Facebook Pixel Code Alergi Susu Sapi: Penyebab, Ciri-ciri, dan Cara Mengatasi

Alergi Susu Sapi: Penyebab, Ciri-ciri, dan Cara Mengatasi

Alergi Susu Sapi: Penyebab, Ciri-ciri, dan Cara Mengatasi

 

Bunda, tahukah kalau alergi susu sapi pada anak salah satu jenis alergi makanan yang umum? Diperkirakan 1 dari 10 anak menunjukkan gejala alergi setelah mengonsumsi susu sapi. Ciri-ciri alergi susu sapi yang paling umum muncul pada anak adalah perut kembung, muntah, atau diare.

Jika dilihat sekilas, tanda-tanda ini mungkin dapat disalahpahami sebagai kondisi lain, seperti infeksi pada pencernaan. Nah, supaya bisa lebih memahami seperti apa gejala alergi susu sapi pada anak dan cara mengatasinya, baca terus artikel ini, Bun! 

Penyebab Alergi Susu Sapi Pada Anakk

Alergi adalah reaksi berlebihan dari sistem imun yang muncul saat tubuh mengenali zat asing  yang dianggap berbahaya, padahal sebetulnya tidak.

Nah, susu sapi mengandung protein tertentu yang dikira oleh sistem imun anak sebagai zat yang berbahaya. Selain terkandung dalam susu sapi, protein ini juga terkandung dalam produk olahan susu seperti keju, yogurt, dan lain sebagainya.

Karena dianggap bahaya, sistem imunnya akan berusaha untuk menyingkirkan protein tersebut dari dalam tubuh. Caranya adalah dengan melepaskan zat kimia khusus bernama histamin yang memicu munculnya reaksi alergi. Inilah yang disebut sebagai alergi susu sapi atau alergi protein susu sapi. 

Alergi susu sapi lebih berisiko dialami oleh anak-anak yang terlahir dalam keluarga yang memiliki riwayat alergi makanan. Selain itu, risiko alergi susu juga lebih tinggi pada anak yang sudah mulai belajar minum susu sapi sejak usia dini, yaitu mulai di bawah usia 6 bulan.

Pada kasus yang sangat jarang terjadi, alergi susu sapi pada anak bisa muncul akibat dipicu oleh pola makan Bunda yang rutin minum susu sapi selama masa menyusui. Kandungan protein pada susu sapi yang Bunda konsumsi bisa masuk ke dalam ASI dan ikut dikonsumsi anak.

Bunda sudah bisa mengetahui anak memiliki alergi susu sapi dalam 6 bulan pertama kehidupannya. Lalu, apa saja tanda alergi susu sapi pada anak?

Baca Juga: Nutrisi Terbaik untuk Tumbuh Kembang Anak yang Alergi Susu Sapi

Ciri-Ciri Alergi Susu Sapi pada Anak

Ciri-ciri alergi susu sapi bisa berbeda-beda pada tiap anak. Berdasarkan laporan dari banyak orangtua, jenis gejala yang paling sering muncul akibat alergi makanan adalah ruam kulit kemerahan yang terasa gatal alias dermatitis.

Reaksi alergi dapat muncul langsung setelah anak minum susu atau mengonsumsi produk olahan susu sapi, dan bisa berlangsung sekitar 20-30 menit sampai lebih dari 2 jam. Ada pula reaksi alergi lambat yang bisa muncul minimal dalam hitungan jam dan berlangsung hingga berhari-hari (1-2 minggu).

Ciri-ciri alergi susu sapi yang umumnya dapat langsung muncul segera setelah konsumsi adalah:

  • Biduran atau ruam di kulit.

  • Mengi (napas bengek).

  • Gatal dan kemerahan (dermatitis atau eksim).

  • Muntah. 

  • Mulut, lidah, atau tenggorokan bengkak.

  • Gangguan pernapasan, seperti sesak napas

Kemudian, tanda alergi susu sapi yang dapat muncul setelah beberapa saat, termasuk:

Pada beberapa kasus yang parah, alergi susu sapi pada anak dapat menimbulkan reaksi serius yang disebut anafilaksis. Anafilaksis sangat berbahaya karena dapat mengancam nyawa si Kecil jika terlambat ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, Bunda juga perlu memahami apa saja gejala syok anafilaksis pada anak, antara lain:

  • Sulit bernapas.

  • Napas berbunyi.

  • Kesulitan berbicara atau suara serak.

  • Batuk tak kunjung mereda.

  • Pusing, sampai pingsan.

  • Wajah pucat dan lemas.

Baca Juga: Mengatasi Hidung Tersumbat karena Reaksi Alergi pada Cuaca Dingin

Bunda juga bisa mengetahui apakah gejala yang dialami buah hati termasuk alergi atau bukan lewat tools Cek Alergi Anak, lho! Jika alergi susu sapi pada anak kita abaikan tanpa penanganan yang tepat, tumbuh kembangnya juga bisa terganggu. Jadi, yuk, Bun, segera periksakan ke dokter!

Cara Mengatasi Alergi Susu Sapi pada Anak

Jika muncul ciri-ciri alergi susu sapi pada anak, ada baiknya Bunda segera berkonsultasi dengan dokter, ya. Dokter biasanya akan melakukan tes darah dan uji tusuk kulit untuk mengetahui apakah anak Bunda mengalami alergi susu sapi atau tidak. 

Selanjutnya, dokter akan meminta Bunda untuk melakukan pemeriksaan setiap 6-12 bulan untuk melihat apakah anak sudah sembuh dari alerginya atau belum. Pada beberapa kasus, alergi susu sapi akan menghilang saat anak berusia 3-5 tahun. Namun pada beberapa kasus lainnya, alergi susu sapi ini akan terus menetap hingga dewasa.

Bila anak didiagnosis mengalami alergi susu sapi, Bunda perlu berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi untuk mengatasi alerginya.

Anak yang memiliki alergi susu sapi biasanya disarankan untuk menghindari produk olahan susu sapi lainnya. Misalnya: 

  • Yogurt, krim, mentega, margarin, keju.

  • Es krim, minuman susu, susu bubuk, susu krimer kental.

Susu sapi juga terdapat dalam berbagai produk makanan dan minuman yang dijual di pasaran. Jadi, Ibu perlu memeriksa label untuk bahan-bahan makanan dan minuman, seperti:

  • Gula susu, laktosa, susu padat, protein susu, susu modifikasi.

  • Kasein, kaseinat, protein whey, whey terhidrolisis, whey padat.

  • Laktosa, laktalbumin.

  • Kaseinat terhidrolisis.

  • Susu bubuk skim, susu padat tanpa lemak, lemak mentega.

Bila sedang makan di luar rumah seperti restoran, Bunda bisa coba untuk bertanya pada juru masak apakah makanan atau minuman tersebut mengandung kandungan susu atau tidak. 

Bunda juga bisa berkonsultasi pada Pakar Alergi untuk mengetahui apa saja makanan atau minuman yang bisa diberikan pada anak untuk sehari-hari. Lantas, apakah si Kecil masih bisa mengonsumsi susu?

Jawabannya, tentu saja bisa. Untuk anak usia 1-5 tahun yang tidak cocok dengan susu sapi, Bunda bisa memberikan alternatif formula yang mengandung protein soya seperti SGM Eksplor ISOPRO SOY.

SGM Eksplor ISOPRO SOY mengandung nutrisi tepat sebaik susu sapi terdiri dari kandungan DHA, IronC yaitu kombinasi unik zat besi & vitamin C, dan Isolat Protein Soya berkualitas serta difortifikasi dengan nutrisi penting lainnya untuk dukung si Kecil berusia di atas 1 tahun yang tidak cocok susu sapi tumbuh optimal.

Bunda juga bisa meminta rekomendasi mengenai susu yang aman sebagai panduan bila si Kecil mengalami alergi susu sapi pada anak. Perlu diingat bahwa Bunda tidak disarankan untuk memberikan susu alternatif sebelum berkonsultasi dengan ahlinya, ya. 

Baca Juga: Susu Pertumbuhan Soya, Salah Satu Pilihan Nutrisi untuk Anak Alergi Susu Sapi

Perbedaan Alergi Susu Sapi dan Intoleransi Laktosa

Bunda mungkin bertanya-tanya dan bingung bagaimana membedakan alergi susu sapi pada anak dan intoleransi laktosa. Hal ini wajar mengingat keduanya muncul setelah si Kecil mengonsumsi susu sapi. 

Meski demikian, penting untuk mengetahui perbedaan antara keduanya karena cara mengatasinya pun berbeda, Bun. 

Alergi susu sapi adalah reaksi yang berhubungan dengan sistem imun yang membuat tubuh menganggap susu sapi sebagai musuh atau senyawa yang dapat merugikan. 

Sementara itu, intoleransi laktosa adalah reaksi yang berhubungan dengan sistem pencernaan yang disebabkan oleh ketidakmampuan si Kecil untuk mencerna laktosa, yakni jenis gula yang terdapat dalam susu. Hal ini dapat terjadi ketika tubuh kekurangan enzim untuk memecah laktosa.

Untuk mengetahui gejala intoleransi laktosa, ada beberapa ciri-ciri yang mungkin dapat dialami anak, antara lain:

  • Sakit perut.

  • Perut kembung.

  • Sering buang angin karena produksi gas meningkat.

  • Berat badan anak tidak bertambah.

  • Diare atau feses berair, terkadang berwarna kehijauan.

Beberapa ciri-ciri memang memiliki kemiripan dengan alergi pada susu sapi, Bun. inilah yang terkadang menyebabkan sebagian Bunda keliru dalam membedakan ciri-ciri anak alergi susu sapi dan intoleransi laktosa. 

Agar lebih jelas, jangan ragu untuk membawa si Kecil ke dokter bila mendapati reaksi alergi setelah anak minum susu, Bun. Dengan begitu, dokter dapat memberikan diagnosis dan menentukan tindakan pengobatan atau perawatan yang tepat.

Penting untuk diketahui, jika kita mengabaikan alergi tanpa penanganan yang tepat, tumbuh kembang anak bisa terganggu. Gejala yang muncul juga sangat bisa mengganggu keseharian anak. Tetap semangat mendampingi tumbuh kembang anak sesuai dengan kondisinya ya, Bun! 

Agar terus update dengan artikel seputar alergi anak, atau ingin menggunakan berbagai tools untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil, Bunda bisa daftar jadi anggota Generasi Maju terlebih dulu. Ada juga berbagai penawaran dari produk-produk SGM yang menanti Bunda, lho!

 

 

Sumber:

  1. Tanukusumah, M., Kurniati, N., Novie, A., Departemen, S., & Anak, I. (2015). Prevalensi Alergi Makanan pada Anak Usia Kurang dari 3 Tahun di Jakarta Berbasi Survei dalam Jaringan/Online. Artikel Asli 365 Sari Pediatri, 16(5). Retrieved from https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/download/154/157
  2. American Academy of Pediatrics. (2012). Milk Allergy. Retrieved June 22, 2020, from https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/formula-feeding/Pages/Choosing-an-Infant-Formula.aspx
  3. Mayo Clinic. (2018). Milk allergy - Symptoms and causes. Retrieved June 22, 2020, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/milk-allergy/symptoms-causes/syc-20375101
  4. Healthdirect Australia. (2018). Milk intolerance in babies and children. Retrieved June 22, 2020, from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/milk-intolerance-in-babies-and-children
  5. Department of Health & Human Services, State Government of Victoria, Australia. (n.d.). Cow’s milk allergy. Retrieved June 22, 2020, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/ConditionsAndTreatments/cows-milk-allergy

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline