Immunoglobulin E (IgE) dapat menunjukkan respons tubuh terhadap alergen tertentu yang memengaruhi kesehatan dan kualitas hidup si Kecil. Ketahui apa fungsinya dalam tubuh dan artinya jika hasil tes tinggi atau rendah!
Apa yang Dimaksud dengan IgE?
IgE adalah Imunoglobulin E atau antibodi yang berperan dalam mekanisme alergi.
Zat asing yang masuk ke dalam tubuh jika menempel pada sel mast akan ditangkap oleh IgE dan menyebabkan keluarnya zat yang disebut histamin. Zat inilah yang kemudian menyebabkan reaksi alergi.
IgE Total yang Normal Berapa?
Berikut ini kisaran kadar IgE normal berdasarkan usia anak:
- Bayi (< 1 tahun): 0 - 15 IU/mL
- Balita (1 - 5 tahun): 0 - 60 IU/mL
- Anak-anak (6 - 9 tahun): 0 - 90 IU/mL
Penting diingat, kadar Imunoglobulin E setiap anak dapat berbeda tergantung pada beberapa faktor. Tes darah perlu dilakukan untuk mengetahui kadar yang normal dan menilai respons sistem imun terhadap zat tertentu.
Dokter mungkin juga perlu memeriksa rekam medis anak sebelum menentukan apakah kadar Imunoglobulin E si Kecil normal.
Prosedur Tes IgE
Ada dua jenis tes darah yang dapat digunakan untuk mendiagnosis alergi:
- Tes IgE total: Tes ini untuk mengukur jumlah total antibodi Imunoglobulin E dalam darah. Namun, hasil tes tidak dapat menunjukkan hasil alergi dan tidak terlalu sensitif.
- Tes IgE spesifik: Mengukur antibodi Imunoglobulin E dalam darah sebagai respons terhadap satu alergen tertentu.
Pengambilan darah untuk tes darah alergi hanya memakan waktu beberapa menit. Berikut ini langkah-langkahnya:
- Ahli medis akan mengambil darah dari vena di lengan menggunakan jarum tipis.
- Jarum tersebut mungkin menyebabkan sedikit rasa terjepit dan tidak nyaman.
- Ahli medis mengisi tabung pengumpul dengan darah dan kemudian mencabut jarum.
- Perban kecil akan dibalut di lengan area pengambilan darah.
Tes darah alergi mendeteksi kadar Imunoglobulin E yang tinggi dalam darah. Jika ada alergi, sistem imun menghasilkan Imunoglobulin E dan zat seperti histamin yang memicu gejala alergi.
Apa Arti Kadar IgE Rendah?
Kadar Imunoglobulin E rendah dapat mengindikasikan adanya kelelahan kronis, autoimun, dan kondisi lainnya. Si Kecil mungkin harus menjalani tes lain untuk mengetahui penyebab pastinya.
Apa Arti Kadar IgE yang Tinggi?
Kadar Imunoglobulin E tinggi dapat menandakan adanya asma akibat alergi pernapasan, rinitis alergi, dermatitis atopik, atau kondisi alergi lainnya. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan langsung dalam tes serum.
Kadar IgE juga dapat meningkat ketika tubuh melawan infeksi dari parasit dan dari beberapa gangguan sistem kekebalan tubuh (autoimun).
Baca Juga: Gejala Alergi Kulit pada Anak dan Cara Mengatasinya
Kapan Anak Harus Melakukan Tes IgE?
Ada kondisi di mana si Kecil mungkin perlu melakukan tes Imunoglobulin E. Beberapa di antaranya seperti:
1. Bila Mengalami Gejala Autoimun
Jika setelah dokter mencurigai atau menduga si Kecil menunjukkan gejala autoimun, ia akan direkomendasikan menjalani tes Imunoglobulin E.
Melakukan tes ini akan membantu Bunda untuk mendapatkan rincian lengkap tentang kadar Imunoglobulin E si Kecil dan faktor risikonya berdasarkan hasil pemeriksaan dan analisa dari dokter.
2. Ada Tanda Infeksi
Tes Imunoglobulin E total digunakan untuk membantu mendiagnosis beberapa kondisi kesehatan termasuk jenis infeksi dan gangguan kekebalan tertentu.
Sebab, bila si Kecil memiliki tanda infeksi serius, terutama infeksi yang disebabkan parasit, kadar Imunoglobulin E akan meningkat.
Penting untuk melacak perkembangan seberapa parah infeksi yang terjadi melalui tes Imunoglobulin E.
3. Ada Kecurigaan atau Dugaan Alergi
Jika dokter sudah mengeliminasi faktor autoimun atau infeksi, dokter dapat menjalani tes IgE secara teratur apabila ada kecurigaan alergi, termasuk reaksi alergi akibat infeksi jamur di paru-paru.
Tes ini juga dapat digunakan untuk memandu pengobatan pada anak yang menderita asma yang terkait dengan alergi.
Beberapa alergen umum biasanya meliputi:
- Alergi makanan
- Alergi susu sapi
- Debu rumah
- Alergi lateks
- Gigitan dan sengatan serangga
- Jamur
- Bulu, urin, dan air liur hewan peliharaan
- Serbuk sari
- Alergi terhadap obat tertentu (seperti penisilin)
Bunda harus menunjukkan seluruh riwayat medis anak sebelum menjalani tes darah ini.
Bunda juga bisa cek kemungkinan alergi jika si Kecil tidak cocok susu sapi lewat Cek Risiko Alergi dengan hanya menjawab beberapa pertanyaan singkat.
Baca Juga: 10 Ciri Anak Alergi Susu Sapi dan Pengobatannya
Hubungan Antara IgE dan Reaksi Alergi pada Anak
Imunoglobulin E memicu reaksi alergi dengan memproduksi antibodi saat mendeteksi alergen. Antibodi ini menempel pada sel mast dan basofil, lalu melepaskan histamin yang menyebabkan gejala alergi.
Imunoglobulin E juga memiliki kemampuan khusus untuk mendeteksi alergen pada tubuh. Setiap jenis IgE memiliki "radar" khusus untuk mengenali jenis alergen tertentu.
Itulah sebabnya ada anak yang hanya alergi bulu kucing, sementara yang lain alergi banyak hal karena memiliki lebih banyak jenis antibodi Imunoglobulin E.
Cek Alergi dengan Tes Darah vs Tes Kulit
Mengecek jenis alergi yang dimiliki si Kecil bisa dengan tes darah dan tes tusuk kulit (skin prick test). Namun, apa perbedaan hasil tes alergi pada kulit dengan tes darah?
Pada skin prick test, dokter akan membuat tusukan kecil di kulit dan mengoleskan alergen untuk melihat adanya reaksi. Maka, hasil tes kulit bisa lebih akurat dan langsung dapat diketahui di hari yang sama.
Tes tusuk kulit tidak cocok bagi semua orang, terutama jika si Kecil memiliki masalah kulit, mengonsumsi antihistamin, atau berkulit gelap. Dalam kasus ini, tes darah lebih disarankan.
Baca Juga: Apakah Alergi pada Anak Bisa Sembuh?
Jika Bunda masih memiliki pertanyaan seputar pengobatan alergi dan pola asuh anak alergi, yuk langsung saja hubungi Sahabat Bunda Generasi Maju!