Anemia pada anak dapat menyebabkan rewel, lemas, dan mudah lelah, sehingga tidak boleh disepelekan. Gejala ringan bisa diatasi dengan memberikan makanan untuk anemia pada anak yang kaya zat besi (iron).
Daftar Makanan untuk Anemia Pada Anak
Beberapa makanan dapat membantu memenuhi kebutuhan zat besi pada anak dengan anemia, seperti daging, ikan, sayuran, dan buah-buahan. Berikut ini rekomendasinya:
1. Daging Merah
Daging merah adalah salah satu sumber protein hewani dengan kandungan zat besi (iron) tertinggi. Zat besi dari protein hewani juga lebih mudah diserap dan digunakan tubuh.
Contoh daging merah yang disarankan sebagai makanan penambah darah adalah daging sapi, domba, atau kambing. Pilih bagian daging yang paling sedikit lemaknya.
Sebagai gambaran, 100 gram daging sapi mengandung 2,7 mg zat besi sementara dalam 1/4 ons daging kambing terdapat 1 mg zat besi.
2. Jeroan Hati
Kandungan zat besi dalam jeroan hati sapi dan hati ayam termasuk yang tertinggi di antara protein hewani lainnya.
Setiap 1 potong hati ayam (30 gram) mengandung sekitar 3,6 mg zat besi dan 1 potong hati sapi ukuran sedang (50 gram) bisa mengandung hingga 8,9 mg zat besi.
Proses penyerapan zat besi dari jeroan hati juga lebih baik sehingga bisa cepat digunakan tubuh. Itu kenapa, hati sapi dan hati ayam bagus dijadikan menu makanan untuk anemia pada anak.
Baca Juga: Ciri Anak Kekurangan Zat Besi dan Cara Penuhi Kebutuhannya
3. Sarden
Sarden adalah sumber zat besi (iron) yang baik. Per 100 gram ikan sarden kalengan mengandung 2,9 mg zat besi, yang lebih tinggi dibandingkan jenis ikan lain yang umum dikonsumsi.
Sarden juga kaya akan protein, yang bisa menyediakan 24,6 g protein dari setiap 100 gram porsi sajiannya.
Porsi standar ikan sarden biasanya setara dengan satu kaleng, yang beratnya sekitar 85 gram atau 3 ons berisi sekitar 4-5 potong ikan.
4. Tongkol
Anemia pada anak yang tidak segera ditangani dapat membuat si Kecil mudah lemas, rentan sakit akibat daya tahan tubuh menurun, sulit berkonsentrasi, dan akhirnya memengaruhi prestasi belajarnya.
Untungnya, anemia gejala ringan masih mudah diatasi dengan perbaikan gizi dari menu makanan sehari-hari.
Contoh makanan untuk anemia pada anak yang murah meriah adalah ikan tongkol. Per 100 gram daging ikan tongkol mengandung 1,63 mg zat besi.
5. Telur
Telur dapat diolah menjadi menu makanan untuk kurang darah, karena setiap butirnya mengandung hingga 1 mg zat besi (iron). Zat besi terkonsentrasi paling banyak di kuning telur.
Kemenkes menyarankan anak makan 1-2 butir telur setiap hari sebagai upaya mencegah stunting dengan mencukupi kebutuhan zat besi harian anak.
Telur juga memiliki kandungan lain seperti protein, omega-3, kolin, dan mineral penting lainnya untuk mendukung tumbuh kembang anak yang optimal.
6. Tuna
Pilihan makanan untuk anemia pada anak berikutnya adalah ikan tuna. Tuna adalah salah satu jenis ikan yang bagus untuk anak karena tinggi protein, omega-3, dan zat besi (iron).
Pilih jenis tuna yang rendah merkuri, seperti tuna skipjack atau yang akrab disebut cakalang. Dalam 3 ons tuna kaleng (berat bersih 85 gram) mengandung 1 mg zat besi (iron).
Akan lebih baik jika Bunda bisa menyajikan menu masakan dari daging tuna segar, bukan kalengan.
7. Kerang
Pilihan makanan penambah darah untuk anak anemia berikutnya adalah kerang. Dalam setiap 100 gram kerang dapat memenuhi 17% kebutuhan harian anak untuk zat besi (iron).
Kerang juga dapat menjadi sumber asam lemak omega 3 untuk bantu mendukung perkembangan otak.
Baca Juga: 6 Dampak Kekurangan Zat Besi pada Anak yang Harus Diwaspadai
8. Daging Ayam
Daging ayam dan unggas seperti bebek dan kalkun merupakan alternatif sumber zat besi yang baik sebagai makanan untuk anemia pada anak.
Per 100 gram paha ayam utuh dengan kulit dapat mengandung 0,8 mg zat besi (iron).
9. Bayam
Bayam termasuk sayuran untuk penambah darah yang bagus karena kandungan zat besinya cukup tinggi.
Setiap 1 ikat bayam (kurang lebih 100 gram) mengandung 2,7 mg zat besi, yang juga dilengkapi vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi secara signifikan.
Penyerapan zat besi dari bayam tidak sebaik dari protein hewani. Jadi, Bunda perlu tambahkan sumber vitamin C dan protein hewani pada masakan bayam, seperti sup bayam bening dengan tomat dan sosis atau daging ayam.
10. Buah-buahan
Beberapa jenis buah tinggi zat besi sehingga dapat diberikan sebagai makanan untuk anemia pada anak. Berikut adalah beberapa buah-buahan yang mengandung zat besi:
- Stroberi.
- Semangka.
- Kismis.
- Kurma.
- Ara (buah tin).
- Plum kering.
- Aprikot kering.
- Persik kering (peach).
Buah bit juga tinggi kandungan zat besinya. Penelitian menunjukkan, rutin minum jus buah bit dapat meningkatkan hemoglobin, terutama jika dikombinasikan dengan suplemen zat besi.
12. Selai Kacang
Dalam setiap satu sendok makan selai kacang bisa mengandung zat besi (iron) hingga 0,56 mg, tergantung dari merk dan jenis kacang yang digunakan.
Kacang tanah mengandung 4,6 mg zat besi, kacang almond bisa mengandung 5,3 mg zat besi, kdan yang cukup tinggi adalah kacang mete dengan kandungan 7,8 mg zat besi (iron).
Selai kacang juga tinggi protein, dan bisa dijadikan alternatif camilan bila si Kecil tiba-tiba lapar. Jadi, Bunda bisa membuatkan sandwich roti gandum dengan selai kacang yang praktis.
12. Oatmeal
Oatmeal (bubur gandum) bisa Bunda berikan sebagai makanan untuk anemia pada anak. Sekitar 3/4 cangkir oatmeal mengandung 4,5-6,6 mg zat besi (iron).
Jika si Kecil sedang ingin camilan manis, tambahkan sedikit kayu manis dan potongan buah yang kaya zat besi seperti stroberi, kismism atau kurma.
Apabila ingin menyajikan bubur gandum gurih sebagai pengganti menu makan nasi, sajikan dengan topping daging sapi, ikan, atau telur untuk menambah asupan zat besinya.
13. Kacang Merah
Kacang merah mentah dapat mengandung 5,2 mg zat besi per 100 gram porsinya, dan mungkin turun hingga 2,2 mg setelah direbus.
Namun zat besi dalam kacang merah merupakan zat besi non-heme yang kurang mudah diserap tubuh dibandingkan zat besi dari protein hewani.
Untuk meningkatkan penyerapannya, padukan kacang merah dengan sumber protein hewani dan makanan kaya vitamin C.
Misalnya sup kacang merah dengan isian daging dan tomat, atau dan memberikan buah jeruk setelah makan.
14. Kismis
Anak-anak biasanya akan menyukai kismis. Karena itu, Bunda juga bisa memperkenalkan si kismis sebagai makanan untuk anemia pada anak.
Kismis dan beragam jenis buah kering dapat membantu memenuhi asupan zat besi (iron). Dalam secangkir kismis mengandung 4 mg zat besi (iron).
Selain untuk mencegah anemia, kismis juga dapat dikonsumsi si Kecil untuk mencegah sembelit.
15. Tahu
Tahu dikenal sebagai sumber protein lengkap. Selain kaya kalsium, setiap setengah cangkir tahu yang setara dengan 126 gram dapat mengandung 3 mg zat besi (iron).
Bunda dapat membuat menu olahan tahu, seperti omelet tahu, tahu kukus, nugget tahu, ditambahkan ke dalam salad, dan lain-lain.
Baca Juga: 6 Cara Mudah Mencegah Anemia pada Anak
Akan lebih baik juga bila Bunda bisa memberikan susu tinggi zat besi (iron) untuk menyempurnakan kebutuhan gizi harian si Kecil. Pilih susu tinggi zat besi yang juga diperkaya vitamin C untuk memaksimalkan penyerapan zat besinya.
Setelah mengupayakan pemberian menu makanan untuk anemia pada anak, jangan lupa monitor terus kecukupan zat besi si Kecil secara berkala lewat Kalkulator Zat Besi untuk menghindari memburuknya gejala.
Bunda juga bisa mendapatkan beragam konten parenting terbaru tentang tumbuh kembang, gizi anak, dan promo menarik SGM lainnya dengan cara mendaftarkan diri di Klub Generasi Maju sekarang.