga 2x lipat.
Baca Juga: 6 Manfaat Minum Susu Tinggi Zat Besi untuk Anak 1-5 Tahun
5. Jangan Biasakan Anak Minum Teh Waktu Makan
Agar manfaat zat besi untuk anak tetap optimal dan bisa diserap dengan baik, jangan berikan minum teh di waktu makan.
Sebab, teh mengandung asam fitat dan tanin yang dapat menghambat proses penyerapan zat besi. Berikanlah air putih jika anak merasa haus di tengah-tengah waktu makan.
Jika si Kecil ingin minum teh, berikan teh di luar waktu makan. Misalnya, beri jeda lebih dari satu jam setelah atau sebelum makan, supaya penyerapan zat besi tetap optimal di dalam tubuh.
6. Hindari Makanan yang Menghambat Penyerapan Zat Besi
Beberapa makanan seperti susu sapi segar, kopi, atau produk kedelai dapat mengganggu penyerapan zat besi jika dikonsumsi secara bersamaan dan dalam jumlah berlebihan.
Memenuhi kebutuhan zat besi (iron) untuk anak memang membutuhkan kombinasi asupan makanan bergizi dan kebiasaan makan yang baik.
Mau Si Kecil terhindar dari risiko anemia, Bun? Yuk, coba konsultasi langsung dengan ahli NutriCare Expert soal asupan zat besi dan anemia lewat WhatsApp, kapan saja 24 jam!