Facebook Pixel Code 13 Makanan Pemicu Alergi pada Anak

13 Makanan Pemicu Alergi Anak yang Wajib Diwaspadai

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 20 October 2022

1 Tahun
Alergi
Cover Image of 13 Makanan Pemicu Alergi Anak yang Wajib Diwaspadai

 

Alergi makanan adalah masalah kesehatan yang umum terjadi pada anak-anak. Cara terbaik mencegah alergi kambuh adalah dengan menghindari makanan pemicu alergi anak.

Daftar Makanan Pemicu Alergi Anak

Alergi makanan terjadi ketika sistem imun yang seharusnya melawan penyakit justru bereaksi berlebihan terhadap protein dalam makanan. Berikut adalah beberapa makanan yang bisa memicu reaksi alergi:

1. Susu Sapi

Alergi susu sapi adalah salah satu jenis alergi makanan yang paling umum terjadi pada anak di bawah usia 16 tahun.

Protein susu sapi dapat menimbulkan alergi baik dalam bentuk susu murni atau makanan olahan yang terbuat dari susu seperti es krim, keju, yogurt, krim, dan kue.

2. Kuning Telur

Telur juga termasuk salah satu makanan pemicu alergi anak yang paling umum. Beberapa anak mungkin tidak sepenuhnya alergi pada telur utuh, tapi bisa hanya terhadap bagian kuningnya saja.

Anak mungkin alergi terhadap beberapa jenis protein dalam telur, seperti albumin, globulin, lesitin, isozim, dan itellin.

Baca Juga: 10 Ciri Anak Alergi Susu Sapi dan Pengobatannya

3. Putih Telur

Dibanding kuning telur, bagian putih telur lebih sering menyebabkan alergi pada anak-anak.

Gejalanya tidak jauh berbeda dengan alergi kuning telur, yakni menyebabkan alergi kulit seperti ruam dan gatal serta pembengkakan pada wajah.

Selain tidak mengonsumsi telur, si Kecil juga perlu menghindari kue, puding, dan mayonaise yang ditambahkan putih telur. 

4. Ikan

Ikan adalah sumber protein yang populer selain telur, tetapi sering menjadi makanan pemicu alergi anak. Jenis ikan yang umumnya menyebabkan alergi meliputi tuna, tongkol, dan salmon.

Beberapa anak mungkin hanya alergi terhadap jenis ikan tertentu, sementara lainnya tidak dapat makan ikan sama sekali.

5. Kerang

Anak yang alergi ikan juga bisa alergi terhadap kerang. Sama seperti alergi ikan, reaksi alergi terhadap makanan laut ini dapat menyebabkan gatal-gatal, muntah, dan diare.

Alergi makanan laut biasanya disebabkan oleh zat tropomiosin, yang salah dikenali sistem imun sebagai zat berbahaya. Ini memicu produksi antibodi dan pelepasan histamin, yang menyebabkan reaksi alergi.

6. Udang, Kepiting, dan Lobster

Dibanding kerang, kepiting, lobster, dan udang lebih sering menjadi makanan pemicu alergi anak. Namun bila si Kecil memiliki alergi udang, belum tentu ia alergi terhadap makanan laut lainnya. 

Sebab ada anak yang memiliki alergi udang saja, ada anak yang alergi ikan dan udang, ada yang hanya alergi terhadap kepiting saja, dan ada pula yang alergi udang dan kerang.

Untuk memastikan si Kecil alergi apa, Bunda perlu mengamati kondisi si Kecil setelah mengonsumsi makanan laut selain udang dan lobster. 

Baca Juga: Alternatif Makanan untuk Anak 1 Tahun ke Atas yang Alergi Protein

7. Kacang Tanah

Kacang tanah adalah kacang-kacangan yang termasuk dalam famili yang sama dengan kedelai, kacang polong, dan lentil, bukan kacang yang tumbuh dari pohon seperti hazelnut, pistachio, atau almond.

Setidaknya ada 11 jenis protein dalam kacang tanah yang teridentifikasi dapat menyebabkan alergi. 

Kacang tanah adalah salah satu makanan pemicu alergi anak yang bisa menyebabkan syok anafilaksis, yaitu reaksi alergi parah yang berpotensi mematikan dan memerlukan penanganan cepat.

8. Biji Wijen

Protein yang ada pada biji wijen bisa memicu reaksi alergi pada anak. Tak cuma dalam bentuk biji-bijian, wijen juga tersedia dalam bentuk minyak.

Bila anak memiliki alergi wijen, pastikan menu makanannya bebas dari bahan ini. Sebagai gantinya, Bunda bisa mengganti minyak biji wijen dengan minyak kanola atau minyak zaitun.

9. Daging Merah

Jika si Kecil mengalami kembung, mual, sakit perut, atau gatal-gatal setelah mengonsumsi daging merah (daging sapi, daging kambing, daging domba, babi) ini tandanya si Kecil memiliki alergi.

Jika anak alergi terhadap daging merah, ia tetap bisa mendapatkan protein hewani dari daging ayam maupun telur. 

10. Tomat

Bunda mungkin tidak tahu, jika tomat masuk dalam deretan makanan pemicu alergi anak. Tomat mengandung protein profilin yang dapat memicu sistem imun tubuh menghasilkan zat bernama IgE.

Kemunculan IgE dapat memicu pelepasan histamin yang menyebabkan gejala alergi, seperti kulit gatal atau bengkak.

11. Cokelat

Meski disukai, cokelat bisa menimbulkan alergi pada sebagian anak karena mengandung alergen seperti tiramin, feniletilamin, theobromine, kafein, perasa tambahan, dan pengemulsi.

Bunda perlu berhati-hati karena variasi makanan anak yang mengandung cokelat sangat banyak.

Selalu perhatikan komposisi permen, kue, atau camilan lainnya sebelum diberikan kepada si Kecil. 

12. Tepung Gandum

Tepung gandum termasuk makanan pemicu alergi anak yang perlu Bunda hindari. Kandungan protein gandum, seperti albumin, globulin, gliadin, dan gluten sering kali jadi biang keladi munculnya alergi. 

Tepung gandum biasanya ada pada roti, kue, pasta, dan biskuit. Selain pada makanan, protein gluten kadang juga ditemukan pada mainan lilin dan produk mandi anak. 

13. Daging Ayam

Alergi daging ayam tidak umum terjadi, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau bahkan berbahaya pada sebagian orang.

Pada beberapa kasus, si Kecil mungkin tidak memiliki alergi daging ayam saat bayi. Namun ketika bertambah dewasa, ia bisa saja memiliki kondisi ini.

Salah satu zat pemicu alergi yang ada pada daging ayam adalah albumin.

Cara Mengatasi Alergi Makanan pada Anak

Mengenali pemicu dan gejala alergi anak menjadi langkah penting dalam mengatasi alergi makanan. Pasalnya, Bunda akan lebih waspada dan memberikan pertolongan segera ketika alergi si Kecil kambuh. 

Bunda juga bisa mencegah kemunculan alergi dengan menghindari pemberian makanan yang memicu gejalanya. Dibanding membeli makanan di luar yang tidak pasti bahan-bahannya, Bunda sebaiknya menyiapkan sendiri bekal makan anak. 

Baca Juga: 8 Kebutuhan Nutrisi untuk Anak yang Alergi Susu Sapi

Lalu jika si Kecil tidak cocok dengan susu sapi, dokter mungkin bisa merekomendasikan untuk mengganti susu sapi dengan alternatif susu yang lebih aman untuk anak, seperti SGM Eksplor ISOPRO SOY.

Susu pertumbuhan ISOPRO SOY terbuat dari isolat protein soya berkualitas, DHA & IronC, yang juga difortifikasi nutrisi penting lainnya sebaik susu sapi, seperti Omega 3&6, Kalsium, Vitamin D, Zinc, Vitamin C, dan Serat Pangan. 

Jangan lupa untuk mendaftarkan diri sebagai anggota Klub Generasi Maju, Bun! Bunda bisa mendapatkan beragam informasi seputar anak, mulai dari nutrisi, kesehatan, hingga tumbuh kembang.

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Bunda

Temukan Topik Lainnya